"CIAA!" pekik seorang gadis sambil menghampiri temannya yang tengah membaca buku dibawah pohon sekolahnya.
"Hm?" balas gadis yang bernama Patricia sambil menoleh sekilas kearah Aiyana.
"Cia! Kan ada caffe baru yang dibuka! Kita kesana yuk!" ajak Aiyana antusias.
Dia adalah Aiyana. Gadis blasteran korea-Amerika. Gadis yang memiliki mata cokelat, rambut cokelat dan, dia adalah gadis yang manis dengan aura dewasa. Ia terlihat dewasa depan teman kami yang lain, namun manja jika hanya bersamaku, ya, dia aneh. Sayangnya dia sahabat Patricia yang paling disayangi oleh Patricia sendiri.
"Aku ada jadwal pemotretan. Full day dari besok hingga lusa." Jawab Patricia
"Bisa di carikan pengganti?" Tanya Aiyana polos
"Ampun! Jika boleh aku mencari pengganti seenak jidat, aku pasti akan melakukannya, Aiyanaa." Ucapku gemas sambil terkekeh, dan menampilkan sederet gigi putih dan rapi milikku.
"Kan Cuma nanya." Jawab Aiyana cemberut
"Bagaimana kalau 3 hari kedepan kita kesana?" usulku. Sebab, aku kasihan pada ponsel milik Mickey. Mengapa? Percayalah, jika aku tak berjanji pada Aiyana, ia akan menelpon Mickey. A.K.A managerku. Tapi kata 'menelpon' akan sangat berbeda jika Aiyana menuntut sesuatu. Pasalnya, 'menelpon' dalam kamus Aiyana adalah 'mengirimkan pesan dan panggilan ratusan kali dalam hitungan per tigapuluh menit'
Aiyana tampak menoleh padaku, dan, tangannya tengah memegang ponsel, yang kuyakini, ia akan menelpon Mickey jika aku tak berjanji.
"Promise?" ujarnya sambil menatapku. Binary matanya tampak bahagia
"Promise." Jawabku.
"YEAYY!" pekik Aiyana sambil meloncat-loncat kecil.
Ditempat lain...
"Hei, Niel. Mari kita pergi nongkrong." Ajak seseorang
"Not now, guy's. I have a full schedule until 2 days." Jawab sang lelaki sambil memainkan ponselnya
"Hah! Bagaimana kalau 3 hari lagi? Kau tahu? 3 hari lagi hari ulang tahun dia." Ujar orang itu pada Daniel.
"Aku tahu." Jawab Daniel sambil tersenyum manis.
"Hahh... baiklah, aku akan pergi menghadap Mrs.Georgion! kau tahu, semalam aku tertangkap basah tengah balapan! Menyebalkan!" gerutu Ryan sambil mengacak rambutnya frustasi. Ia yakin, orang tuanya akan dipanggil. Padahal, baru 2 hari lalu orang tuanya dipanggil karena ia membolos dan berkelahi. Ia jadi geram pada Mrs.Georgion. karena, terlihat kentara sekali kalau guru yang satu itu KURANG MENYUKAI Ryan.
Daniel terkekeh, "Semoga wajahmu masih utuh tak lebam seperti dulu-dulu!" teriak Daniel sambil tertawa
Sayup-sayup Daniel mendengar Ryan membalas. Namun, dari beberapa kata, terdengar seperti "SIALAN KAU DANIEL!!"
Daniel masih tertawa geli, sampai ia dikejutkan dengan satu notif dari ponselnya
LINE
Angeline
Hei Daniel, kau sedang apa?
Sedang membalas chatmu ^^
Haha
Oh ya
Daniel
Apa...
Kau sibuk?
Dalam 2 hari ini, ya. Aku sibuk jadwal pemotretan ku penuh
YOU ARE READING
My Dearest Prince
RomancePROLOG Dia adalah musuh utamaku. Namanya adalah DANIEL LYLAN DAIQUAN. Cassanova dingin, namun memiliki senyum memikat. Harus kuakui, bahwa ia sedikit tampan. Ingat! Hanya sedikit. Paling hanya 2% banding 100%. Alasan kenapa aku benci dia? Dia arroga...