"Bagaimana?" tanya Mark dan mengangkat alisnya,nampaknya sisi jahil pria ini mulai bangkit perlahan

"Baik baik aku setuju." ucap Alice lantang yang sebenarnya ia sangat gugup, Damn! Ada apa dengan Mark? Biasanya ia akan memakinya habis habisan tapi sekarang dia malah?' sudahlah mungkin ini hanya mimpi',batin Alice dan setelah mendengar jawaban dari Alice Mark segera melepaskan tangkupannya dan tersenyum samar sangat samar bahkan Alice pun tidak bisa melihatnya.

•••

Sesuai dengan janji Alice, hari ini ia menemani Mark pergi ke toko buku dan menolak ajakan Marel untuk pulang bersamanya dan beralasan jika ia ada urusan sebentar, kini Mark dan Alice sudah berada di parkiran sekolah, Mark menggeser bola matanya pertanda Alice harus naik di atas motornya, Alice nampak sedikit ragu

"Cepatlah! Panas ini." pinta Mark, Alice hanya diam menahan ragunya

"Tapi Mark .... lebih baik jalan kaki." tolak Alice halus

"Kau mau jalan kaki? Yasudah jalan kaki sendiri saja! Aku tidak mau!" jawab Mark sarkastik

"Baiklah, jarak ke toko buku dan ke sekolah pun tak terlalu jauh..." gumam Alice dan mulai membalikan badan untuk berjalan kaki, Mark tengah mengenakan helm miliknya

"Biasanya Marel akan senang jika dia diajak berjalan kaki..." gumam Alice dan terdengar oleh Mark, Karena kata 'Marel' yang akhir akhir ini kata itu menjadi sensitif di telinga Mark

Alice mulai berjalan, Mark membuka helmnya dan turun dari motornya lalu ia berjalan menghampiri Alice dan menggandeng lengannya, memimpinnya berjalan

"Jalanmu lambat sekali!" ketus Mark yang semakin menggenggam erat lengan Alice, Alice hanya mengikuti mark yang berada satu langkah di depannya.

•••

Setelah 10 menit mereka berjalan, akhirnya Mark dan Alice sudah sampai di toko buku yang super besar, sebenarnya ketika waktu kecil Alice sering pergi ke sini bersama ibunya tapi setelah ibunya meninggal ia tidak pernah ke sini lagi, dan setelah bertemu Marel ia sering mengajak Alice untuk pergi ke toko buku dengannya membeli beberapa buku yang Alice sukai .

Mark masih menggenggam lengan Alice dan memasuki toko buku, bel gemerincing ketika Mark membuka pintu kaca toko buku tersebut dan semua orang memerhatikan mereka, Alice yang awalnya berada di samping Mark mulai melangkah mundur dan bersembunyi di belakang Mark, karena tatapan para pembeli buku menatap tajam Alice dan Alice pun dulu pernah di bully ketika ia pertama kali ke sini bersama Marel, namun Marel melindunginya dan membelanya. Beda lagi dengan Mark, jika Marel melindunginya ia khawatir jika Mark ikut membully nya

Mark yang mengetahui gestur tubuh Alice dan bersembunyi di belakangnya, ia menarik Alice supaya berada di sampingnya dan melepaskan genggamannya dan melirik Alice sekilas lalu mulai berjalan, Alice yang gemetar berusaha mengikuti langkah Mark yang lebar

"Beberapa hari yang lalu gadis itu bersama lelaki muda yang tampan, lalu hari ini ia juga sudah berganti pasangan lagi? Dasar jalang!" bisik seorang wanita yang sedang memilih buku

"Nak, jangan dekati dia ! dia itu wanita jalang!" seru ibunya kepada anak wanitanya yang tengah menghampiri Alice

"Jalang.....jalang....jalang....." ucapan itu terus terngiang di kepala Alice dan membuat hatinya teriris, kepalanya mulai sakit dan air matanya sudah tidak bisa di bendung, Mark terus berjalan tanpa memperhatikan Alice, jikalau Alice bersama Marel mungkin Marel tengah menenangkannya dan menghiburnya

Alice terus berjalan mengikuti Mark dengan langkahnya yang pelan, tiba tiba Mark berhenti lalu berbalik dan menggenggam tangan Alice. "Kau kemarin bersama sepupumu membeli buku apa di sini?" tanya Mark dengan suara keras

Alice tersentak dan mengangkat wajahnya, semua orang yang tengah menggunjing dirinya tiba tiba terdiam

"Nampaknya sepupumu membuat orang salah paham, tentu saja bagaimana tidak? Dia itu tampan dan sebaya denganmu jadi membuat orang orang iri dan membicarakanmu......" ketus Mark, sungguh Alice tidak mengerti akan hal ini, ia hanya menggangguk saja

"Kau tahu Alice? Orang orang yang membicarakanmu sesungguhnya mereka iri kepadamu dan mereka tidak mau mengakui status mereka yang rendah." tambah Mark membuat semua orang tadi yang membicarakan Alice terdiam dan nampaknya merasa takut akan aura yang di keluarkan oleh Mark

"Sudahlah mari kita pulang saja Alice, aku akan membeli semua buku di sini dan aku akan menyuruh orang untuk mengatarnya ke rumah." ucap Mark dan menarik lengan Alice menuju ke luar, padahal ia baru saja memasuki toko buku itu dan baru setengah jalan memasuki rak rak buku yang menjulang

"Aku muak mendengar ocehan orang yang tidak berfaedah." ketus Mark dengan langkah lebar lalu ia membuka pintu toko buku sebelum ia menyuruh seorang pria berbadan kekar untuk memasuki toko buku dan memberikan salah satu kartu kredit miliknya 

"Sekarang mereka tidak akan mengganggumu lagi Alice..." ucap Mark dengan suara lembut, Alice terkejut, lalu ia menatap bahu dan punggung Mark yang satu langkah lebih dulu dari nya, bahu itu nampak kokoh dan itu membuat alice nyaman, sungguh pria ini telah berubah Alice tersenyum senang melihat diri Mark yang sekarang ini

Bahu yang lebar dan punggung yang menjulang tinggi itu mampu membuat Alice merasa nyaman, apalagi gandengan tangan Mark yang menggenggam lengan Alice membuat Alice merasa aman seolah olah Mark sudah memberikan rasa aman secara tidak langsung bagi Alice, dan di balik itu Mark tengah tersenyum menahan malu dengan muka yang bersemu merah karena ini pertama kalinya ia menggandeng lengan seorang gadis di tempat umum.

•••

Terkadang setiap orang mempunyai cara berbeda untuk mencintai pasangannya, terlihat cuek namun sebenarnya sangat perhatian, terlihat membenci namun sebenarnya sangat mencinta, begitupun dengan pasangan lainnya, maka jika di antara kalian yang mempunyai pasangan yang selalu menyatakan isi hatinya secara berterus terang, maka patutlah bersyukur atas pasangan kalian.

•••

FOLLOW AKUN AUTHOR YOKKK
INI BUKAN MEMAKSA SIH TAPI HANYA MENGAJAK HEHE

TERIMA KASIH TELAH SINGGAH DI KARYA SAYA DAN OH IYA BTW COWO YANG SEDANG MAIN SAMA ANJINGNYA ADALAH TENZI YAKS JADI DI BAWAHH  ADALAH FOTO CAST TENZI 

TENZI AEROS LEE

TENZI AEROS LEE

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


My Mate is a Nerd [TAMAT]Where stories live. Discover now