kusambut Februari dengan dibekali beberapa harapan yang telah aku rancang, dengan senang dan tertantang, menunggu kau yang tak jua datang. bulan ini adalah bulan dimana harapanku dipertaruhkan. setelah merancang segala khayal dan imaji, lalu ku satupadukan hubunganmu dengan rinduku. lelah namun tak ingin berhenti.
setelah mempertaruhkan harapan yang ku percayakan padamu, akhirnya porak poranda kemudian, terdiam ku seperti apa yang sebelumnya terjadi, menunggu kau datang menjemput harap yang penuh asa.
dipenghujung januari ini, rindu telah bertualang menciptakan berjuta sajak yang tentu saja masih dipenuhi oleh kamu. wahai kasih, pemilik semua sajak dibulan januari, kau harus tau apa yang lebih panjang dari musim hujan, jawabannya adalah rinduku, yang tak habis sampai dipenghujung januari.
namun kau tau bahwa sajakku takkan terhenti hanya sampai dipenghujung januari. aksaraku akan terus ku rangkai. memadu khayal dan imajiku tentang hubunganmu dengan rinduku.
dengan langit januari sebagai saksinya, selalu ku ceritakan semua hal yang kau lakukan, apapun tak ada yang aku hilangkan. ku jelaskan padanya bagaimana aku bertahan didalam kekosongan menunggu pemilik sajak sajak ini. namun aku kecewa langit juga terdiam membisukan dirinya. tak berani mengatakan apa yang salah dari aku merinduimu?
jelas kita ini hanya diambang pilu. dan tak usah dipertanyakan lagi.
kala itu diatas motor dan dingin. kau memberi tau ku hal yang tak boleh orang lain tau, dan itu adalah rahasia terbesarmu. bahwa kau adalah 'batman' katamu. tapi aku lebih suka spiderman kataku. kau bilang kau juga punya gen laba-laba sedikit. kesal sekali ketika aku masih mengingatnya. memang kekesalan yang tak mau aku redam.
ehh apa itu? meledak-ledak lewat aksara. tidak penting sekali. dasar bodoh! pecundang! pembuang waktu!
apapun itu aku tidak peduli. menunggumu adalah keliru yang kurangkul. sebab bersamamu adalah segalanya bagiku.
