Eighteen

26.7K 1.1K 47
                                    

[RE-UPLOAD]

HAAAAAAI READERS TERSAYANG FFY!!! MAAF BANGET LATE UPDATE :( kedua author sama sama stuck dan sedang tidak mood melanjutkan. tapi semoga ini semuanya memuaskan yaaaa. Part ini gue dedikasiin buat 28 orang pertama yang ngecomment di last part!

tasyaeugenia, natasyanaa, atidastrid, blueslady, lovialova, kiddzlexo, intanrizva2, topsymofos, ayuanggrestianingsih, sitisrxh_, andienisti, ekasatya, crlyon, cherilerz, silviarosa7, febiarisa28, darkwinternight, maurafzapr, niallriana, butterflyhxrry, pegynirwaan, chaaarunnisaaa, jauzahuriyah, ririnalf, nurfasilahd, nrchmadini, piyakuro, almalia.

Ohiya, author satu sudah mulai membuat cerita baru lohh, judulnya 'Sister'. Kelanjutan cerita bergantung pada respond para readers :3 daripada kebanyakan cengcong let's read!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Alena POV

“Laga! Buruan sih. Lelet banget jadi cowok larinya!” Gue teriak kearah Laga yang sambil ngos-ngosan ngikutin dibelakang. Dasar sule. Super lemot.

Bukannya bersegera buat nyusul gue yang udah hampir nyampe parkiran, dia malah memelankan larinya. Sialan. Gue rasa dia bener-bener sengaja saat ini.

“Oh shit, man. Keburu Gerhan pulang!”

Laga ngelirik gue kesel. Gue tau deh dia kesel karena gue bikin dia ngebatalin acara makan-makan dia sama anak basket. Tapi siapa peduli dah.

“Labil banget sih lu. Katanya mau besok. Sekarang malah pengen cepet.”

Sejujurnya ada alesan kenapa gue pengen buat surprise hari ini. Gue Cuma takut keduluan orang aja gitu dah. Suer, firasat gue bilang gitu.

Sesampainya di parkiran gue celingak-celinguk berusaha mencari Gerhan. Sial ah, kenapa dia udah gak keliatan dimata gue?!

“Eh? Itu Gerhan, Len?” ujar Laga cepet saat ngeliat Gerhan lagi jalan kearah motornya bareng beberapa anak cowok. Telunjuk Laga yang mengarah ke Gerhan sontak langsung gue turunin.

“Iya, udah sana lo cepet samperin dia! Ajak main ke rumah dia harus mau!” sambil ngomong, gue ngedorong pundak Laga kearah sekerumunan orang yang jalan bareng sama Gerhan.

“Lo ajak makan aja dulu kalo perlu. Biar gue siap-siap dulu dirumah sampe rapih. Oke? Bye!”

Dengan cepet gue melambai dan berlari kearah gerhang sekolah, eh salah maksud gue gerbang sekolah. Disana menantilah supir keluarga gue yang udah mejeng dengan baiknya.

Siap-siap!!!

***

“Layar mana layar?”

“Ah  bego. Layarnya kan di TV. Ngapain coba gue cari-cari?!”

“Video nya gimana duh. Mana lagi sih flashdisk gue? Ah sial.”

“Yaampun lupa. Kan tadi udah gue colokin ke TV ya flashdisknya. Tolol sia lu, Len.”

“Kue kue kue. Duh kalo kue nya gak enak terus gimana dong? Kalo Gerhan sakit perut, muntah-muntah gimana dong? Bisa kobam gue.”

“Ah iya. Kenapa gak kepikiran yak. Tinggal gue salahin aja toko gue tempat gue beli ini cupcake.”

“Lilin kecilnya mana woy sekarang?!”

Gila-gila. Gue udah mulai ngedumel gak jelas dan kesel sejak sampe rumah tadi. Semua ocehan gue berisi tentang betapa gawatnya kalo surprise gue sampe gagal nantinya.

Fall For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang