kenangan masa lalu

10.7K 835 39
                                    

NORMAL POV
Setelah melihat sasuke yang ternyata murid baru di kelasnya,naruto tiba-tiba saja berlari keluar kelas,terdengar teriakan guru kurenai yang menyuruhnya untuk kembali tapi naruto terus memacu langkahnya dengan mata berkaca-kaca.Terdengar juga teriakan kiba yang menyuruhnya untuk kembali.
"NARUTO TUNGGU! KAU MAU KEMANA?! KEMBALI!"

Tanpa naruto sadari dia telah berada di taman belakang sekolahnya sambil terus menangis.
"Hiks...hiks...hiks...kenapa...hiks...dia harus...hiks...kembali lagi?" Lirihnya dengan suara parau.
"Tidak puaskah dia dengan menghianatiku dulu,belum puaskah dia menganggapku sebagai barang."

FLASHBACK ON

NARUTO POV
Hari ini adalah hari yang terbaik untuku,aku akan menemui si teme itu dan memberikan hadiah ulang tahunya yang ke 15.
Sudah lama aku tak memberinya hadiah.
Aku terus berjalan melewati jalanan menuju apartemen sasuke,aku mulai memasuki loby apartemen itu menuju meja repsesionis untuk menanyakan apakah sasuke ada atau tidak.
"Permisi tuan,apakah uciha sasuke ada di apartemenya?" Tanyaku dengan nada riang.
"Mohon tunggu sebentar."
Beberapa saat kemudian petugas loby itu mengatakan padaku bahwa sasuke ada di apartemenya.
"Terima kasih tuan."
"Tidak masalah"

Setelah itu aku dengan tidak sabarnya berjalan menuju apartemen sasuke yang ada dilantai 14 dengan menaiki lift.
Lift pun terbuka,akupun berjalan menuju apartemen sasuke yang bernomor 424.
Saat hendak melewati tikungan terakhir,aku mendengar suara yang sangat aku kenali tengah berbicara dengan seorang wanita.
"Sayang,jangan disini,kita lakukan di dalam saja"
Terdengar suara wanita itu dengan nada menggoda.
"Baiklah sayang"

DEG...DEG...DEG...

Jantungku tiba-tiba berdetak dengan cepat saat medengar suara yang menjawab ucapan wanita itu,itu...itu...suara sasuke!
Ku beranikan untuk melihat apa yang tengah terjadi.
'APA?'
Mataku membola melihat kejadian yang ada sedang terjadi.
Aku melihat wanita itu tengah berciuman dengan pakaian yang acak-acakan dan dengan terkejutnya aku melihat sasuke tebgah mencium wanita itu dengan tangan sasuke yang membuka satu per satu kancing baju wanita itu.
Dan aku pun memberanikan diri untuk menunjukan diriku di depan mereka dan bertanya.
"Apa yang sedang kau lakukan sasuke?" Tanyaku dengan suara sedih sekaligus kecewa.
Tampak sasuke sedikit terkejut melihat kehadiranku tapi kemudian dia menasang wajah datarnya.
"Kenapa kau bisa ada disini,dobe?" Tanyanya dengan nada datar.
"Apa yang kau lakukan dengan wanita itu? Siapa dia teme?" Kemudian aku menatap wanita itu,dia terlihat ketakutan di belakang tubuh sasuke.
"Aku sudah tidak membutuhkan dirimu lagi naruto,kau itu tidak lebih dari manusia yang menjijikan."

DEG...

Aku terkejut dengan apa yang dikatakanya.
Belum pernah sasuke mengataiku seperti itu.
"Kenapa sasuke? Hiks..." tanyaku dengan suara parau.
"Kenapa kau menghianatiku sasuke? Bukankah kau mencintaiku? Hiks...hiks..." lanjutku dengan tangis yang sudah tak terbendung lagi.
"Aku tidak pernah mencintaimu naruto,kau itu hanya sebuah taruhanku dengan teman-temanku agar aku mendapat mobil sport keluaran terbaru,karena aku sudah mendapat hadiahku dengan menjadi kekasihmu selama 3 bulan,aku sudah tidak membutuhkanmu lagi."

'Apa? Jadi cinta sasuke padaku hanyalah sebuah kepalsuan,aku hanya dianggap bahan taruhan dengan teman-temanya'

"Tapi sasuke aku sudah percaya padamu hiks... kenapa...hiks...kau tega membohongiku? KENAPA?!" Teriaku padanya.
"Lupakan semua yang pernah aku katakan padamu,dan jangan pernah mengenalku,mulai sekarang kita hanya orang asing"
Setelah itu sasuke lagsung masuk ke dalam apartemenya sambil mengandeng wanita itu.

BRAK!

Dia menutup pintu dengan keras,sedang aku hanya menatap pintu itu dengan pandangan kecewa sesaat kemudian aku meninggalkan apartemen sasuke dan meletakan hadiahku padanya di depan pintu.

Sesampainya dirumah sewaanku,terlihat paman iruka tengah menunggu didepan rumahku,dia melihat wajahku yang sangat sedih.
"Hai naruto,aku menunggumu dari tadi,lihat aku membawakan makanan ini untukmu,ayo kita makan bersama!"
Kemudian dia memperhatikan wajahku dengan seksama.
"Naruto ada apa? Kenapa kau bersedih?" Tanya paman iruka padaku.
Aku memandangnya sejenak dan kemudian aku memeluknya dengan erat.
"Hiks...paman iruka...hiks...sasuke...dia..."
Aku tak sanggup menyelesaikan ucapanku ketika aku mengingat kejadian dimana sasuke tengah berciuman dengan orang lain.
"Ada apa dengan sasuke? Kalian bertengkar?"
Aku hanya menggeleng dalam pelukanya.
"Sasuke...hiks...dia menghianatiku paman,tadi aku mrlihatnya bersama dengan seorang wanita,dan dia hanya menjadikan aku bahan taruhanya"
Saat aku mengatakanya,paman iruka terlihat sangat marah.
"Tenanglah naruto,ternyata dia hanya si brengsek yang tidak berguna,aku akan membalasnya naruto"
Kemudian paman iruka hendak beranjak dari rumahku,tapi aku menahanya.
"Tidak usah paman,tolong temani aku disini" pintaku padanya.
"Haah...baiklah naruto aku mengerti,ayo kita masuk kedalam"
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.
Malam itu aku terus menangis sambil terus memeluk paman iruka.
Sejak saat itu aku mulai bertekad untuk melupakan sasuke dan segala tentangnya.
Akupun pindah ke timur kota konoha,kerumah sewaan baruku yang letaknya cukup terpencil.

FLASHBACK OFF

NORMAL POV

Naruto terus menangis saat mengingat kejadian sasuke yang telah menghianatinya.
Naruto merasa usahanya dua tahun ini untuk melupakan sasuke menjadi sia-sia.
Air matanya terus saja mengalir,hingga ada orang yang mengulurkan tanganya menawarkan sapu tangan padanya.
Naruto pun menatap orang yang menawarkan sapu tangan padanya,orang itu adalah kiba.
Tampak juga hinata,shikamaru,dan tenten menatapnya dengan khawatir.
"Kalian kenapa ada disini? Jangan katakan kalian membolos hanya karena aku"
"Ini sudah jam istirahat naru,kami semua khawatir padamu,dan juga aku mengatakan pada guru kurenai bahwa kau sakit" kata kiba.
"Naru chan apa kau baik-baik saja?" Tanya hinata pada naruto.
"Tenang semua,aku baik-baik saja"
"Lalu kenapa tadi kau berlari keluar kelas saat jam pelajaran?" Tanya tenten.
Mendengar petanyaan yang diucapkan tenten,naruto kembali menangis.
"Hiks...hiks...hiks..."
"Ceritakan apa masalahmu pada kami naru,kami adalah temanmu." Ucap kiba.
"Sebenarnya..."
Naruto pun menceritakan semua pada teman-temanya,bahwa dia adalah mantan kekasih saauke,tampak semua wajah temanya terkejut,kemudian naruto juga menceritakan tentang bagaimana sasuke menjadikanya bahan taruhan dan kejadian sasuke berselingkuh dengan seorang wanita.
Setelah cerita naruto berakhir,tampak kiba dan shikamaru memasang wajah geram,sedangkan tenten menangis dan hinata langsung memeluk naruto sambil menangis,mereka semua sedih dengan apa yang telah dialami naruto pada masa lalu dan mereka berjanji akan mrnjauhkan sasuke dari naruto.
"Naruto tenanglah,kami semua akan membantumu untuk melupakan si berngsek uciha itu." Ucap kiba.
"

Iya,kami akan menjauhkanmu darinya naruto."ucap tenten.
"Aku akan selalu menjadi penghiburmu ketika kau sedih naru."ucap hinata dengan menahan tangisnya,sedangkan shikamaru berpikir bagaimana cara agar naruto tidak bertemu lagi dengan sasuke.
"Terima kasih semua" lirih naruto

Mereka semuapun memutuskan untuk kembali ke kelas mereka karena bel sekolah mereka telah berbunyi,menandakan kelas akan dimulai lagi.
Saat mereka semua berjalan dilorong sekolah,mereka melihat sasuke juga tengah memasuki kelas,kiba,shikamaru,dan tenten menatap sasuke dengan tatapan tajam,naruto memilih untuk tidak memandang sasuke,sedangkan hinata mengengam tangan naruto dengan erat.
Sasuke yang merasa dipandang aneh oleh shikamaru,kiba,dan tenten membalas tatapan mereka dengan tatapan yang tak kalah tajamnya,tapi saat melihat naruto,matanya membola melihat orang yang telah dirindukanya ada dihadapanya,orang yang telah mencintainya dengan tulus,tapi malah ia jadikan bahan taruhan,saat melihat tangan naruto digengam erat oleh hinata hatinya tiba-tiba terasa panas,tapi ia juga merasa sangat bersalah karena telah membuang orang yang tulus mencintainya.

Bersambung.....

Author:
Maaf ya kalo alurnya bikin bosen dan juga pasti kecepetan.sekali lagi maaf kalo kurang bagus.

Sampai jumpa...

menyakitkanWhere stories live. Discover now