6

565 64 3
                                    

Setelah berpamit dengan tuan muda sombong itu, aku memutuskan untuk berbaring sebentar sebelum berendam air panas.

Kalau dipikir-pikir, semuanya benar-benar seperti mimpi. Hmm, bagaimana kalau misalnya aku bertabrakan dengan orang lagi? Apa aku akan terjebak di tubuh orang itu lagi? Atau yang kemarin itu hanya kebetulan belaka?

"Mou~ bagaimana pun ini tidak bisa dijelaskan secara biologis~"

Aku berguling-guling di atas kasurku, masih memikirkan fenomena ajaib yang kita alami.

Bagaimana kalau Akashi-kun menceritakannya ke orang lain, terus berita itu terdengar sampai peneliti-peneliti gila seperti yang di manga, dan akhirnya kita menjadi kelinci percobaan?

Aku merinding, well, aku percaya Akashi-kun akan tutup mulut soal ini.

"Aku kangen dia... apa besok aku mengajukan permintaan kencan lagi ya...."

Aku memang tahu sih, dia itu orang (sok) penting yang selalu sibuk, tapi kalau begini sih mana bisa ditolerir? Atau jangan-jangan dia selalu menolak karena dia malu jalan sama gadis biasa macam aku!?

Kadang di saat seperti ini, aku bersyukur efek samping berbagi pikirannya dibatasi jarak.

Hah, sudahlah, berendam air hangat lalu tidur, besok sekolah seperti biasa---

'Taiyoukei o nukedashite heikous---'

---begitu melihat nama Akashi-kun tertera di layar ponsel, tanganku secara alami mengangkatnya.

"Moshi moshi?"

"Hoi kecambah,"

Huh!? Panggilan apa lagi ini?

"Siapa ya?" Aku tersenyum patah

"Kau ingin lubang hidungmu dilebarin dengan gunting oleh pacarmu sendiri?"

Sialan, dia bermaksud mengancamku?

"Kamu dari kemarin nanyain soal kencan kan? Bagaimana kalau minggu kita ke Villa-ku di kawasan pegunungan?"

Manikku berbinar, wuoh! Langsung gas ke villa pribadi! Sasuga, memang beda kalau pacaran dengan Akashi-kun!

"M-Mau! Tidak mungkin aku menolak, Akashi-kun!"

"Kalau begitu, pastikan kau membawa beberapa pakaian yang cukup ya, kita di sana selama lima hari, surat izinmu akan dibuat besok... syukurlah kau terdengar senang...."

Entah kenapa, dadaku sesak saat mendengar suara Akashi-kun yang sedikit melembut, di seberang telpon aku merasa Akashi-kun tersenyum kecil---atau hanya imajinasiku?

Ah---ta-tapi apa yang dia bilang tadi!? Selama lima hari!?

Sontak wajahku merah padam.

Apa yang kami lakukan di tengah pegunungan, berduaan saja, selama lima hari!?!?

"(Name)?"

"A-a-a-akan kusiapkan! Aku tidak sabar pergi kencan bersama Akashi-kun!"

Dari seberang terdengar Akashi terkekeh kecil...

"Jangan-jangan kamu berpikiran kotor lagi, ya? Sampai ketemu besok."

Apa aku semudah itu dibaca!? //////

Shirayuki Hime (Akashi X Reader) [Re-publish]Where stories live. Discover now