* Alone *

2.3K 227 4
                                    

Air muka Suga berubah menjadi menyeramkan saat mengetahui kalau kau ketiduran diluar dengan meringkuk. Setelah mengusir keluar Jina, dia langsung membangunkan mu untuk segera kembali melanjutkan tidur didalam kamar mu.

Dengan wajah penuh was-was Suga mencolek bahu mu berkali-kali. Dia tidak mau membuatmu marah. Atau mungkin sudah marah. Dan pada colekan ke-6 akhirnya kau mulai menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Mata mu menyipit untuk menyesuaikan cahaya matahari pagi yang masuk lewat sela-sela jendela besar lorong rumah susun mu.

Bisa kau rasakan jika kau tidaklah sendiri. Melainkan ada seseorang lagi yang ada disampingmu. Benar ternyata, Suga sekarang ada disebelahmu sambil menunjukkan senyuman tidak bersalah nya.

"Ehhh, mian soal kejadian kemarin. Aku benar-benar tidak sadar waktu itu. Kau..tidak marahkan?" Tanya nya dengan sedikit lirih.

"Cih, minggir. Aku capek. Jangan datang kemari lagi." Kata mu dingin dan datar lalu masuk kedalam kamar mu.

Tapi, tak berujung lama kau kembali lagi dan melemparkan sekantung plastik yang berisi pesanan Jina kemarin. Jangan tanya akan kau lempar pada siapa. Tentu saja pada Suga. Tetap dengan wajah datar mu.

"Ambil ini." Kata mu sesudah melemparkan kantung plastik itu.

Suga hanya bisa menghela nafas kasar dan mengintip isi yang ada didalam kantung plastik itu. Disana ada satu botol obat penghilang sakit kepala dan...pem*alut? Pantas saja dia semarah itu. Karena selain harus terkunci juga dia dijadikan seorang kurir. Suga tidak bisa percaya perbuatan kelewat batas dari Jina.

***

Setelah masuk kerumah mu, kau menghembuskan nafas kasar dan mengacak rambutmu kesal. Baru kali ini kau diperlakukan seperti ini. Kejadian kemarin tidak akan pernah kau lupakan. Kemarin cuaca sangat dingin dan kau harus pergi ke supermarket lagi guna membeli 5 bungkus hotpack untuk ditempelkan ke badanmu. Karena hanya itu satu-satu nya jalan membuatmu tetap terjaga hangat.

Teman?

Tidak. Kau tidak punya teman selain Yebin. Dan kebetulan kemarin Yebin sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Kau tidak mau mengganggu nya. Maka dari itu kau memilih untuk tetap diam dan tidur didepan kamar mu. Ya itu memang melelahkan tapi, kau sadar jika hanya itu satu-satunya cara.

Ting!

" Yoongi is calling 📲 "


Kau tidak menjawabnya.

Dan itu berlangsung hingga ke-9 kalinya. Kau tidak mempedulikannya yang terpenting bagi mu kau tidak akan menyahuti apapun tentang mahluk dingin menyebalkan itu.

Badan mu benar-benar butuh guyuran air hangat dan rendaman busa lembut di kamar mandi. Kau memilih mematikan ponsel mu dan mulai membersihkan dirimu yang sudah mulai bau karena kemarin belum sempat mandi.

.

.

Setelah mandi kau tiduran diatas kasur mu yang empuk sembari memandangi langit-langit kamar mu. Kalau dipikirkan lagi kejadian kemarin masih terngiang diotakmu. Dengan memeluk boneka kesayanganmu.

 Dengan memeluk boneka kesayanganmu

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
™BTS X (Y/N) • IMAGINE ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora