0 7 - Prodigium Electric Project

2.4K 363 14
                                    

Sudah sejak sejam yang lalu Alfan mengutak-atik jam kuno yang berhasil mereka dapatkan dengan sekuat tenaga. Alfan membuka penutup jamnya dan membongkar mesinnya. Matanya berbinar-binar kala menemukan sesuatu yang sangat berharga terselip dalam mesin jam.

"Hei! Lihat ini!"

Ketika semua anggota TET telah berkumpul, Alfan menunjukkan temuannya. Namun sayangnya reaksi mereka biasa saja. Seolah menganggap remeh benda itu.

"Itu hanya batu fan." seru Hanum.

Shera menghela napas pelan. "Mungkin bisa untuk terapi seperti batu turmalin."

Alfan mendengus. "Apa-apaan ini?! Memangnya kalian tidak tahu ya ini batu apa?!" Alfan mengacungkan batu berwarna biru gelap itu pada rekan-rekan nya.

"Sapphire?"

"Berlian biru?"

"Yang jelas itu laku di jual."

Alfan mengacak-acak rambutnya frustrasi. Tangannya bergerak menelusuri sesuatu pada komputer super canggih yang dia bawa dari zamannya. Tak lama kemudian muncul sejumlah data. "Itu batu Azurium. Sebuah sumber tenaga dari pecahan asteroid di tahun 2134. Batu ini merupakan salah satu pemicu terjadinya perang dunia ke tiga."

Melongo, itu reaksi ke enam anggota TET. Mereka tidak menyangka bahwa Azurium masih ada di dunia ini. Karena setahu mereka Azurium di hancurkan untuk meredam peperangan. Sebenarnya apa keistimewaan Azurium? Batu itu bukan batu alam sembarangan. Batu itu mampu meningkatkan energi suatu benda hingga berkali-kali lipat. Itulah alasan Azurium di perebutkan.

"Dan tubuhmu mengandung unsur Azurium." sahut Hanum.

"Eh?" Alfan tampak kebingungan.

Hanum menghela napas dan mengeluarkan sesuatu dari tas tangannya. Yaitu hasil scaner tubuh Alfan dengan jutaan titik biru. Alfan mengernyit bingung. "Kapan kau lakukan ini?"

"Saat kau tidur."

"Jadi, penyebab Alfan punya tenaga sekuat itu karena Azurium?" tanya Dareen.

"Iya tapi Azurium tidak bisa di gunakan secara langsung dan masih harus melewati beberapa proses yang cukup lama hingga aman di pakai." jelas Hanum.

Hening. Mereka masih memikirkan apa yang sebenarnya mereka hadapi saat ini. Shera menatap Hanum. "Tunggu, kau bilang melalui proses lama kan?" tanyanya dan diangguki Hanum.

"Jadi, apa yang terjadi jika kau langsung memakainya?" tanya Shera lagi, kali ini dengan sedikit menuntut.

Hanum berpikir keras. "Seingatku... Kau bisa meledak." jawabnya.

Shera menjentikkan jarinya. "Tepat sekali, lalu bagaimana bisa Alfan tidak meledak?" Hanum terdiam. Shera pun kembali melanjutkan, "Itu artinya keluargamu telah lama mengolah Azurium. Alfan mungkin merupakan proyek eksperimen dari generasi ilmuwan yang lama. Soal kotak yang diambil Fortis dari kerabat kalian itu, bisa jadi berisi jam dengan Azurium didalamnya."

"Jadi apa kesimpulannya?" tanya Alan tak sabar.

"Keluarga Hanum dan Alfan pasti telah mengolah Azurium dan bisa saja mereka ditugaskan menjaga batu-batu itu, contohnya seperti paman Aldi. Orang yang mencuri mesin waktu itu pasti tahu tentang Azurium kan?" 

Dareen terdiam. Matanya membelalak seketika. "Sialan!" umpatnya.

"Kenapa kau mengumpat padaku?!" Shera marah karena merasa umpatan itu untuknya.

Dareen memutar bola matanya malas dan menjawab,"Tidak bukan kau, Rian ada proyek rahasia yang dihentikan sejak 30 tahun yang lalu pada sektor 7. Apa kau tahu itu?"

Time Explorer: VastataWhere stories live. Discover now