Chapter 12

11.1K 463 20
                                    

Author kembali membawakan evan vs L.Joe *peace...

Tendang author ヽ( ・∀・)ノ┌┛Σ(ノ 'Д')ノ, sekali lagi author minta maaf atas keterlambatan upload, soalnya author kehilangan document cerita author jdi author harus ngulang lagi, maaf #bow ♉(˘♢˘)♉

This is it...

Terimakasih author ucapkan kepada yang sudah meninggalkan jejak pada cerita sebelumnya...

*FirdaArinuyasa

*MerryMichiyoAka

*misel_delope

*lestarie88

*virade

*RusmanAsaff

*AnggiSwifty

*AyueQwarthaWulandary

*blu3_an93L

*JasmineJade

*Zxcvllvhy_Ace

*coltezforever

*dan kepada seluruh reader baik yang ngevote maupun hanya membaca terimakasih

================= Chapter 12 =================

(amanda POV)

Banyak kejanggalan yang terjadi padaku saat ini misalnya saja hatiku mendadak terasa seperti kosong serta keinginanku untuk menusuk diriku sendiri atau bahkan menyayat nadiku 'apa yang terjadi padaku? Apa ini ada hubungannya dengan evan? Apa yang terjadi pada evan? Kenapa tiap kali aku menyebut namamu hatiku benar- benar tersara dingin dan sudah kosong? Apa kau tidak bersamaku lagi evan?' begitu banyak pertanyaan yang ingin ku keluarkan dan kuteriakan dalam batin, benak dan pikiranku, ku putuskan untuk tidak kembali pada L.Joe tapi tetap tidak meninggalkan tempat ini karna ada yang ingin ku ketahui dan kupastikan 'aku merasakan ada evan tapi aku merasa evan tidak bersamaku lagi, apa ini'. Satuhal yang kurasakan hanya kekosongan dan sepi.

Aku berjalan menuju taman bagian belakang tempat besar ini, menyusuri bagian tepi kolam renang dan berakhirlah perjalananku pada sebuah bangunan terpisah yang letaknya cukup jauh dari bangunan utama, bangunan ini tidak terlalu besar tapi memberi kesan mengerikan karena bangunan ini seperti sengaja ditinggalkan/tidak dirawat. Ku buka bagian pintu besar berwarna tidak jelas ini dengan mendorongnya sekuat tenaga karna pintu besi ini cukup berat (*author bingung mau kasi warna apa buat pintunya jadi banyangin sendiri aja y, peace ^^v) setelah aku masuk kedalam ruangan itu kututup kembali pintu ruangan itu

Gelap dan dingin itu yang kurasakan saat memsuki tempat ini, terlalu lembab karna tidak adanya ventilasi udara dan jendela yang dibuka, semuanya dengan sengaja ditutup, kudekati tirai/korden berwarna merah gelap bagaikan darah kental yang menutupi jendela besar lalu kutarik tirai itu sehingga membiarkan cahaya matahari yang hangat masuk kedalam ruangan ini. Ku balikan tubuhku ingin melihat 'bagaimana bentuk dan keadaan ruangan ini dengan adanya sinar matahari yang masuk' tapi nafasku berhenti seperti ada yang menyumbat daerah pernafasanku sehingga sulit membiarkan udara masuk kedalam paru – paruku ketika kudapati siluet tubuh dan sosok yang benar – benar ingin kulihat selama beberapa hari ini, ku dekati tubuh evan yang ada di jeruji besi sedang terbaring, mata indahnya terpejam ku cari segala hal yang bisa kugunakan untuk membuka rantai yang melingkari pintu jeruji besi ini.

Kutemukan kampak yang mungkin bisa kugunakan untuk menjebol rantai yang melingkari pintu jeruji ini. (*heran yah, kenapa mesti kapak gitu?? ┐('_')┌ #hadoh) kukerahkan seluruh tenagaku untuk membuka rantai yang melingkari pintu besi itu, dengan susah payah akhirnya pintu itu terbuka dengan cepat kulempar kapak itu dan kudekati sosok evan yang benar – benar tidak meyadari kehadiranku, kudekap evan kedalam pelukanku dan berharap matanya yang terpejam akan langsung terbuka tapi harapanku sirna tak ada respon yang diberikan evan hanya badannya yang dingin mewakili segala hal yang ingin kuketahui.

i'm your mateWhere stories live. Discover now