Part 28

4.8K 533 29
                                    

Happy Reading.....


Wanda Pov

Aku membaca koran pagi ini, perusahaan Keith bangkrut setelah pembatalan proyek dengan Xander Corp, aku cukup terkejut, Nic tak mau berkerjasama dengan Keith?

"Ternyata kekasihmu itu menyebalkan!" ucap Keith kesal membuatku terkejut.

"Kekasihku?" tanyaku.

"Ya, Nic tetap menolak kerjasama itu meski aku sudah mengatakan bahwa kau cacat." ucap Keith membuatku terkejut.

"Apa? Kau mengatakan aku cacat?" tanyaku tak percaya.

"Ya dan kau sudah tak berguna lagi Wanda. Perusahaan ayahmu pun akan segera bangkrut jika Xander Corp melimpahkan kekuasaannya pada Nic." ucap Keith membuatku khawatir pada kak Wildan.

Apa Nic sekarang sekejam itu? Aku membaca kembali berita di koran, Nic akan bertunangan dengan Alena Grace untuk memperkuat kedudukannya di Xander Corp. Ya, Nic sudah berubah dan apa yang kakakku katakan selama ini salah. Air mataku menetes.

"Semua sudah terbukti bukan?" tanya Keith membuatku diam.

"Keluar kau dari rumahku!" usir Keith kasar sambil mendorongku keluar dari rumahnya.

"Keith..." isakku.

"Aku sudah muak jadi mainan Winata, sekarang aku harus jadi mainan Alexander. Ya Tuhan, yang benar saja!" ucap Keith dan aku hanya bisa menangis,

"Sampai jumpa di pengadilan!" ucap Keith sambil menutup pintunya dengan kasar. Aku menjalankan kursi rodaku menuju jalan. Aku harus kemana? Aku tak mau kembali ke rumah kakakku. Aku menjalankan rodaku menuju taman, aku tak tahu harus kemana.

Aku menatap seorang pria tampan sedang barbaring di bangku taman, hidung mancungnya, matanya yang lentik. Entah berapa lama aku tertegun sampai aku sadar jika lelaki itu sudah berada di hadapanku dan menciumku dengan lembut.

"Nic.."gumanku.

Aku membuka mataku, namun aku kecewa, semua hanya hayalanku, semua karena rasa rindu dan cintaku yang begitu besar kepada Nic. Aku menjalankan kursi rodaku menuju sebuah sungai yang cukup besar dan deras. Apa aku mati saja? Toh sudah tak ada yang menginginkanku lagi.

Aku tak mau kembali pada kakak, Keith mengusirku dan Nic.... Dia akan bertunangan. Aku menjalankan kursi rodaku ke tepi sungai dengan perasaan putus asa, angin bertiup dengan kencang menyapu wajahku. Air mataku menetes.

"Selamat tinggal Nic..." bisikku dan memajukan kursi rodaku ke tepi sungai, rodanya tergelincir dan tubuhku terhempas ke dalam air yang sangat dingin.

Aku pasrah, mungkin ini adalah jalan terbaik untuk semua.....


Nic Pov

Aku segera berlari ke rumah Keith namun pintunya terkunci, aku menggedor pintunya dan Keith keluar dengan tubuh bau alkohol.

"Mana Wanda?" tanyaku.

"Aku sudah mengusirnya."ucap Keith sambil terkekeh.

"Apa? Bukannya Wanda cacat?" tanyaku heran.

"Aku tak peduli, aku akan menceraikan wanita tak berguna itu, sekarang kau pergi!" ucap Keith kasar lalu menutup pintu rumahnya.

Aku berlari mencari Wanda, aku yakin dia takkan bisa pergi jauh. Namun perasaanku tak enak, aku berjalan menuju taman dan aku melihat seorang pemuda.

"Apa kau melihat seorang gadis dengan kursi rodanya?" tanyaku. "

"Oh, dia ke arah sana sepertinya menuju sungai." ucap pria itu.

"Oke thanks.." ucapku.

Sungai?

Deg

Jantungku berdegup kencang, apa Wanda akan mencoba bunuh diri? aku berlari sekuat tenaga dan aku melihat Wanda tergelincir ke sungai bersama kursi rodanya. Aku mencoba menangkapnya, namun terlambat. Aku pun segera melompat ke sungai, menggapai tubuh Wanda.

Gadis itu terdiam, dia tampak lemah dan pasrah. Aku berhasil memeluknya dan membawanya ke tepi sungai. Wanda pingsan, aku mengusap wajah kanannya hancur.

"Wanda..." isakku pilu. Aku tak tahu seperti apa penderitaannya selama ini. Aku segera membawanya ke kelinik kakek.

Kakek menatapku.

"Kau tak apa apa?" tanya kakek melihatku basah kuyup.

"Aku tak apa apa." ucapku.

"Pulanglah, ganti bajumu." perintah kakek namun aku menggelengkan kepalaku.

"Wanda baik-baik saja, kau percaya kakek?" tanya kakek dan aku akhirnya mengalah.

Aku kembali ke klinik dan terkejut melihat Wanda mengamuk.

"Biarkan aku mati, siapa yang berani menyelamatkanku!" isak Wanda pilu membuatku sedih.

"Kenapa aku masih hidup..." isak Wanda.

"Karena cinta kita belum bersatu Wanda.." ucapku dan Wanda langsung menatap ke arahku.

Mata indah yang selalu aku rindukan menatapku sedih.

"Kau.." ucap Wanda.

"Aku yang menyelamatkanmu.." ucapku dan Wanda langsung menutup wajahnya.

"Tidak, aku tak pantas untukku, aku buruk rupa, pergi Nic.. Pergi..." teriak Wanda histeris dan dokter pun menyuntikan obat bius agar Wanda beristirahat.

Dulu aku pernah merasa tak pantas untuk Wanda, dan dia terus menyemangatiku. Sekarang Wanda merasa tak pantas dengan wajah cacat dan kaki lumpuhnya, kenapa tidak aku memberinya semangat?

Aku akan buktikan kepada keluarga Winata bahwa aku tulus mencintai Wanda , aku menerima Wanda apa adanya meski Keith mencampakan dan membuang Wanda. Aku mengecup keningnya dengan lembut.

"Aku mencintaimu Wanda..." bisikku di telinganya membuat Wanda memelukku dengan erat dan menangis pilu.


Tbc

My One and Only (Sudah Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang