x. the one [end]

2.2K 298 107
                                    

Hari semakin malam, tapi para siswa belum juga bergelut dengan selimut, mereka malah asik membakar api unggun di dekat panggung kecil yang memang di sediakan buat acara besok, walaupun sudah di beritahu kalau panggungnya baru boleh di pake besok t...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari semakin malam, tapi para siswa belum juga bergelut dengan selimut, mereka malah asik membakar api unggun di dekat panggung kecil yang memang di sediakan buat acara besok, walaupun sudah di beritahu kalau panggungnya baru boleh di pake besok tapi mereka tetep manggung, beberapa anak kesenian menyumbangkan suaranya, termasuk Chandra, walaupun dia engga ikut ekskul seni.

Para guru heran dengan murid mereka yang belum juga mengantuk, padahal tadi siang mereka semua mengeluh menggantuk, tapi nyatanya mereka masih terjaga hingga dini hari, namanya juga anak anak masih labil. Setelah acara peluk pelukan tadi sore, Chandra dan Fikri menjadi sangat dekat, menggenggam tangan satu sama lain, engga peduli kalo tangan mereka udah berkeringat, "woi itu tangan ke lem apa gimana?" sindir Haeril sambil terkekeh, "berisik aja jomblo" teriak Chandra.

"Udah jadian nih?" tanya Haeril, Somi yang asik bakar bakar jagung langsung lari ke arah temennya gara gara dia dengar kata jadian, "siapa yang jadian ril?" tanya Somi antusias, Haeril menunjuk ke arah Chandra dan Fikri yang sedang menyantap jagung bakar.

"Kiiii kamu udah jadian?" tanya Somi semangat, Somi selaku sahabat dan shipper mereka berdua turut bahagia karena kapalnya sudah jadian, tetapi Fikri menggeleng, "lah terus gimana?"

"Apanya gimana ril?" Haeril menunjuk ke arah tangan Chandra dan Fikri, "emang kalo pegangan tangan itu tandanya udah jadianya? Baru tau aku" Fikri balik nanya, Somi dan Haeril mengangguk, "kalo gitu, kalian juga sering gandenggan, berarti kalian jadian dong?"

"Ya enggak lah, aku sama Haerilkan sahabatan, sedangkan kamu sama kak Chandra cuman temen doang, eh emang cuman temenan doang? Engga tau deh aku" jelas Somi, "gini, kalian bertiga tunggu di sini, kakak bakal jelasin semuannya" ucap Chandra yang langsung pergi ke arah panggung.

Chandra menggambil gitar yang ada di samping panggung, ia mulai memetik gitar, semua orang yang sedari tadi sibuk dengan aktifitasnya masing masing seketika berhenti ketika Chandra mulai bernyanyi, para murid cewek berebutan menggambil tempat tepat di depan panggung, sedangkan Fikri mematung di tempatnya, ini bukan pertama kalinya ia mendengar Chandra menyanyi, tapi entah kenapa penampilannya kali ini sangat menyita perhatiannya, apa karena Chandra terus menatap matanya selama dia bernyanyi, entahlah hanya Fikri yang tau. Fikri bertepuk tangan ketika lagu yang Chandra nyanyikan sudah selesai.

Chandra menyanyikan lagu dari salah satu band Irlandia, Kodaline-The one, walaupun ia sudah selesai bernyanyi Chandra tetap berdiri di panggung, "selamat malam semuanya," sapa Chandra, "malam juga kak" teriak semua anak anak yang ada di sana.

"Maaf sudah mengganggu waktu kalian, saya cuman mau berbicara sebentar" ia menarik nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya, "Terima kasih untuk masih menyukai saya sampai detik ini, terima kasih sudah mengerti saya, dan terima kasih untuk hadir di hidup saya. Saya tau hubungan kita belum jelas, but you're the one who i looking at, you're the one who i care the most, and you're the one who i love after my parents. Dan iya, lagu tadi saya nyanyikan buat kamu, semoga kamu suka ya" sorakan dari anak cewek lebih keras dari sebelumnnya, mereka bertanya tanya siapa yang kakak kelasnya maksud.

"Ternyata hubungan mereka belum jelas som" bisik Haeril, "mereka udah saling suka, tapi kok belum jadian juga ya?" tanya Somi, Haeril menggindikkan bahunya sambil memakan jagung bakarnya, Chandra akhirnya turun dari panggung dan pergi ke tempat sebelumnya, ia kembali menggengam tangannya Fikri, "so cheesy" komentar Fikri, "cheesy tapi kok muka kamu merah?"

Fikri menutup wajahnya dengan satu tsngsnnya, "muka kakak juga merah kok" Chandra menghiraukan ucapannya Fikri dan langsung menjauhkan tangan Fikri dari mukanya, "jangan di tutup, kamu tetep burik kok" Fikri langung menginjak kakinya Chandra, Chandra cuman ketawa, "bercanda kok, kamu tetep ganteng kok"

Mereka berdua duduk di dekat api unggun, "kak, kalau suatu saat nanti, kakak suka sama orang lain, harus aku orang yang pertama kali kakak kasih tau ya? Supaya aku belajar relain kakak sama orang lain"

"Kok ngomongnya gitu?"

"Kakak tau sendirikan, hubungan kita engga mungkin bertahan lama, pasti ada aja yang menentang hubungan kita" lirih Fikri, "kamu jangan mikirin itu dulu, mikirin aja kalau sekarang kakak masih di sini, masih megang tangan kamu, masih melukin kamu, selama waktu itu belum tiba kakak bakal genggam kamu sekuat kuatnya, semampu kakak"

Fikri mengangguk, Somi yang duduk di samping Fikri engga sengaja dengar percakapan mereka berdua, tapi dia tidak mau mengganggu percakapan temannya, dia milih untuk pergi ke arah temannya yang lain.

Di seberang sana, Jingga tengah menyenderkan kepalanya di bahu Mika, sedangkan Mika menatap sendu ke arah Fikri, "kakak masih berharap sama Fikri ya?" Tanya Jingga, tapi Mika tidak menjawab.

"Engga apa apa kok kak, aku masih bisa nungguin kakak buat suka sama aku"

Somi menepuk nepuk lengan Haeril, "apaan si som" Somi cuman menggeleng, Haeril akhirnya balik makan jagung bakarnya yang ke tujuh, dan Somi lagi lagi nepuk legannnya, "apaan somi" tanya Haeril, "itu jagungku ril, jagungmu sudah habis" ucap Somi, sambil meminta kembali jagungnya, Haeril langsung mengigit habis jagungnya dan memberikan jagung yang sudah habis ke Somi, "kamu berutang jagung padaku, dan akanku tagih setiap hari sampai kamu memberikanku jagung yang utuh lagi"

"Jadi dari tadi kamu nepuk nepuk cuman buat jagung?"

"Engga si, cuman aku lagi bingung"

"Bingung?" Somi mengangguk, "ini baru hari pertama kita liburan, Fikri sama kak Chandra udah sayang sayangan, besok apa? Udah jadian? Udah tunangan?"

"Itu urusan mereka, mending kamu ambilin aku jagung lagi ya daripada pusing sendiri mikirin mereka berdua"

❀❀❀

Akhirnya cerita ini selesai yeyy! Kenapa udah selesai? Karena Chandra udah tau perasaannya Fikri dan Mika juga udah ketauan, daripada lanjutin chapternya nanti malah keluar dari alur ceritanya, tapi kalo aku buat sequel tentang hubungan Fikri sama Chandra pada mau baca ga...?

Me: pada mau baca ga?
And also me:

Me: pada mau baca ga?And also me:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[14/02/2018]

Signal | ChanglixWhere stories live. Discover now