"..... memberimu sedikit rasa sakit...."

2.3K 226 23
                                    

Maaf buat yang lagi asyik baca, mulai chapter selanjutnya saya private ya, jadi follow dulu yaakk. Tinggal dikit lagi kok. Thank you

Secara tidak terduga Jo Bayusaga datang ke Greenview untuk ikut menyaksikan penutupan reality show.

Ia berminat mendanai perbaikan gedung sekolah yang didirikan Sarah dan Emma, serta beberapa pembangunan infrastruktur lainnya.

Namun ia tidak mau namanya disebut-sebut dalam pendanaan itu. Ia hanya ingin duduk di situ sebagai orangtua Christian Bayusaga.

Satu band dari Deanton yang sedang naik daun diundang untuk konser mini dan juga mengiringi Chris yang akan menyanyikan lagu-lagu dari soundtrack beberapa film yang dibintanginya.

Kwame hadir lagi sebagai host acara itu, yang tentu disambut histeris oleh para penggemarnya.

Keluarga Pierre duduk dengan kebanggaan terbias di wajah, khususnya Mr. Pierre. Ia terlihat paling gagah  di antara sesama kepala desa sekitar Greenview yang juga diundang. Ia sangat percaya diri saat bicara dengan Walikota Farbenstad, para pengusaha dan orang-orang penting yang duduk di dekatnya.

Sarah berusaha sedapat mungkin menarik diri dari keramaian. Sebenarnya ia sangat ingin ikut duduk atau berjejalan dengan teman-temannya di sekitar panggung menyaksikan Chris dan band itu dari dekat. Ingin sekali!

Tapi tidak. Dengan kerumunan orang sebanyak itu, ia tidak mau ambil resiko.

Ia mendengar dari Emma bahwa banyak orang dari daerah lain yang sangat penasaran ingin berjumpa langsung dengan gadis yang dikabarkan 'sangat dekat' dengan Christian Bayusaga selama reality show berlangsung.

Gadis yang sama yang sempat membuat heboh dan membuat Elena Ishtari menghilang dari sorotan publik untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.

Sarah tidak ingin tatapan mata mereka sedikit teralihkan kepadanya di saat sepenting ini. Ia sangat sadar keingintahuan mereka semakin kuat setelah ia sering menghilang ke Deanton, dengan atau tanpa Chris.

Sarah tak pernah suka jadi pusat perhatian umum, mungkin karena trauma masa lalu, dan jelas ia tak ingin memulainya sekarang.

Sarah hanya melihat semua gegap gempita itu dari tempat yang agak jauh.

Dari pagi buta tadi ia sudah berada di kediaman keluarga Pierre tanpa berani keluar dari pintu sedetikpun.

Ia masih sempat bercakap-cakap dengan ibu Chris yang tiba tak lama setelah ia datang.

Chris pun masih meluangkan waktu untuk menjalin Sarah. Ia menjejalkan tisu toilet yang panjang ke bagian belakang jinsnya.

Sarah baru menyadari setelah para kru tersenyum-senyum dan Chris berteriak-teriak.

"Minggir! Minggir! Awas ada kitsune! Kumiho! Siluman rubah ekor sembilan lewat!"

"Kitsune, ya? Baiklah, kitsune ini akan mulai menggoda dan merayu para lelaki, bisa dimulai dari ehm polisi-polisi itu," desis Sarah yang langsung merusak mood jail Chris.

"Hmm, jadi ini kerjamu selama di sini, Chris," kata ibunya.

"Ah, hanya intermeso, Mom. Sarah tidak akan serius. Ya, kan, sweetie?"

Sarah tersenyum. Ia geli melihat begitu cepat perubahan ekspresi Chris dari wajah anak nakal menjadi laki-laki dewasa yang gusar setelah mendengar gurauannya tentang mitos siluman rubah yang senang merayu lelaki calon korbannya.

Tapi Sarah jadi mati gaya ketika menghadapi tingkah spontan Chris sebelum keluar rumah menuju panggung.

"Hei, sweet kitsune!" Sarah menoleh dan tiba-tiba Chris memegang wajahnya dan mencium keningnya, di depan kru, keluarga Pierre dan ibunya!

The Star and the Vineyard (TELAH TERBIT!!!)Where stories live. Discover now