3_BELAS

15.4K 1.2K 72
                                    

William tidak bisa berkutik ketika dirinya ditarik memasuki  toko demi toko perlengkapan bayi, Entah untuk Apa! Bayi itu saja belum terlihat bentuknya seperti apa bahkan Emillia masih menghindar jika di ajak kerumah sakit untuk memeriksakan kandungannya.
Pria itu mendengus_ya sejak penjanjian gila wanita itu dan sudah jelas tidak bisa di tolak oleh William, pada akhirnya disinilah dirinya sekarang bersandiwara sebagai keluarga bahagia walau pada kenyataanya ini semua omong kosong.

Ini sudah seminggu berlalu, William memilih mengikuti aturan Main Emillia, ya! Pasti ada yang disembunyikan oleh wanita sialan ini. Yang perlu William lakukan Adalah mencari tau, secara diam-diam tentunya, Untuk saat ini Biarkan dirinya mengalah atau dianggap kalah. Biarkan Emillia menang dan diatas awan, Sebelum William jatuhkan sejatuh-jatuhnya.

William sangat Mengenal Em lebih baik dari siapapun, William tau ada yang disembunyikan Emilia darinya Wanita itu tidak mungkin berubah secara drastis dalam satu Waktu tanpa alasan.

Bahkan William tak yakin bayi yang di kandung Emillia nyata atau rekayasa.

"Lagi?" Alis William terangkat tinggi melihat restoran jepang dihadapannya, Ini sudah yang ke tujuh kalinya selama mereka menyambangi Mall, selama seminggu ini.

"Ayolah Will, Aku ingin makan Sushi". Rengek Emillia masih dengan bergelayut di lengan William.

Sejujurnya pria itu sangat Malas ditempeli seperti Lintah Oleh Em, jika Dulu Dirinya sangat menyukai ini sekarang justru terasa menyesakkan.

"Lagi?" sahut William untuk kedua kalinya.

"Tidakkah kau tau ini disebut ngidam". Gerutu Emillia melangkah masuk kedalam Restoran meninggalkan William yang masih diam ditempat.

"tapi makanan mentah, tidak baik untuk janin Em".  Erang William setelah pria itu mengikuti Dan berhasil mendaratkan bokongnya dikursi restoran.

Wanita itu terlihat gugup, "Aku janji ini terakhir kalinya". Emillia menampakkan senyum termanisnya namun terlihat Aneh dimata William.

Tanpa mereka tau dari kejauhan ada sepasang mata memandang penuh hampa dengan genangan Air mata yang siap meluncur.

🌿🌿🌿🌿🌿🌿

"Aku sudah membuat janji temu dengan Dokter kandung, sore ini kita kerumah sakit". Tutur William pagi ini, mereka sedang menikmati Sarapan bersama_Cerminan keluarga bahagia, Cih.

"Aku punya dokter sendiri Will, kau tidak perlu repot-repot seperti itu. Lagi pula bukan sekarang jadwalku untuk melakukan janji temu dengan dokter."
Gugup lagi, meskipun kegugupan itu ditutupi dengan senyum manis. Bukan berarti William tidak bisa membacanya. William bukan pria bodoh yang tidak bisa merasakan Bahwa Wanita ini sedang menghindari ajakannya untuk bertemu dokter, tatapan pria kini beralih pada Piring Emillia.

"Hanya salad?"

Emillia yang masih menekuni isi piringnya, kini mendongak dengan kening berkerut. "Huh?"

"Kau hanya Makan Salad? Kau butuh banyak Asupan Gizi untuk bayi kita Em!" William meletakkan beberapa lembar Roti diatas Piring Emillia, "Habiskan!" pria itu melotot ma Emillia yang artinya dirinya tidak ingin dibantah.

"Aku akan gendut jika terlalu banyak makan Will". Protes Emillia mengabaikan pelototan Dari William.

William meletakkan peralatan makan yang ada ditangannya, Lalu menumpukan kedua tangannya diatas meja dan memandang penuh kepada Emillia yang yang masih menatapnya penuh protes.

"Apa?" ketus Wanita itu.

"Aku pikir itu tidak akan membantu apa-apa Em, kau sedang hamil Ingat!" William menatap tajam Pada Emillia. "Dan ku rasa perutmu itu akan membesar dengan kata lain kau akan tetap gendut sekalipun kamu melakukan diet ketat, lagi pula_ menjaga makan akan mempengaruhi tumbuh kembang Janin". Terang William dengan sangat jelas. Ya dirinya tau banyak tentang kehamilan karena sering membaca buku dan mencari tau diinternet tentang kehamilan. Itu ia lakukan saat mengetahui Laras tengah mengandung Anaknya.

LarasatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang