Bagian Tiga Belas (Curhat)

403 15 0
                                    

Malam ini angin berhembus kencang tetapi tidak membuat David beranjak dari balkon kamarnya. Maksudnya balkon kamar rumah Nay yang ia tempati sementara waktu. Sudah tiga hari David menginap di rumah Nay, sejujurnya David tidak enak hati dengan orang tua Nay karena tidak pantas menginap dengan waktu yang lama di rumah orang apalagi perempuan. Entah kapan ia akan  menempati apartemen milik keluarga Nay yang disewakan untuknya sampai saat ini Nay belum memberitahunya.

Drt...Drt...

Tiba-tiba Iphone disamping David bergetar ternyata ada notifikasi whatsapp dari Nay.

Nay: Dav lo udah tidur?

David: Ya belom lah bego, kalo udah mana mungkin gue bales

Nay: Gue masuk boleh?

David: Enggak

Nay: Lo lagi nonton bokep ya makanya gue gak boleh masuk :v

David: Pikiran lo kotor mulu deh, yaudah masuk aja  males gue chat an sama lo. Tenang gak usah takut gue gak lagi nonton bokep kok gue kan anak polos gak pernah nonton begituan.

Tidak lama kemudian pintu kamar David berderit tanda ada seseorang yang membuka siapa lagi kalau bukan Nay.

"Dav...Dav...David..." Panggil Nay mencari David yang bersembunyi di balik pintu balkon.

Baaa...

Nay terlonjak ketika tiba-tiba David mengagetkan dari belakangnya saat ia mencari David di balkon.

"Anjir lo tuh ngagetin aja." Teriak Nay sambil menjitak kepala David.

Awww...

David duduk di sofa balkon sambil mengusap kepalanya pelan.

"Sakit emang? Salah siapa ngagetin." Ucap Nay untuk menutupi perasaan bersalahnya.

"Ya sakitlah bego, pijetin kek atau apa gitu." David mengaduh seolah kepalanya benar-benar sakit padahal itu hanya akting belaka untuk mengerjai Nay. Entah mengapa mengerjai Nay menjadi hobi barunya.

Nay diam sejenak ditempatnya lalu beberapa saat kemudian ia mendekat . Dengan ragu ia menyentuh kepala David sambil memijitnya perlahan. Tawa David seketika pecah ketika Nay menuruti permintaannya. Nay menggeram saat sadar lagi-lagi ia dikerjai oleh David . Ia mencoba mengatur emosinya agar mengalah dan menghindari perdebatan yang menurutnya sangatlah tidak penting.

"Dav stop...jangan ketawa terus." Ucap Nay geram karena David tidak berhenti tertawa.

"Lo sih gampang banget dikibulin hahahaha." David masih tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya.

Nay menyerah karena tidak bisa membuat David berhenti tertawa. Ia duduk di sebelah David sambil memainkan handphonenya. Beberapa menit kemudian David sudah benar-benar berhenti tertawa. Ia memijit pipinya yang pegal karena terlalu lama tertawa.

"Udah capek?" Ucap Nay memutar bola matanya jenggah.

"Jangan ngambek lah, bikin orang tertawa itu mendapat pahala loh." Lama-lama David takut karena Nay terus menatapnya tajam.

"Oiya ngapain lo malam-malam gini belum tidur?" David mengalihkan pembicaraan agar Nay melupakan kekesalannya.

"Gak bisa tidur."

"Kenapa?"

"Gapapa."

"Kalo gapapa pasti lo sekarang udah tidur nyenyak, secara lo kan kebo. Nah kalo lo gak bisa tidur berarti ada sesuatu yang mengganjal pikiran lo."

RIFALLWhere stories live. Discover now