2

1.8K 198 20
                                    

"Jangan lihat!"

Ow, Aku tidak melihat~ aku tidak melihat, Akashi-kun~

Jika seandainya diriku sekarang masih berada di tubuhku sendiri, mungkin dengan senang hati aku mengintip Akashi-kun ganti baju.

Tapi tentu saja sekarang keadaannya lain.
Aku jadi kangen diriku, oke terdengar gila.

"Syukurlah kau mendadak menjadi penurut sekaligus pendiam,"
Akashi berceletuk ketus. Huh! Kenapa juga aku terjebak di tubuhmuuuuuu, daku ingin pulaaaang.

"Kukira kamu bakal bahagia sudah menjadi satu denganku," Akashi berdehem, "Lagipula, aku juga berharap kamu cepat keluar dari tubuhku,"

Jleb. Right in kokoro.
Oke, aku ingin (banget, banget) selamanya di tubuhmu. Tetapi kalau aku nggak bisa kembali, itu sudah berbeda kasus, Akashi-kun.

"Aku mengerti,"
AKU NGGAK PERLU PENGERTIANMUUU, geh, lama-lama gregetan juga, sudah pidato panjang jawabannya hanya 'aku mengerti'.

Ah, tapi kasihan juga ya Akashi-kun. Dia benar-benar menutup matanya saat mandi, padahal kamar mandinya sudah sebesar stadion sepak bola gitu.
"Aku nggak mau tubuhku yang suci ini dilecehkan oleh tatapan penggemar fanatik macam kamu,"
Oke, tolong jangan nyakitin hati daku lebih dalam, Akashi-kun.

Ih, kalau Akashi bisa membaca pikiranku seperti ini, berarti gak ada yang bisa kusembunyiin dari elu dong, Akashi-kun.
"Begitu pun sebaliknya," iya sih,

Ah, iya, Akashi-kun, mana keluargamu yang lain?
"Ayahku masih kerja,"
Kalau ibumu?
"Sudah meninggal di saat usiaku masih belia,"
...maaf sudah bertanya.

Akashi menatap cermin besar sebentar, lalu membuang wajahnya, "aku gak perlu dikasihani oleh makhluk macam kamu,"
HIDOI. KEJAM. AKUMAAA. Begini-begini aku manusia loh!

"(Y/N),"
Eh, iya?
"Sudah ada rencana bagaimana cara kamu kembali?"
Belum.
Sebenarnya mengapa aku bisa meninggal?
"Mungkin saja karena arwahmu tidak berada dalam tubuhmu terlalu lama, apa jika kita berhasil mendekati tubuhmu, jiwamu dengan sendirinya akan kembali?"
Tidak tahu, memikirkannya saja sudah membuat kepalaku pusing, Akashi-kun.

"Mungkin aku akan coba bertabrakan lagi nanti dengan tubuhmu.."
Akashi memang sugoi~ tapi bagaimana caranya?

"Aku akan menyepak kepalamu,"
Jahat sekali.

Jadi intinya nanti pagi kita harus cepat-cepat mendatangi pemakamanku. Lalu nanti kita kembalikan diriku dengan segala cara. Bukan ide yang buruk.

Hei, apa yang kau lakukan, Akashi-kun?
"Belajar,"
Tidaaaaak, jangan buka buku pelajaraaan! Mataku belun siap menerima itu semuaaa!
"Lama-lama alaymu makin salah tempat, (Y/N),"
Oh bagus, kau berkomentar pedas lagi, kamu memang yha.

"..." suara pintu terketuk membuat Akashi memasang pose waspada.
"Ada apa?" Akashi mengintip dan menemukan butler keluarganya di balik pintu tersebut.
"Ternyata tuan muda belum tidur,"
"Iya, kebetulan saya sedang mendapat panggilan dari temenku,"
Butler itu kembali tersenyum "Baiklah, maaf mengganggu, tuan muda,"

Setelah butler keluarga Akashi pergi, kami sama-sama terdiam. Tidak memikirkan apa-apa.
Ah, mungkin aku harus memulai percakapan.

Akashi-kun, apa kau suka cerita tentang putri salju?

"Tidak, itu terlalu kekanak-kanakan,"

Tapi, menurutku itu romantis sekali..

"Hei, (Y/N), sepertinya kau harus segera istirahat, mungkin saja kau akan sangat kelelahan,"

E-eh? Apa hanya perasaanku atau perkataan Akashi-kun ambigu?
"Kau saja yang terlalu mesum, idiot!"

Uh, jangan berteriak. Ok, pertama aku akan memikirkan bagaimana caraku tidur sembari menunggumu tertidur, lalu begitu kau sudah terlelap aku akan mencoba mengendalikan tubuhmu.

Akashi berbaring di tempat tidurnya dengan badan tertelungkup, kedua lipatan tangannya menahan dagunya, my gosh, so sexy.... I can't..

"Memangnya kau mau menggunakan tubuhku untuk apa?" Akashi tertawa kecil

KAWAII~~♡♡♡

"Hentikan, aku tidak imut,"

Aku tersenyum melihat reaksi Akashi-kun,
Ah, semoga aku segera kembali ke tubuh normalku, sehingga bisa bertemu dan bercanda bersama Akashi-kun secara nyata.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Setelah berdebat dengan teman internetku yang entah-seberapa-lama, ia menyarankanku untuk mengubah nama cerita ini menjadi shirayuki hime. Untuk alasan mukin nanti akan anda ketahui.

Cerita ini saya bagi menjadi 4 bagian, semoga part selanjutnya merupakan last part. Btw saia usahakan update tiap hari.
Ciao~

Shirayuki Hime (Akashi X Reader) [Re-publish]Where stories live. Discover now