"Mark! Sadarlah ini aku Alice!" teriak Alice yang setelah itu di balas oleh tendangan Mark di tubuhnya sebagai jawaban

Tania hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka berdua, ini sudah hari ke-3 Alice terus saja berdiam di rumah Mark, meskipun sikapnya semakin kasar dibanding dulu tapi Alice tetap tidak menyerah, hati dan takdirnya seolah olah diciptakan hanya untuk Mark dan dulu juga ia sempat berjanji kepada Mark bahwa Mark membutuhkan Alice bukan wanita jahat dan licik seperti Tania

Meskipun penerimaan mahasiswa baru di universitas Oxford tinggal menghitung hari, namun Alice masih saja berurusan dengan Mark yang bahkan terlihat sangat tidak suka terhadap Alice

Setelah melihat siksaan Mark terhadap Alice, Tania yang sedari duduk di kursi meja makan akhirnya turun untuk menghampiri Mark, memeluknya dari belakang dan menenangkannya dengan nada suara yang di buat buat seimut mungkin

Alice menatap Tania garang dan berusaha mundur ketika Tania menghampirinya. "Apa yang akan kau lakukan?" tanya Alice waspada dan tetap menyeretnya untuk mundur sampai akhirnya punggungnya membentur benda keras dan tak bisa berbuat apa apa lagi

Tania tersenyum licik dan menghampiri telinga Alice. "Karena kau tidak putus asa untuk memenangkan Mark, maka akan kuberi tahu kau beberapa rahasia sebelum pacarmu yang merenggut nyawamu sendiri.." bisik Tania yang membuat jantung Alice berdegup kencang

"Sebenarnya aku telah menghapus ingatan Mark terkecuali kenangan diriku tentu saja menggunakan sihirku dan aku memindahkan jiwa ku kepada tubuh gadis polos yang malang ini ketika aku di eksekusi mati.." bisiknya lagi yang membuat Alice terkejut

"Aku yakin kau sudah mengetahui bahwa aku mati karena di eksekusi akibat tuduhan berusaha menghabisi pangeran mahkota, dan tuduhan iu benar! Akulah yang hendak membunuhnya hihi.." tawa jahatnya sungguh membuat bulu kunduk Alice merinding

"Asal kau tahu saja, pangeran mahkota itu adalah Mark.. aku berusaha membunuhnya karena aku membencinya, membenci bahwa Mark sudah tak mencitai aku lagi karena matenya yang bodoh itu sudah terlahir! Sialan kau!...." umpat Tania yang masih berbisik kepada Alice

"Dan aku yakin keluarga Carlisle bodoh itu belum memberitahu dirimu bahwa mereka bukanlah manusia, contohnya Mark, dia bukanlah manusia tulen tapi dia adalah werewolf dan adik laki lakinya yang bodoh itu adalah seorang iblis!" ungkap Tania yang membuat bibir Alice bergetar

"Iib...iiblis...wer-we...werewolf?..." ucap Alice terbata bata yang di jawab anggukan oleh Tania

"Karena kau telah mengetahui semua rahasianya maka kau akan mati!" ucap Tania dan tersenyum licik kepada Alice

Tania menegakan tubuhnya dan mencakar dirinya sendiri dan berteriak sekeras kerasnya yang membuat Mark menghampirinya

"Ada apa honey?" tanya Mark dan mengecek keadaan Tania

"A-aaku di cakar oleh gadis ini, lihat Mark tanganku berdarah akibat cakarannya..." Tania berpura pura menangis dan merasa kesakitan di hadapan Mark lalu tersenyum evil kepada Alice

Alice menatap Tania tak percaya bahwa dirinya itu sangat busuk dan menatap Mark seolah olah mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah

Bukannya mengerti,Mark malah memandang Alice seolah olah ia adalah musuh. "Mark sepertinya gadis itu mencoba untuk membunuhku." ucap Tania yang kemudian setelah itu bibirnya berkomat kamit seolah olah tengah membaca mantra aneh

"Tidak akan ku biarkan! Sebelum dia membunuhmu aku akan membunuhnya terlebih dahulu.." Teriak mark, Alice bisa melihat mata hazel Mark mulai berubah menjadi biru ketika Tania berada di dekatnya

"Maka bunuhlah dia! Dan gunakan kekuatanmu! Ungkapkan dirimu sebenarnya kepadanya!" teriak Tania yang seketika membuat Mark berubah menjadi seekor serigala putih besar dengan mata biru yang seolah olah menyala dan bulu putih itu bagaikan salju yang sangat lembut,sesaat Alice terpesona oleh keindahan serigala besar itu

Serigala itu mulai menggeram dan menatap Alice seolah olah ia sudah mendapatkan target. "Cabiklah tubuhnya Mark!" teriak Tania dan dengan bodohnya Mark menurut

Mark mulai menerkam Alice, untungnya Alice bisa menghindar dan berdiri

"Sial!" umpat Tania

Alice berlari menuju keluar dengan sekuat tenaga tak lupa juga serigala besar putih itu mengikutinya dari belakang, ia terus berlari menuju kearah jalan raya karena memang rumah Mark terletak di pedalaman hutan

Di tengah perjalanan Alice berusaha menghalau jalan serigala putih itu, mulai dari jalan berbelok sampai melemparkan ranting tajam ke arahnya, dengan susah payah Alice sudah bisa melihat samarnya jalanan aspal dan rumahnya

Namun kakinya itu terlebih dahulu di cakar oleh Mark membuat Alice kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan terguling guling dan kepala yang mengeluarkan darah,Alice berusaha bangkit walaupun penglihatannya kabur dan seolah olah berputar putar

Mark hendak mencabik tubuhnya namun mata biru nyalang itu tiba tiba berubah menjadi manik mata yang meneduhkan. "Larilah..." samar samar terdengar suara Mark yang membuat Alice menatap serigala itu sendu

Namun manik mata meneduhkan kembali berubah ke bentuk semula yaitu biru nyalang dan mencakar bahu dan lengan Alice sehingga setengah tubuhnya itu hampir tertutup oleh darah

"Grr.. grrrr..." serigala itu hendak menerkam dan menggigit tubuh Alice tapi Alice dengan sekuat tenaganya yang tersisa mengguling berusaha menghindari serangan serigala putih itu

Meskipun kakinya terluka, Alice berusaha berlari menuju ke jalanan aspal yang sudah ada di depan mata tapi serigala itu kembali mencakar tubuh Alice sehingga Alice jatuh tersungkur dan tak sadarkan diri

Ketika moncong yang diisi ratusan gigi tajam itu hendak mengigit tubuh Alice, serigala putih besar itu tiba tiba kembali berubah menjadi seorang manusia yaitu Mark

Mark yang melihat matenya terluka itu spontan langsung menghampiri Alice dan mengecek kondisi Alice. "Apa yang aku lakukan?" tanya Mark bingung sendiri dan mulai menggendong Alice menuju rumahnya yang berada di seberang jalan beraspal

"Oh Alice apa yang aku lakukan? Kenapa kau terluka seperti ini?" tanya Mark ketika ia sudah sampai di depan halaman rumahnya

"Apa jangan jangan aku merubah diriku sendiri lalu menyerangnya? Tunggu tunggu hari ini tidaklah bulan purnama lantas kenapa dengan diriku?" Mark menatap cemas Alice bahkan matanya hampir menangis melihat Alice yang tak sadarkan diri

Ia mencium dahi Alice, orang yang dirindukannya semenjak hampir 3 bulan,Mark melihat Alice yang saat ini sudah berada di hadapannya namun dengan kondisi terluka, Mark hendak membuka pintu rumah Alice namun tiba tiba pusing menjalar di kepalanya, pangkuannya menjadi tidak seimbang, Mark menidurkan Alice di depan pintu rumahnya, ia masih setengah berjongkok dan kepalanya ini sudah sangat pusing luar biasa dan di dalam penglihatannya kini terlihat Tania yang sedang tersenyum ke arahnya

Dalam sedetik Mark sudah kembali berubah menjadi serigala putih besar dan berlari meninggalkan Alice yang masih tak sempat sadarkan diri dan terkulai lemas di depan pintu rumahnya.

•••

DAN OH IYA GAISE AKU INGIN BERTANYA KEPADA KALIAN, TAPI NGG JADI AH TAKUTNYA ADA NETIZEN SEKAKIGUS HATERS YANG NANTI MENGOMEN DIRIKU DENGAN KATA 'LEBAY' SO I CANCEL MY QUESTION.

My Mate is a Nerd [TAMAT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora