CHAPTER 17

2.9K 375 9
                                    

"Jungkook! Kau tak mau bangun!" Yoojung berteriak begitu keluar dari kamar sembari menguncir rambutnya ke belakang. Seperti biasa ia harus memasak sarapan. Melihat Jungkook tak sedikitpun bergerak dari posisi tidurnya di atas sofa, Yoojung berkacak pinggang. Kedua obsidiannya menatap Jungkook dengan selimut yang hampir menutupi seluruh tubuhnya menyisakan hidungnya.

Bukan apa-apa jika Jungkook mau tidur terus hingga siang atau jika bisa selamanya, namun ia ingat bukankah Jungkook katanya telah bekerja sebagai officeboy di sebuah perusahaan. Bagaimana bisa disaat jam telah menunjukkan pukul 10 pemuda itu masih sibuk membuat pulai di bantal. Tak bisa dibiarkan.

Lantas Yoojung melangkah mendekati Jungkook dan menggeret bantal busuk Jungkook beserta mahakarya yang terukir basah disana. Membuangnya asal dan kembali menatap jengkel pemuda yang tak sedikitpun bergeming meski telah kehilangan bantalnya.

"Kau tak mau bangun?" tanyanya sekali lagi. Yoojung pun memutuskan mulai menghitung muntur dari angka 5. Hingga angka kedua pun Jungkook masih tak membuka matanya, lalu hitungan berakhir Yoojung mendesah jengkel. Dalam sekali sentakan ia pun memutuskan menarik selimut coklat yang menyelimuti tubuh Jungkook.

"Bangun dasar pemal~Huwaaaa!" teriaknya nyaring dan semakin nyaring begitu irisnya menatap tubuh polos Jungkook tanpa sehelai kainpun. Matanya nyaris terlepas saking kagetnya melihat pemandangan luar biasa tersebut. Bahkan tubuhnya terjengkeng ke belakang mengakibatkan punggungnya terantuk meja.

Sialnya, bukannya segera bangun dan menutupi tubuh telanjangnya, Jungkook hanya memiringkan badannya malas, masih dengan mata terpejam menghadap ke arah Yoojung yang terjatuh.

"JEON JUNGKOOOOK!" Yoojung kembali berteriak nyaring dengan kedua tangan yang menutupi kedua netranya. Sungguh ia tak ingin melihat tubuh telanjang itu meski ingin. Siapa yang tak tergiur melihat abs seksi tersebut? Namun Yoojung tak ingin mendapat title sebagai gadis mesum yang senang melihat tubuh polos lelaki tampan.

"Kenapa? Menikmati pemandangan?" lirih Jungkook membuka sedikit matanya dengan senyum miring puas. Bukan sengaja ia tidur telanjang. Semalam karena mabuk, ia kembali lagi menjadi anjing dan ketiduran di atas sofa. Beruntung saat kembali menjadi anjing ia tidur di balik selimut. Jadi, begitu ia kembali ke wujud normalnya, tubuh polosnya langsung tertutup selimut.

Menyadari Jungkook tak akan segera menutupi tubuhnya, Yoojung memutuskan meraih selimut yang tadi ia tarik dan segera menutupi tubuh Jungkook. Dengan mata tertutup tentunya. Lantas ia berkacak pinggang dan menatap jengkel Jungkook yang malah tersenyum santai menatapnya.

"Belum terbiasa? Kau harusnya segera terbiasa, Yoo. Bagaimana besok jika kita menikah? Kau bahkan akan menikmati tubuhku juga."

Tak ingin meladeni candaan Jungkook, Yoojung memilih memutar tubuhnya kembali menuju dapur untuk segera memasak makanan. Yang penting Jungkook sekarang sudah bangun.

"Jangan bermimpi, Jeon Jungkook." Ujarnya sebelum meninggalkan Jungkook yang terkekeh kecil di atas sofa.

Yoojung tengah membuat sarapan, sementara Jungkook segera masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ia ingat kemarin mengaku pada Yoojung bahwa ia telah bekerja sebagai office boy. Menggelikan sekali, padahal ia sendiri adalah presdir di perusahaannya. Tapi ia tak akan mengakui hal itu atau Yoojung akan menendangnya keluar.

Ia membutuhkan gadis itu dalam hidupnya. Gadis yang ia pilih untuk melepas kutukannya dan menjadi takdirnya.

---

Jungkook dan Yoojung untuk pertama kalinya keluar pagi-pagi bersama. Dengan tujuan yang berbeda tentunya. Yoojung harus berangkat kuliah sementara berkata kebohongan Jungkook kemarin teerpaksa ia harus berpura-pura berangkat kerja.

Mad Dog✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang