Dihukum Azzam.

Mulai dari awal
                                    

"Azzam ? " tanya aisyah yang langsung menoleh pada nayla dan mengerutkan keningnya

Mengerti dengan raut wajah aisyah buru-buru nayla menjelaskannya

"Iya Ka' bang azzam, lelaki yang tempo hari nemuin kaka itu bang azzam. Abang aku "

Dan aisyah hanya ber'oh' ria saja dan mengangguk anggukan kepalanya.

"Ka' aisyah gk papa ? " tanya nayla pada aisyah

"Menurut lo? " timpal aisyah

"Kalo menurut nay sih, kayanya engga deh." Jawab nayla

"Tau dari mana lo ? " tanya aisyah

"Dari ini " ucapnya nayla dengan tangan terulur kewajah aisyah dan satu jari telunjuknya mengusap air mata yang masih tersisa di bawah matanya dan di tunjukkan pada aisyah

"Kaka abis nangis ya ? " tanya nayla

"Nggak. Tadi gue tu kelilipan " elak aisyah

"Heemm ok." Jawab nayla yang tidak mau terlalu memaksa aisyah untuk cerita walaupun dia sangat ingin tau penyebab aisyah pergi dan menangis di tempat itu

Cukup lama keadaan hening meliputi keduanya.
hingga suara nayla membuat aisyah menoleh

"Ka' aisyah bisa main basket? " tanya nayla

"Basket ? "

"Iya Ka'. Ka aisyah bisa ? " tanya nayla lgi

"Gue jagonya " sombong aisyah

Nayla pun tersenyum mendengar perkataan aisyah tadi. Mungkin rencananya berhasil agar membuat aisyah tidak bersedih lagi

"Kak aisyah mau main ? "

"Emang bisa? Emm maksud gue emang ada lapangannya ? " tanya aisyah

"Emm sebenernya bkn lapangan sih ka. Lebih tepatnya tempat bersantainya bang azzam. Hehe " penjelasan nayla tadi membuat aisyah mengernyit bingung

"Maksud lo ? Gue gk ngerti deh " tanya aisyah

"Jadi gini Ka', bang azzam itu kan sering banget main basket dulu jadi dia sengaja bikin tempat khusus untuk mainnya agar para santri yang lain gk bisa liat dia main Ka' " jelas nayla

"Kenapa ? "

Nayla mengendikkan bahunya "gk tau, mungkin karna bang azzam adalah ustad sekaligus pengurus pesantren ini mangkannya dia gk mau di liat sama anak didiknya kali "

"Laah terus kenapa lo malah ceritain ke gue ? " tanya aisyah

"Yaa kalo buat kaka mah beda."

"Maksud lo beda apa heh ? "

"Udahlah Ka' mau main apa engga ni ? Mumpung bang azzam lg ngajar."

"Yaa mau lahh "

"Yaudah ayok."

Setelah mengatakan itu nayla mengajak aisyak ke sisi barat belakang pesantren tempatnya cukup luas dan ada tembok besar yang menjadi sekatnya.
Lalu nayla membuka sebuah pintu kayu dan nampaklah sebuah taman yang cukup hijau, tidak terlalu banyak bunga namun banyak ditumbuhi tanaman hijau. Yang membuat aisyah tercengang bukan hanya taman nya namun karna ada rumah pohon yang di buat di atas pohon yang lumayan besar dan rindang. Di bawah rumah pohon itupun ada ring basket dan di sisi kanan nya ada gazebo yang sederhana namun tetap nyaman. Di dalam gazebo itu pun terdapat rak yang berisi buku-buku serta kitab dan al-quran. Ada juga perlengkapan untuk solatnya.
Dan jangan lupakan gitar yang tersampir di pojok rak itu.
Sungguh pemandangan itu membuat mata aisyah berbinar.

"Woooww. Gila keren banget nay " pekik aisyah dan nayla hanya tersenyum menanggapi nya

"Ka aisyah tau gk, ini semua yang ngedisain bang azzam loh " ujar nayla bangga

"Seriousliy ? " tanya aisyah dan di jawab anggukan nayla

"Yaudah, Ni ka bolanya. Katanya mau main " ujar nayla seraya memberikan bola basket pada aisyah

"Ok." Dan setelah itu aisyah mulai memainkan bolanya
Dari mulai men dribble, hook shot, jump shot, set shot, dan lay up shoot aisyah lakoni hingga tanpa sadar bahwa aisyah sudah lebih dari satu jam bermain itu dan tanpa disadarinya azzam sedang berdiri memperhatikan itu dan sedetik berikutnya azzam berdehem yang langsung menghentikan permainan aisyah dan membuat nayla terkejut.

"Ekheeemm " dehem azzam

"Ba.. bang azzam " gugup nayla, sedangkan aisyah nampak santai sambil melambung-lambungkan bola basket di tangan nya

"Suruh siapa kalia ada disini ? " ucap azzam pada nayla

"Ma.. maaf ba..bang, tadi nay cuma.."

"Apa ? " potong azzam

Tanpa di duga aisyah maju dan melemparkan bola yang ada di tangannya kepada azzam. Dan dengan sigap azzam menerima bola itu

"Sorry, ini gue yang salah. Jadi lo gk usah marahin ade lo " ujar aisyah

"Gak bang, ini nay yang.." belum sempat nayla menyelesaikan ucapannya. Namun aisyah sudah memotongnya

"Gue yang salah. Kalo lo mau hukum, hukum gue aja. Its okey " ujar aisyah seraya melipat tangan dan mengendikkan bahunya

"Baiklah jika itu kemauan kamu.
Sekarang kamu sapu halaman ini hingga bersih dan jangan keluar sebelum semuanya beres." Ujar azzam tegas

"What! Are you kiding me heh ? Halaman ini luas banget gila." Pekik aisyah

"Itu hukuman kamu karna sudah masuk kesini tanpa izin dan sudah memainkan bola saya tanpa izin pula " ujar azzam dengan suara tegasnya

"Tapi kan gue.." ucapan aisyah berhenti karna melihat nayla yang ketakutan pada sosok azzam

"Apa ? Kalau begitu. Nay kamu juga harus ..." belum sempat azzak menyelesaikan ucapannya aisyah sudah menyela

"Fain. Gue sapu ni halaman." Ujar aisyah yang langsung beranjak dari tempatnya menuju ke pojok untuk mengambil sapu lidi. Baru beberapa langkah aisyah berjalan tangan di cekal oleh nayla

"Biar nay bantu ya ka ? " bisik nayla

"Gapapa. Gue aja " ujar aisyah dan langsung melepaskan cekalan tangan nayla pada tangan nya..

-----------------------------

Yaaps gimana readers ?
sorry ya kalo banyak typo

Next part...

Dendam Dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang