Kencan?

94 9 0
                                    

"salah paham itu fatal akibatnya, jangan kayak trio ini ntar malu sendiri. "

Kisah di mulai dari rapat United Nation.

" Demikianlah rapat hari ini. Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya. "

Usai Ludwig mengakhiri rapat, para anggota United Nation pun meninggalkan ruangan rapat. Ludwig yang menjadi orang terakhir yang meninggalkan ruangan. Ia sebelumnya membereskan berkas-berkas dan memastikan layar proyektor nya mati.

Ludwig mau membuka pintu namun daun pintunya sudah terbuka lebih dulu. " Oh tuan Ivan, ada yang bisa saya bantu? " Tanya Ludwig menawarkan bantuan. " Sebenarnya ada, da. Kebetulan sekali aku sedang mencari dirimu. " Balas pria Rusia yang diketahui bernama Ivan. " Baiklah. " Ludwig menoleh ke kanan kiri dan belakang. Matanya menyapu seluruh ruangan yang setengah remang. Gerak geriknya sedikit mencurigakan. " Tapi tidak di sini. " Lanjut Ludwig. Ivan mengangguk mengerti. Kemudian mereka meninggalkan ruangan rapat dengan Ludwig yang menutup pintu di belakangnya.

Ivan dan Ludwig berjalan sejajar di sepanjang koridor. Langkah kaki mereka menimbulkan bunyi tap tap yang berirama, karena sepinya koridor derap langkah kaki mereka dapat terdengar hingga jauh.

Bunyi langkah kaki mereka mengundang perhatian enam pasang mata yang ternyata diketahui masih berada di dalam gedung. Ke enam pasang mata itu mengamati gerak gerik Ludwig dan Ivan dari lantai dua seperti agen mata-mata.

Ludwig dan Ivan tidak mengetahui kalau mereka sedang diawasi. Jadi mereka hanya berjalan santai ke parkiran.

____________________________

Ludwig sekarang berdiri depan mobil Ivan, dia dan Ivan terlibat dalam sebuah percakapan, lalu Ivan tertawa dengan mulut yang ditutupi tangannya dan Ludwig tersenyum kaku. Selanjutnya Ludwig meninggalkan Ivan.

Ludwig berjalan menuju mobilnya, sebelum Ludwig merogoh sakunya untuk mengambil kunci, Ludwig terlihat memasukan selembar kertas kecil kedalam sakunya. Barulah kemudian mengeluarkan kunci mobilnya di saku lain.

Baik Ludwig maupun Ivan tak ada yang sadar kalau gerak gerik mereka tak lepas dari perhatian enam pasang mata yang ternyata membuntuti mereka dari tadi.

__________________

Mobil Ivan yang pertama kali keluar dari parkiran, kemudian mobil itu berhenti di depan gedung rapat. Tak lama kemudian mobil Ludwig menyusul keluar dari parkiran, Ludwig membunyikan klakson. Sebagai respon Ivan menurunkan kaca mobilnya dan mengangguk singkat kemudian kaca mobil tertutup lagi. Mobil Ivan bergerak ke jalan raya, di ikuti oleh mobil Ludwig yang membuntuti di belakangnya.

________________________________

Enam pasang mata yang diketahui bernama Gilbert, Felix dan Alfred langsung heboh seketika.

" Sungguh mencurigakan. "
" Kau benar, Al. Lagian ngapain adikku itu dengan si Ivan? "
" Berkencan? "

Empat pasang mata langsung menatap tajam orang yang terakhir berbicara. " Mein Gott, gak mungkin! Gak akan pernah meski dalam mimpi sekalipun! " Ucap Gilbert yang sudah mengacak acak rambutnya frustasi. " Setahu ku keduanya gak terlalu akrab. "

" Apa saja bisa terjadi Mon cheri  " Celuk Francis tiba-tiba, membuat mereka semua serentak menoleh kebelakang. " What the hell! Dari mana kamu datang? "

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerita randomness ala hetalia (AU)Where stories live. Discover now