IV

14 7 2
                                    

~Mungkin yang berharga akan kalah dengan yang setia~

Siang ini begitu menyebalkan bagi Lleva,
Pertama - dia harus menyiapkan tugas 2 kali dari bu Emy karena ia tartangkap mata bu Emy ketika dirinya sedang tertidur dikelas
Kedua - entah dari pagi ini ia belum melihat sosok pujaan hatinya... siapa lagi kalau bukan Rendy

Istirahat kedua~
Terlihat Lleva yang berjalan menunduk dikoridor sekolah, ia berjalan sendiri dengan wajah yang murung
"Huh... mana ya penyemangat ku?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ia masih melanjutkan jalannya yang tadi sempat terhenti.

Seperkian menit ia berjalan, pandangannya teralih oleh kerumunan siswa siswi yang berada di lapangan basket
"Wow.. pikir- pikir ada apa yah?" Katanya sembari mendekati lapangan

~DEG

Ditengah lapangan terdapat dua anak manusia yang masih bertatap tatapan, anak manusia yang berlawan jenis itu mampu meluruhkan cairan bening yang siap membuat danau di pipi Lleva.

Dua manusia itu adalah Rendy sang pujaan hati dan seorang perempuan sexy nan canti yang diberi nama oleh orang tuanya Karina Adibawa Seruni. Itu adalah nama dari kakak kelasnya yang memang akhir akhir ini dirumorkan dekat dengan Rendy.

Tapi dengan ke pd annya Lleva tetap percaya jika tak ada hubungan yang spesial diantara keduanya.

Dan disini pula, tempat Lleva berdiri menyaksikan pemandangan yang menurut dirinya sangat menyakitkan, dimana pemandangan itu menjawab apa hubungan mereka setelah ini.
Terlihat langit menutup cahayanya seakan mengetahui apa yang sedang Lleva rasakan.

"Kar, mungkin ini bukan suatu yang keren ataupun yang romantis, tapi gue akan buat lo merasakan yang lebih keran dan romantis jika lo nerima gue"  ucap Rendy dengan lantang
Wah ini ceritanya mau nembak ya

Gue juga mau bang

Kapan gue digituin yah

Dan masih banyak lagi celotehan siswi yang teriak histeris mendengar pengkuan salah satu siswa terganteng.

"Kar, lo mau nerima gue kan?" Tanya Rendy dengan wajah yang cemas
"Iya Ren, gue sebenernya udah mendem cinta ini sama lo" jawab Karin yang meraih bunga yang sebelumnya sudah dibawa oleh Rendy dengan kesepakatan jika Karin menerimanya maka ia bisa mengambil bunganya tapi jika tidak ia bisa meninggalkannya

Menjadi salah satu saksi sebuah tanggal dan hari yang di jadikan oleh sepasang kekasih yang baru saja meresmikan hubungannya menjadi pacar membuat hati Lleva sakit

Entah dari mana, kakinya sudah membawanya lari pergi tanpa memperdulikan sekitarnya
Tepat ia berhenti, ia telah sampai di taman belakang sekolah,
"Llev lo tuh awalnya cuma ngefans dan berharap agar jadi pacar dari seorang Rendy, lo tu cuma fans, gak lebih dari itu" katanya bicara pada dirinya sendiri.

Waw... keyataan yang baru saja ia lihat didepan matanya terasa sangat nyata diiringi tepukan meriah dari para siswa siswi yang melihat, bagaikan konser para boyband yang sedang manggung. Dilihatnya Rendy yang memeluk Karin disana. Itulah ingatan yang membuat Lleva sangat sakit

"

..."

"Yang sabar ya sahabat, gue slalu ada buat lo,cari aja yang lain" kata Anin yang tiba tiba sudah di sampingku dan menepuk bahuku pelan

Huh kayak hantu aja sih dia.
Batin Lleva menciptakan candaan bagi dirinya sendiri

~skip pulsek

Yang hilang biarlah hilang
Yang jauh akan semakin jauh
Yang terjadi biarlah cepat terlupa
Yang terbang biarlah hilang dengan cepat dan semakin jauh

Sepenggal bait yang sedang ditulis Lleva untuk menggambarkan suasana hatinya saat ini

"Huh, gue harus tabah, gak pantes gue berharap pada orang yang udah dimiliki"
"Tapi kalau dipikir pikir, mereka kan baru pacaran, sedangkan ada semboyan pantang mundur sebelum janur kuning melengkung"
Dua pikiran itu yang sedang menghantui otak Lleva sedari tadi.

"Bodo bodo bodo, gue gak mau mikir" teriaknya frustasi, beruntung ia berada dikamarnya dan dalam keaaan sepi.

.....
Next ?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 27, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AllevaWhere stories live. Discover now