Bab 20 Takdir

11.9K 1.1K 7
                                    

“Fan.”

Aku menghapus sisa air mata yang membasahi pipiku. Aku sudah mandi tapi tubuhku terasa begitu penat. Dan rasa khawatir yang menderaku selama kurang lebih 12 jam ini menyiksaku.

Aku memang menikah dengan David. pria itu sudah resmi menjadi suamiku. Dia dengan lancar mengucapkan ijab qobul. Aku sangat bersyukur dan sudah berpasrah diri, Davidlah suami yang akan membimbingku ke Surga milik Allah swt.

Tapi yang masih menjadi ganjalanku adalah tadi dalam perjalanan ke rumahku, mobil David mengalami kecelakaan. Aku sudah panik saat diberitahu itu semua. Tapi David hadir dengan senyum mengembang dan mampu mengucapkan ijab Qobul dengan lancar. Dia mengalami luka lecet-lecet di lengan dan sedikit sobek di pelipisnya. Tapi hanya luka ringan. Itu menurut David dan semua saudaranya. Meski agak tertunda, pernikahan kami akhirnya terlaksana. Setelah dari rumah sakit, David bisa ke rumahku dengan tidak kurang suatu apapun. Hanya saja dia tampak pucat dan lelah.
Setelah menerima tamu undangan dari teman-temannya. David meminta ijin untuk tidur. Aku yang khawatir dengan kondisinya memang membujuknya untuk segera ke rumah sakit lagi. Tapi David menolak.
Dan saat ini melihat wajah David yang pucat, dan terbaring di atas kasur di dalam kamarku. Aku merasa iba. David sudah membuka matanya. Dia tersenyum lemah kepadaku. Sedikit meringis dan memegang dadanya saat dia beranjak untuk bangun dari tidurnya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam saat aku selesai mandi. Tamu-tamu sudah pulang. Kesibukan di dapur juga sudah selesai.

“Kamu tidur lagi saja Vid. Kamu masih kelihatan sakit. Ini gimana?”
Aku duduk di tepi kasur dan kini menyentuh pelipis David yang terbalut dengan perban itu. Tapi dia malah tersenyum. Dan kini menggenggam jemariku. Lalu menunduk untuk mengecup jemariku. Rasanya begitu damai saat ini. David memang menyayangiku.

“Aku tidak mungkin melewatkan malam pertama. Lagipula aku tidak apa-apa Fan. Tadi itu kan aku buru-buru. Udah gak sabar ingin segera sampai dan menikahimu. Makanya kecelakaan itu terjadi. Dan aku memang yang mengendarai mobilnya. Tapi kamu lihat kan? Pelipisku cuma sobek sedikit dan sudah di jahit. Lagipula aku masih kuat kalau hanya untuk melakukan ibadah malam ini.”
Aku mengernyitkan keningku saat mendengar ucapan David. Tapi dia menenangkanku dengan senyumnya lagi. Senyum yang begitu tulus dan mendamaikan hatiku. Aku sedikit bergeser untuk lebih dekat dengan David. Sedikit gugup karena malam ini David mengatakan ingin menjalankan malam pertama kami. Aku yang sudah cukup umur, tapi memang belum pernah mempunyai pengalaman tentang itu, sungguh malam ini aku begitu gugup.

“Fan.” Suara David kembali membuatku mengangkat wajah dan kini mengerjapkan mata. David tersenyum lagi. Entah kenapa dia lebih banyak tersenyum tapi seperti ada yang tersembunyi dari matanya. Aku tidak bisa membacanya.

“Kamu ikhlas kan jadi istriku?”

Pertanyaan David itu membuatku mengangguk dengan cepat. Aku ikhlas. David memang jodohku dan dia yang terbaik untukku. Tapi benarkah? Kenapa hatiku masih sedikit bimbang?

“Aku mencintaimu Fan. Alhamdulilah Allah sudah melancarkan ini semua. Kita shalat dulu ya?”

Tapi semua keraguan itu kembali terhapuskan dengan ucapan David. Pria yang sudah menjadi imamku ini. Aku berjanji tidak akan meragukannya lagi.

“Vid tapi kalau kamu masih merasa sakit, malam ini kita..”

Aku melihat David masih begitu pucat. Tapi dia langsung menggelengkan kepalanya. Tidak mau mendengar semua ini ditunda lagi.

“Hei jangan meragukanku Fan. Aku kuat nih. Sekuat superman.”
Kelakarnya membuatku tersenyum lagi. Dan aku mengangguk mantap. Aku sudah mempersiapkan ini sebenarnya. Apalagi malam ini aku sedang berada di siklus suburku.

“Aku ingin mempunyai anak banyak denganmu Fan.”

Dan bisikan David itu membuatku luluh.

Bersambung

Nah ini aku up bab yang dulu gak ada ya jadi dari mulai bab ini cerita aku panjangkan.
Nanti interaksi sama Salman juga banyak. Yang udah baca ending nya dulu itu akan berbeda di sini ok ok..votement yuk ramein lagi

NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang