09

2.1K 234 9
                                    

Hari ini Jeno dan Lami memutuskan untuk belajar bersama dirumah Lami.

"Aduh nggak konsen" ucap Jeno frustasi.

"Kenapa Jen?" Tanya Lami.

"Aku nggak konsen belajar, soalnya kamu cantik banget sih, jadinya fokus aku cuma ke kamu aja"

Sontak wajah Lami berubah menjadi merah, "Apaan sih Jen, gombal banget"

"Apalagi kalo lagi malu-malu gitu" ucap Jeno. "Tambah imut"

"Udah ah" Lami menunduk malu.

"Yah jangan nunduk terus dong, aku kan nggak bisa liat muka kamu" ucap Jeno.

"Aduh, kalo kayak gini kapan mulai belajarnya Jen?"

"Yaudah, yuk mulai belajar" ucap Jeno mengalah.

Mereka pun mulai belajar dengan tenang(?)

Sebenarnya cuma Lami aja sih yang belajar, nah Jeno malah sibuk ngeliatin si Lami.

"Lami, aku nggak ngerti yang ini" ucap Jeno seraya menyodorkan buku ke Lami.

"Oh yang ini gampang" ucap Lami.

Lami pun menjelaskan materi dan Jeno mendengarkannya dengan baik.

"Gimana udah ngerti?"

Jeno cuma manggut-manggut. /Padahal mah materinya masuk kanan keluar kanan alias mental/


"Lami?" Panggil Jeno.

"Kenapa? Ada yang nggak ngerti lagi?" Tanya Lami.

"Enggak kok"

"Terus kenapa Jen?"

"Em... i love you"

Lami terkekeh pelan, "Iya, i love you to Jenoo"

Aduh si Jeno kesambet apaan sih?
Kok jadi so sweet gini? - Lami

"Sebentar ya, aku ambilin minum dulu" ucap Lami lalu pergi ke dapur.

Lami menyiapkan minum untuk Jeno dan betapa kagetnya ia saat ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

Lami menoleh, "Loh? Jeno?"

Jeno mengeratkan pelukannya dan menyandarkan kepalanya di bahu Lami.

"Aduh lepasin Jen, ntar kalo mama dateng gimana?"

Jeno melepaskan pelukannya dan menatap Lami. Hening sebelum Jeno perlahan mendekatkan tubuhnya ke arah Lami. Kening mereka mulai bersentuhan, Lami dapat mendengar jelas setiap tarikan nafas Jeno. Tak lama kemudian hidung mereka bersentuhan dan...









Jeno berhenti.











Ia menjauhkan tubuhnya dari Lami, suasana canggung menghampiri mereka beberapa saat.

"Maaf" ucap Jeno pelan.

"Ng.. iya gapapa Jen" ucap Lami gugup.

"Yaudah kalo gitu aku pulang dulu ya?"

"Oke" ucap Lami lalu mengantar Jeno keluar.




"Lami, jangan rindu, berat. Kamu nggak akan kuat" ucap Jeno ala-ala Dilan. "Nanti kalo rindu vidcall aja ya"

Lami tertawa, "Siap bos"

"Oke bye" ucap Jeno lalu pergi dengan motornya.




***




Dari Lami untuk Jeno✔Where stories live. Discover now