Senpai~ | Kise x Reader

Start from the beginning
                                    

Ditambah dengan perutnya yang sudah kelaparan, membuat Kise menggerutu di dalam hatinya. Sebenarnya ada siswi-siswi yang mau memberikannya makanan mereka, tapi Kise menolaknya dengan halus. Ia tidak mau menyebabkan anak orang mati kelaparan karena ia sendiri kelaparan. Kalau memang ia bisa membeli makanannya sendiri, kenapa tidak?

Dan sepertinya Dewi keberuntungan kini sudah ada di pihaknya. Di antara banyaknya siswa di kantin tersebut, ia bisa melihat gadis berambut [Hair Color] yang tengah duduk sendiri memakan makanannya. Kise dengan kecepatan yang tinggi, membeli makanannya sendiri kemudian berpura-pura mencari tempat kosong.

Hatinya berlonjak senang ketika mendapati tidak ada tempat yang kosong selain di dekat senpai cantik itu. Ia dengan sedikit malu, berjalan menuju ke arah [Name]. Sesampainya disana, Kise sedikit berdehem untuk meminta perhatian gadis di depannya. Jantungnya berdetak sedikit kencang ketika menatap mata [Eye Color] milik [Name].

[Name] menatap kouhai di depannya dengan heran. Semburat merah terlihat di pipinya ketika tahu kalau seorang Kise Ryouta tengah berdiri di dekatnya. Kise menghela nafas untuk menghilang rasa gugupnya.

"Ano.. [Name]-senpai, bolehkah aku duduk disini-ssu?" Tanya Kise.

[Name] menatap sekelilingnya, mendapati bahwa sudah tidak ada kursi kosong yang lain. [Name] menghela nafas dan mengangguk, sedikit memberikan senyuman kecil pada Kise.

Kise bergumam terima kasih dan duduk di kursi yang berlawanan dengan [Name]. Ia memulai makannya dengan diam, walau sesekali memandang sekilas senpai di depannya.
[Name] yang menyadari itu, berusaha menghilangkan semburat di pipinya. Ia kemudian berbatuk sedikit dan menatap Kise.

"Kau tau namaku?"
Pertanyaan tiba-tiba dari [Name] membuat Kise sedikit gugup. Ia mengira kalau [Name] adalah siswi yang lugu dan malu-malu. Akan tetapi nada suara [Name] membantah hal tersebut.

"Iya senpai. Tadi aku mendengar teriakan teman senpai-ssu." [Name] menganggukkan kepalanya dan melanjutkan makannya.

"Abaikan temanku. Mereka itu gila." Kise tersenyum sekilas sebelum kembali makan.

"Da-dan, jika mereka mengatakan sesuatu yang aneh. Jangan dengarkan!" Kise menatap [Name] dengan sedikit terkejut. Gadis itu terlihat menatap ke arah lain dengan semburat di pipinya.

Kise tersenyum geli melihat tingkah senpainya. Hanya satu diagnosis yang cocok dengan [Name]. Dia itu.. Tsundere.
Rasa percaya diri Kise tiba-tiba meningkat. Ia berhenti makan dan menatap [Name]. Ia sedikit memajukkan kepalanya dan memasang seringai di bibirnya.

"Hee.. Memangnya apa yang ingin mereka katakan-ssu?" Seringai Kise semakin melebar ketika melihat [Name] gelagapan.

"Ti-tidak! Mereka mungkin hanya ingin me-mengejekku." Ok, kenapa situasi sudah berubah?

"Mengejek senpai? Kenapa-ssu? Apa karena senpai menyu-"

"EHEM!"

[Name] menatap teman-teman sekelasnya yang duduk tak jauh dari posisinya. Mereka menatap [Name] dengan tatapan menggoda. Ditambah dengan Kise yang duduk agak sedikit mendekat ke arah [Name], membuat mereka berasumsi ada terjadi sesuatu diantara mereka berdua.

Wajah [Name] semakin memerah. Ia pun berdiri dan berjalan sedikit cepat menuju ke kelasnya. Kise hendak memanggil senpainya tersebut. Ia merasa tidak enak ketika melihat senpainya merasa tidak nyaman. Teman-teman [Name] tersenyum geli dan mengatakan kepada Kise kalau sifat [Name] memang seperti itu. Istilahnya, malu-malu tapi mau.

Kise mulai merasa ketertarikan pada senpainya itu terus meningkat. Ia pun kembali melanjutkan makannya yang tadi sempat tertunda. Tak lupa senyum lebar merekah di bibirnya. Mengingat interaksinya dengan [Name].

My Date [knb]Where stories live. Discover now