Kegilaan Dev

3K 107 5
                                    







******





       Terlihat ruangan yang di dapatkan Dev begitu berantakan semua barang-barang yang tersusun rapi tidak sesuai dengan tempatnya lagi, sedangkan Willen dan juga Khai hanya bisa diam di ambang pintu menatap malas ke arah Dev.

"Sampai kapan sih dia gitu? Nggk bosan apa? Kalau ya cinta kejar kenapa lepas gitu sih, kadang jadi orang bego banget." kesal Khai ia sudah bosan melihat Dev yang sedari malam terlihat kusut, rencana untuk liburan jadi tertunda karena suasana hati Dev yang benar-benar buruk.

"Terkadang orang tuh bisa ceramain orang lain tapi nggk lihat dirinya sendiri." sindir Willen membuat Khai menjambak rambut cowok itu.

Sepetinya Willen dan Dev lagi dalam suasana hati yang buruk karena satu cewek dan cewek membuat Willen seperti ini adalah temannya sendiri Khai.

"Lo kenapa sih Wil? Lo lagi dapet? Jangan bilang lo mau kayak Dev !"

"Tau ah" Willen meninggal Khai hatinya benar-benar kesal.

"Dasar duo setress!!!"

Drett drett

Celine is call

Dev melihat nama yang beberapa hari ini sering muncul di layar handphone nya dan Dev tak berminat untuk mengangkatnya ia takut Celine akan curiga dengannya, dia tidak ingin menyakiti wanita itu lagi dia sudah menyakiti Michelle dan kali ini ia tidak ingin membuat Celine kecewa dengannya.

Wanita itu sudah bertahun-tahun dengannya memberikan cinta yang tulus dan juga murni, tapi apa? Apa Dev ada membalasnya setulus hati? Memberikan cinta yang sebenarnya? Tapi sayang nya tidak, cinta Dev hanya milik Michelle dan selalu seperti itu. Dev mencintai Michelle.

Tok tok

Setelah mengetuk dua kali Willen menyembulkan kepalanya dari balik pintu menatap Dev yang juga menatapnya.

"Celine nelpon gue" beri tau Willen dengan menggerakan bibirnya tanpa bersuara, tangannya memegang telepon memberi tau kalau Celine tengah menunggunya.

Dev berjalan mendekat mengambil handpone Willen dan cowok itu dengan kasar diusir Dev, di depan pintu Willen hanya bisa mengumpat dan berlalu.

"Iya Cel"

"Kamu kenapa nggk angkat telepon ku sih Dev aku kangen kamu tau nggk"

"Maaf aku nggk dengar, aku juga kangen kamu Cel."

Celine disana tersenyum riang bersyukur jika tunangannya baik-baik saja disana, sedangkan Dev hanya bisa memaki dirinya sendiri. "Kamu udah sarapan Dev?"

"Belum."

"Tuh kan apa aku bilang, kamu tuh harus makan Dev nanti lambung kamu kambuh loh."

"Iya nanti aku makan"

"Baiklah, ouya kamu udah baca buku aku kan?"

Dev mengernyit "jangan bilang kamu lupa sayang, aku kan udah meliris buku novel aku yang ke lima masa kamu nggk baca sih!"

"Ah aku lupa maaf, nanti aku akan membelinya dan menjadi pelanggan pertama kamu."

"Hahaha iya deh, yaudah aku bantu bunda dulu ya bye Dev"

Love my brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang