Sejak ditinggal oleh rose, jimin sama sekali tidak berubah. Sifatnya masih sama, jahil, genit dan masih suka mempermainkan wanita
Tapi bukan artinya dia sudah melupakan rose. Itu salah besar! Nama rose masih ada di hatinya, apalagi setelah jungkook meminjam ponselnya, kemudian esoknya jimin melihat nama rose di kontak linenya
"Hello?" Terdengar suara rose di sebrang sana
Rose terdengar baik baik saja tanpanya, tanpa sadar mata jimin memerah menahan tangis
"Hello? Why did you call me if you didnt talk!?" Rose berseru marah
Jimin terkekeh pelan, rindu mendengar omelan gadis itu
Jimin berdeham, menetralkan suaranya. "Its me.." Jimin akhirnya bicara
Tapi rose di sebrang sana langsung diam, membuat jimin kembali membuka suara. "I miss you.."
Tutt.. tut..
Sambungan telfon dimatikan sepohak oleh rose, membuat jimin menunduk sedih. Sudah tak ada harapan, ini semua karma untuknya
Drrtt.. drtt..
Roseanne
Maybe we will meet again, in the older version of us
That day, we will be ready for each other...
maybe
"But when?" Suara jimin mulai bergetar saat membacanya, seakan bisa mendengar pertanyaan jimin rose kembali membalas
Roseanne
Not right now, when we were so destructive, killing each other with with our own egos
One day, i'll be right for you and you'll be right for me
But not today, someday..
Dan pesan itu berhasil membuat jimin berubah menjadi lebih baik
YOU ARE READING
Doubt | Book 2 Of Simpenan
Short StoryBook 2 of Simpenan Dulu jimin yang bingung harus memilih siapa, kali ini rose lah yang bingung harus memilih siapa
