К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
3 Agustus 1945
--
Jaehyun menatap lekat istrinya yang kini tengah merapikan kerah bajunya dengan serius. Senyuman terus saja terkulum di bibir pria itu, namun faktanya, hatinya tidak sejalan dengan apa yang bibirnya tunjukkan itu.
Ya. Hari ini Jaehyun akan pergi bertugas ke Hiroshima selama sepekan. Itu artinya, ia akan meninggalkan Mina selama sepekan pula. Padahal istri tercintanya itu kini sedang dalam keadaan tidak stabil. Tidak stabil dalam hal ini adalah emosinya, bukan fisiknya.
Salahkan pria bernama Jeon Wonwoo.
Benar, pria itulah yang tertanam kuat dalam benak Jaehyun sebagai penyebab dari berubahnya sikap Mina. Pria itulah yang menjadi penyebab Mina selalu melamun dan menangis. Dan pria itulah yang menjadi penyebab Mina kembali beradw jauh dari Jaehyun.
Jaehyun khawatir. Jaehyun takut akan terjadi apa-apa pada Mina saat ia tidak ada. Intinya, Jaehyun takut meninggalkan Mina sendiri.
Di sisi lain, ia tidak bisa mengabaikan tanggung jawabnya yang lain yaitu pekerjaannya. Jaehyun merasa menjadi serba salah sekarang.
"Aku rasa sudah cukup, sayang. Kau sudah terlalu lama merapikannya" ujar Jaehyun sambil tertawa.
Mina menarik tangannya dari kerah baju Jaehyun lalu menggaruk kepalanya dengan canggung.
"Benarkah? Aku tidak sadar"
Jaehyun hanya mengacak rambut Mina sambil tertawa renyah.
"Kau benar tak apa kan aku tinggal sendirian?" tanya Jaehyun sungguh-sungguh.
Mina tersenyum dan mengangguk, "Tidak apa-apa Jaehyun-kun"
Jaehyun ikut mengangguk lalu memeluk tubuh Mina erat. Tak lupa ia mengecup puncak kepala Mina dengan sayang.
"Aku mohon padamu jangan terus-terusan bersedih. Pria itu tidak pantas mendapatkan kesedihanmu"
Mina hanya diam. Tangannya semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Jaehyun.
"Berjanjilah padaku untuk melupakan pria itu dan menjalani hidupmu dengan kebahagiaan. Jangan buat aku khawatir." pinta Jaehyun.
Mina mengangguk lemah lalu memindahkan tangannya untuk mengalungi leher Jaehyun. Tangan Jaehyun lalu otomatis berpindah merengkuh pinggang ramping Mina.
Mereka berdua lalu saling menatap. Jaehyun tersenyum begitu lembut dan tulus, membuat pertahanan Mina runtuh.
"Aku sangat ingin melihat Myoui Mina-ku yang dulu kembali" ujar Jaehyun sembari mengusap air mata Mina dengan ibu jarinya.
"Maafkan aku Jaehyun" hanya kalimat itu yang dapat lolos dari bibir Mina.
"Jangan minta maaf, sayang. Kau tidak salah. Aku bisa mengerti keadaanmu" jawab Jaehyun lalu mengecup kening Mina pelan.