10

4.2K 418 5
                                    


Author pov

"Huh"

Jeno bangun dari tidurnya, ia merasa baikan, ia tersenyum mendapatkan mimpi yang sudah lama tak ia dapatkan itu.

Mimpi yang membuatnya menyukai renjun saat pertama kali melihat senyum itu.

Dia jadi ingat saat jeno bertemu renjun lagi saat sekolah menengah pertama, namja manis itu memperkenalkan namanya saat masa orientasi, jeno sangat mengingat senyum manis renjun kecil jadi saat itu ia sangat yakin bahwa renjun itu adalah renjunnya, apakah ia boleh mengatakan bahwa itu renjunnya.

Jeno bangkit dari kasur king sizenya, dan ia melihat ada jas sekolah renjun yang tergeletak diatas sofa dan tasnya.

Lalu jeno pun keluar dari kamar ia menemukan renjun yang sedang berkutat didapurnya.

Jeno pov

Aku tersenyum melihatnya seperti itu, kemeja putih kusut, ia lipat hingga siku, dasi sudah ia lepaskan entah kemana sehingga menampilkan leher putihnya, celana hitam panjang menggantung indah dikakinya.

Sungguh pemandangan ini tak bisa membuatku berkedip. Renjun yang seperti ini terlihat seperti sangat sexy menurutku.

Ia sedang sibuk memasak sesuatu dengan serius, aku berjalan mendekati meja makan.

"Ekhem"

Aku berdehem untuk mengalihkan perhatiannya padaku yang sedang serius itu.

"Akh.. Jeno-ah, kau sudah bangun"

Aku menganggukkan kepala memjawab pertanyaannya sambil tersenyum sangat tipis.

" eum aku sedang membuatkan mu sup ayam, agar kau cepat Sembuh, dan aku tadi habis dari apotik untuk membelikanmu obat, jadi setelah makan kau harus minum obatnya" renjun berbicara sambil tersenyum yang menghiasi wajahnya.

Sungguh entah kenapa senyumnya itu membuat jantungku ingin melompat dari tempatnya.

"Gomowo" suaraku membuat pergerakannya berhenti. Setelah itu ia tersenyum lalu mengangguk.

....

Author pov

"Apa pagi ini kau mau pergi sekolah?"

Renjun bertanya pada jeno, saat  renjun ingin berganti baju seragam sekolahnya sehabis mandi, ia melihat jeno sudah  lengkap dengan seragam sekolahnya.

Lalu jeno menganggukkan kepala menjawab pertanyaan renjun.

"Apa kau yakin? Kondisi mu masih belum sepenuhnya sembuh"

Renjun mendekati jeno lalu meletakkan telapak tangannya ke dahi renjun. Tak tauhkah renjun bahwa tindakannya ini bisa membuat bahaya dirinya.

Lihat saja sekarang, jeno yang melihat penampilan renjun yang memakai kaos putih polos, dan celana pendek hitam, rambut yang masih basah dengan harum yang memabukkan.

Dan mata jeno sekarang lebih fokus ke merah bibir alami renjun.
Oh sungguh jeno tak tahan melihatnya.

Ia ingin memeluk renjun lalu mencium bibir renjun sekarang, tapi ia terlalu takut, ia takut setelah melakukannya renjun akan membencinya lalu menghindarinya.

Dan saat itu tak ada lagi hari berasam renjun, hari melihat renjun dari dekat dan menatap mata renjun.

Ia tak ingin itu terjadi maka dari itu ia harus bersabar, untuk menjadikan renjun miliknya.

"Aku tak apa, kondisiku sudah membaik kau tak perlu kuatir" jeno berbicara dengan pelan agar suaranya yang sedang bergetar itu tak terdengar oleh renjun.

I WANT YOU (NOREN)Where stories live. Discover now