Chapter 30: Just Both Of Us

Start from the beginning
                                    

"Wow. Tak sangka rupanya perut lagi penting dari saya. Tak apalah..Saya ni bukan sesiapa pun dalam hidup awak, kan?" Aveline mula menjauhkan dirinya dari Hazen. Lelaki yang sedang makan itu tersenyum.

"Sinilah..Janganlah nak merajuk. Saya gurau jelah.." Pujuk Hazen. Aveline tetap juga menjauhkan dirinya.

Hazen menghela nafas sekejap lalu menarik lengan Aveline. Akibatnya, tersembam gadis itu di dada sasa milik Hazen.

"Who say my stomach is more important than you?" Soal Hazen lembut.

"Of course you're more important than my stomach. You know? You're my reason to smile again. To feel loved again. Yeah. Its all because of you.." Muka Aveline memerah mendengar kata-kata dari Hazen.

"For 500 hundred years..I didn't smile. Always make a serious face. I was alone. Travel around the world with myself. Then, when I meet you..I can sense it. You're the person that maybe can change me. And it was true." Kata Hazen sambil mengusap lembut kepala Aveline.

"Now, you're my lover. My reason to live with smile in this cruel world. Like I said before, you're my second chance and I don't want to waste it." Tak lama kemudian Hazen mengucup lembut dahi Aveline.

"Hazen..Saya nak buat permintaan, boleh?"

"Boleh..Apa dia?"

"Boleh awak buka penutup mata awak?"

"Tak boleh." Hazen pantas menjawab.

"Please?" Aveline membuat muka comel.

"Aveline..Please understand my situation..I'm not ready to open my eye patch.."

"I know this eye is your dark past. But, past is past. You must move on."

"But..."

"Just open..Don't worry.."

"Okay.." Hazen membuka penutup yang menutup mata kanannya. Terserlah mata kanan yang Hazen sembunyikan selama ini.

"The blue and the golden eye. How could you, Hazen? Hiding this beautiful eyes from me?" Soal Aveline perlahan sambil mengusap pipi Hazen.

Iris mata kanan Hazen yang berwarna biru itu ditatap lama. Aveline perasan, satu corak lambang sihir yang pelik kelihatan di iris mata lelaki itu.

"Your right eye.."

"Yeah..Its not a normal eye, Aveline. This eye is dangerous. Thats why-"

"Thats why you hide your eye?" Soal Aveline. Hazen mengangguk.

"To me, this blue one is perfect with you golden eye. Blue and golden. Like a royal color."

"But still, this eye is dangerous.."

"Its beautiful, Hazen. The beautiful eye I ever meet. I know, its dangerous but I believe it won't able to make me in danger."

"I kill Celestia with this eye!" Bentak Hazen.

"It was an accident, Hazen. You said..Awak hilang kawalan..Awak tidak sengaja. Awak tidak perlu rasa bersalah."

"But still...I feel it was my fault.." Air mata Hazen berguguran. Aveline mengesat air mata lelaki itu.

"Don't be sad, Hazen. Accept the fate."

"I-"

Aveline mengucup bibir Hazen. Lelaki itu terkejut namun tidak melawan. Mereka berkucupan selama beberapa minit.

"Kenapa?" Hazen menyoal terkejut setelah kucupan mereka terlerai.

"It was my first kiss. Promise me with this kiss. You never blame yourself for what you've done in your past."

"Tak apa ke? Saya dah curi ciuman pertama awak."

"Saya tak kisah, Hazen. Lagipun awak bukan orang luar. Awak ialah pelindung saya. Peneman saya ketika saya sunyi. Awak ialah segalanya kepada saya." Balas Aveline lembut. Dia kemudian menyandarkan kepalnya di dada Hazen.

"Kalau begitu, saya akan janji yang saya tak akan pernah salahkan diri saya lagi.."

"Betul ni?" Soal Aveline perlahan.

"Yup. I decided..To live forever with you.." Kata Hazen perlahan seraya menyandarkan diri di batang pokok yang rimbun daunnya.

"Me too, Hazen. Me too.."

"If I can..I want the time stop. So, we can be like this for a long time. Just both of us."

*************************

Romantic chapter? Hahaha! Its up to you, my readers. Ehem! Apa khabar? Dah berapa hari aku tak update. Dan sekarang dapat update so korang bolehlah baca dan komen kalau ada kesalahan di chapter ni. Aku tak tahu cakap apa lagi😅. Jadi aku harap korang enjoy baca bab baru ni. Chow!

TALE OF THE GREAT IMMORTALS[C]Where stories live. Discover now