[Afterward] - 6 (1/2)

1.6K 128 42
                                    

Hari ini Hyerin pulang siang karena ujian tengah semester di kampusnya sudah selesai. Harusnya hari ini akan menjadi hari yang menyenangkan, tapi Hyerin malah cemberut di halte depan kampus sambil bersandar disana.

Hyerin bingung harus melakukan apa karena ia berencana shopping dengan Jiwon dan Yoojin awalnya. Mereka kan sudah terlalu lama tak bertemu. Namun tepat saat itu Jiwon mendadak menggantikan temannya kerja sambilan, dan Yoojin berkencan dengan Jungkook karena mendadak hari ini Jungkook ada waktu luang. Jadi diputuskan akan shopping bersama esok hari.

"Padahal aku inginnya hari ini :'(," gumam Hyerin pelan.

Ia lalu meraih ponselnya. Tak ada pesan masuk satu pun. Jarinya lalu dengan lincah beralih ke kontak dengan nama Kamjjong. Ya, Kim Jongin si suami menyebalkan miliknya. Mungkin saja dengan meneleponnya akan membuat mood nya lebih baik.

"Kau sedang apa?" Tanyanya basa basi.

"Rapat. Ada apa?"

Hyerin tak langsung menjawab dan melirik jam tangannya sekilas. Pukul 11.46. Hampir jam makan siang.

"Boleh aku ke kantormu?"

"Mau apa ke kantorku?"

"Tidak boleh, ya? Yasudah."

Hampir sedetik Hyerin ingin mematikan sambungan, Jongin menjawab, "kalau sudah sampai kantor langsung telepon aku."

Hyerin tersenyum senang. Tak salah ia memilih untuk menelepon suaminya itu walaupun ia tahu kalau suaminya sibuk di kantor. Kemasaman wajah gadis itu sirna, ia akhirnya tersenyum cerah kembali.

***

"Aiguu, siapa ini yang datang? Sekarang kau makin cantik, Hye!"

Chanyeol berhamburan ke pelukan Hyerin dan tepat saat itu Jongin berada di belakangnya. Hyerin hanya membalas pelukan itu dengan gemas. Ada apa dengan si tiang ini? Padahal ia tak seakrab ini sebelumnya. Dan memang tidak pernah bertemu lagi setelah kejadian itu (ingat2 part sebelumnya(padahal authornya juga ga inget :"))

"Sudah melepas rindunya?"

Jongin menarik kerah belakang Chanyeol dan menatap pria itu sangar. Chanyeol hanya tersenyum manis menanggapinya.

"Aku akan pergi ke ruangan Sehun, Kyungsoo dan Suho. Hehehe."

"Panggil mereka kesini saja. Kita makan siang di ruanganku."

Chanyeol tersenyum cerah, "ditraktir? Aku mau ttakgalbi! Pokoknya aku mau ttakgalbi!!"

Hyerin hanya tersenyum dengan ekspresi Jongin yang menyebalkan dan wajah semangat Chanyeol yang senang karena akan ditraktir Jongin. Sepertinya Jongin jarang melakukan ini pada teman temannya.

Setelah Chanyeol keluar dari ruangan itu, Hyerin akhirnya duduk di sofa. Jongin pun kembali ke meja kerjanya dan merapikan beberapa map disana.

"Apa kantormu ada ruang rahasia seperti di ff yang kubaca?"

"Maksudmu?"

"Yah semacam kamar tidur atau ruang buku."

Jongin mengernyit, "kau pikir ini di dalam ff yang sering kau baca?"

"Ya mungkin saja kan. Itu akan seru sekali menurutku."

"Apa? Seru apa? Untuk mendukung fantasi liarmu?"

Hyerin hanya tersenyum manis, "ya." Dan ini membuat Jongin melongo.

Benarkah ini Hyerin? Apa sekarang kedoknya adalah wajah manis dan polos namun pikirannya sudah terkontaminasi? Tuhan, sepertinya Jongin salah mengajarkan Hyerin tentang otak mesumnya itu. Hyerin sudah benar-benar ketularan.

"Dan karena kita sedang berdua saja disini. Bagaimana kalau kita...."

Hyerin lalu berdiri, kakinya dengan langkah pelan mengarah pada meja kerja Jongin. Mengitarinya dan mendekati Jongin yang sekarang menatapnya intens. Tersenyum dalam hati, namun ekspresinya itu tetap datar namun tajam. Ekspresi yang paling disukai Hyerin selain seringaian Jongin yang menggodanya.

"Istri kecilku ini sudah berani rupanya."

Hyerin tersenyum, ia mulai menarik dasi merah yang dipakai Jongin. Melonggarkannya dan membuka satu kancing atas kemeja Jongin.

"Aku kesal, hari ini seharusnya aku pergi dengan Yoojin dan Jiwon. Tapi mereka mendadak membatalkan itu."

"Lalu pilihan terakhirmu adalah meneleponku dan datang kesini?"

Hyerin mengangguk, seraya duduk di pangkuan Jongin setelah pria itu menarik pinggang Hyerin untuk mendekat.

"Tapi aku senang datang kesini. Aku bisa melihatmu bekerja. Aku juga bisa makan siang denganmu."

"Setelah makan siang kau harus pulang. Aku akan mengantarmu."

Hyerin cemberut, "kau jahat. Aku bosan di rumah. Untuk sekali ini saja biarkan aku. Ya?"

Jongin menggeleng, lalu tersenyum. Ditariknya tengkuk Hyerin lalu mengecup pipinya lembut.

"Apa aku mengganggu?"

"Mana mungkin. Aku malah senang kau datang."

"Tapi kau malah menyuruhku pulang setelah makan siang denganmu."

Jongin mengelus lembut rambut panjang Hyerin. Satu tangannya menggenggam telapak tangan Hyerin dan mengecupnya pelan. Ah, kenapa Jongin hanya mengecup bagian aman saja? Hyerin ingin lebih.

"Baiklah, temani aku seharian ini di kantor. Tapi kurasa aku tidak akan bisa fokus bekerja karenamu."

"Kalau begitu aku pulang saja. Aku akan menunggumu pulang kantor nanti."

Jongin tersenyum lagi. Kenapa kepolosan gadis ini tak pernah luntur? Ingin rasanya ia mengecup bibir pink gadisnya yang manis itu. Ingin menyentuh bagian tersensitif gadisnya hingga ia mengerang dan menggelinjang nikmat. Ahh, Jongin. Ingat, ini di kantor. Tapi mungkin ciuman kecil tak masalah.

Jongin lalu melumat bibir Hyerin dan mengecupnya berulang kali. Menikmati setiap inchi bibir tipis gadisnya dengan penuh kebahagiaan. Hyerin pun membalas itu. Ciuman yang ia tunggu akhirnya datang juga. Hyerin sangatbmenyukai ini. Ini salah satu yang ia inginkan sejak tadi. Apalagi posisinya ia sedang duduk di atas pangkuan Jongin. Ia ingin tertawa kalau-kalau Jongin bangun karenanya.

"Ekhem!"

Hyerin reflek mendorong Jongin hingga pria itu bersandar di kursi kerjanya.

"Maaf, mungkin lebih baik kalau kami makan siang di luar..."

Hyerin malu sekali ketika keempat sahabat Jongin masuk ke ruangan itu. Apa mereka melihat dari awal? Kalau ya, itu benar-benar memalukan. Hyerin tidak akan sanggup datang kantor Jongin lagi.

"Kalian ini. Tidak bisakah mengetuk pintu dulu? Bagaimana kalau tadi aku sedang melakukan hal yang lebih dari itu? Hah? Kalian mau bertanggung jawab?"

Chanyeol, Sehun, Kyungsoo dan Suho hanya cekikikan melihat Jongin yang marah-marah dengan wajah yang berseri-seri. Menggelikan karena mereka lebih sering melihat Jongin dengan wajah seriusnya.

"Baiklah, akan kupesankan ttakgalbi 6 kotak. Jongin akan membayar." Putus Chanyeol santai.

To be continued

***

Maaf untuk update yang terlalu lama. Smt 4 ini terlalu kejam sampe waktunya terkuras untuk tugas, tugas dan tugas. Aku selalu ngeluh pengen berhenti kuliah terus nikah aja saking capeknya. Udah mah lagi sakit sakitan gara2 keujanan dan kecapean mulu (ini sekalian curhat ya), terus tugasnya ngalir terus juga :")

Ini emang kesalahan aku yang gabisa ngatur waktu, dan ga prioritaskan cerita ini lagi. Jadi mohon maaf untuk yang menunggu. (Kalo yang ga nunggu ya abaikan aja pesan ini)

Married with Jongin (Kim Jongin EXO Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang