Suami Dokter

42.4K 2.4K 63
                                    

"Tips ketika kamu ditanya kapan mau menikah dan kamu bingung jawabnya. Jawab aja, saya berkembang biak dengan membelah diri"

---------

Telinga fahri seketika panas, saat mendengar hampir semua anggota keluarganya menanyakan prihal kapan 'menyusul' zahra.

Diam saja takut dibilang gak asik, mau jawab tapi bingung mau jawab apa, dan akhirnya fahri memutuskan untuk kekamar.

"Fahri kekamar dulu ya, "pamitnya.

"Lah ngapain? Mau mewek karena abis diejek sama kita,"timpal dion, sepupu fahri dan zahra.

Fahri yang kesal pun menjewer telinga dion pelan.

"Gue suntik lo, "bisik fahri.

"Dion gak takut jarum suntik, emang abang. Kerjaan dokter tapi takut jarum suntik,"ejek dion lagi.

Fahri pun memutar bola matanya dan langsung menuju kamar.

Saat ingin menuju kamar, fahri melewati pintu kamar zahra. Seketika fahri berhenti dan diam.

"Aduh,coba aja belum punya pasangan. Pasti abang udah masuk terus curhat,"ujar fahri dalam hati.

Setelahnya pun fahri melanjutkan perjalanan nya menuju kamar yang berada disebelah kamar zahra.

Ya allah fahri juga pengen nikah.

Ujar fahri setelah masuk kedalam kamar.
Kenapa lama sekali ya nunggu nelly, masih beberapa bulan lagi.

Tapi fahri pun menggeleng dan tersadar.

"Sabar fahri, 7 bulan gak lama kok. Suka sama dia dari smp aja kamu sanggup, masa nunggu 7 bulan gak sanggup, "cicit fahri.

Fahri pun menghela nafas panjang. Sebaiknya dia tidur, supaya bisa sholat tahajjud nanti.

Sholat tahajjud dan subuh di masjid itu adalah hadiah terbesar yang allah kasih ke hambanya.

Beribu-ribu manusia di bumi, tapi hanya beberapa yang bisa bangun di sepertiga malam. Apalagi subuh tepat waktu.

Maka dari itu, fahri ingin menjadi mausia yang termasuk dalam katagori 'makhluk beruntung' karena bisa merasakan hadiah istimewa yang allah berikan ke hambanya.

----------

Kalau dikamar fahri sedang meratapi nasib, beda dengan zahra yang sekarang sedang merasa canggung.
Aneh sekali, dikamar sendiri dia merasa canggung.

Setelah membersihkan diri, zahra keluar dari kamar mandi dan mendapati rifkih sedang memainkan handphone nya.

"Mas mau mandi sekarang?, "tanya zahra.

"Iya zar, tapi mas balas pesan dari teman mas dulu, "jawab rifkih.

Zahra pun hanya mengangguk kecil dan menuju ke tempat tidur.

Zahra membaringkan tubuhnya di kasur dan membelakangi rifkih yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Tidak lama kemudian, zahra merasakan pergerakan di kasurnya.

Diliriknya rifkih sedang berjalan mengambil handuk yang sudah zahra siapkan tadi.

Saat ingin menutup mata, zahra merasakan bahwa ada seseorang yang menyentuh pipinya.
Zahra pun membuka matanya dan terkejut saat melihat rifkih tersenyum kearahnya.

"Cantiknya istriku, "puji rifkih.

Zahra yang mendengarnya pun langsung tersenyum.

"Jadi makin cantik kalo senyum, "lanjut rifkih lagi.

AZAHRA (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang