Bagian Dua Puluh (Mulai Dekat)

377 16 3
                                    

Nay sedang belajar bersama teman-temannya di restoran milik keluarganya ditemani Galang yang bersedia membimbing mereka.Mereka belajar bersama karena besok Bu Warni mengadakan ulangan harian fisika sedangkan Nay sama sekali tidak paham dengan materi yang diajarkan oleh beliau. Wajar saja ia tidak paham karena ia tidak berminat dalam pelajaran hitung-menghitung. Awalnya ia  mengajak Esa dan Mira untuk mengajari dirinya dan David karena ia rasa David tidak paham materi tersebut sama dengan dirinya. Terlebih lagi David sudah berjanji pada ayahnya untuk mendapatkan nilai yang bagus. Tetapi David tidak membalas chat Nay jadi mereka hanya bertiga sampai tiba-tiba Galang datang menawarkan diri untuk mengajari mereka sekalian memastikan Mira benar-benar belajar bersama bukan hanya pacaran saja dengan Esa. Nay sangat senang ketika Galang menawarkan diri untuk mengajari mereka. 

"Nay masalah beberapa hari lalu gue minta maaf atas apa yang terjadi." Ucap Galang menyesal

"Gak usah dibahas lagi kak lagian udah gue maafin kok." Jawab Nay sambil tersenyum lebar

"Ehm...Udah mulai ada getaran-getaran cinta nih ye..." Goda Esa ke Nay dan Galang yang saling tersenyum.

"Lo pikir lo doang yang bisa bermesraan dan terus gue cuma jadi obat nyamuk. Ya enggaklah gue juga bisa kali." Sahut Nay sambil menjulurkan lidahnya.

"Hahahaha." Mira tidak bisa berhenti tertawa melihat pacar dan sahabtnya itu berdebat.

"Udah-udah, katanya mau belajar." Galang mencoba menghentikkan suasana gaduh diantara mereka

Beberapa saat kemudian mereka lelah tertawa dan mulai mengeluarkan buku pelajaran dari tas masing-masing.

"Eh btw restoran lo oke juga Nay, interiornya bagus banget terus makanannya enak ada live musicnya lagi. Kenapa gak bilang dari dulu sih kalo gini kan kita bisa nongkrong disini gak perlu antri buat nongkrong di cafe depan sekolah." Protes Mira

"Iya iya maaf...besok lagi kalau nongkrong disini khusus buat kalian gue kasih diskon 30% deh." Jawab Nay.

"Waduh boleh juga tuh ntar gue bantuin promosi deh di instagram biar followers gue pada kesini. Soalnya restoran ini recomended banget buat keluarga ataupun remaja yang mau nongkrong, ada wifinya pula. Pokoknya abis ini gue sama Mira harus foto terus diupload di instagram." Cerocos Esa membuat semua memutarkan bola matanya jenggah melihat tingkah berlebihan Esa.

"Yaudah promosinya nanti aja pokoknya kalian belajar dulu ntar yang gak bisa biar gue bantu." Semuanya mengangguk serentak.

Galang mengajari Nay yang sangat sulit mengerti materi yang ia jelaskan dengan sabar. Kedua temannya sudah paham dan mengerjakan soal yang di buku dengan baik tetapi Nay selalu salah dan lupa rumus. Bahkan Mira dan Esa turun tangan untuk mengajari Nay yang mulai bete karena tidak juga paham.

"Tau dah...Nyerah gue." Ucap Nay putus asa sambil meletakkan dengan kasar bukunya diatas meja.

"Yaelah Nay ayo dong masak segitu doang udah nyerah. Katanya pengen belajar serius biar gak kalah sama David." Ucap Esa menyemangati Nay.

"Tenang aja Nay , lo pasti bisa kok. Mana mungkin David bisa ngerjain soal itu. Naik kelas aja enggak." Sahut Galang sambil tertawa sinis.

"Iya deh gue coba ngerjain lagi, kalian yang sabar ya ngajarin gue." Galang mengelus punggung Nay agar ia tidak bersedih.

Setelah mencoba berulang kali akhirnya Nay berhasil mengerjakan soal di buku dengan benar. Semuanya lega akhirnya Nay paham dengan materi yang diajarkan. Galang meminta Nay menulis rumus-rumus itu di selembar kertas agar mudah mengingatnya dan dapat dibawa kemana-mana. Mereka mengemasi buku-buku dimeja dan bergegas pulang karena hari semakin larut. Ada seseorang yang menghampiri mereka ketika mereka beranjak dari tempat duduk.

RIFALLWhere stories live. Discover now