Penyerangan Hewan Sihir.

426 36 0
                                    

Mui POV

"Carla! Apa kau sudah tahu?"tanya ku pada Carla sangat ingin tahu.

"Ya,aku tahu bau ini. Bau hewan sihir" jawab Carla pada ku di tepi atap sudah siap.

Saat aku sadar kalau hewan itu adalah singa ice,aku langsung teriak.

"TIDAK!!!"teriak ku saat singan itu muncul dan ingin menyerang Carla.

Aku langsung menarik tangan kanan Carla sehingga bisa berada di belakang ku.

"Fire!"ujar ku mengucap kan mantra dan langsung keluar api yang keluar dari telapak tangan ku.

Harimau itu langsung meleleh kayak es cream. Saat aku tahu lawan sangat kuat, ku putuskan akan menyerang tanpa mengucapkan mantra. Tetapi langsung muncul api dari telapak tangan ku.

"20 singa yang mengepung ku dengan Carla dan Shin tak akan cukup. Dimana Tuan kalian? Tuan Leon..aku pasti benar" tanya ku pada gerombolan Singa itu.

Tiba-tiba,Pria dengan rambut berwarna silver muncul. Mata nya yang berwarna biru es memandangku.

"Aku tahu kau pasti Leon. Tidak ada yang ku tidak ketahui di dunia sihir. Sang pengendali es dan hewan buas,terutama singa. Itulah kau,Leon keturunan Magic Frist. Musuh dari Hight Magic yang tingkat nya berada di bawah sendiri"ujar ku pada Leon sedikit nyindir.

Leon adalah bangsa sihir yang termasuk musuh untuk keturunan ku. Dia adalah salah satu bangsa Magic Frist yang sangat cinta pada ku. Tapi aku tidak pernah menerimanya. Sama kayak Zaki.

"Aku menunggu mu,cinta ku! Kau selalu saja menolak cinta ku sampai sekarang. Walau aku musuh mu,anggap lah aku sebagai pasangan mu! Aku tahu kau punya perasaan terhadap ku"ujar nya pada ku.

Tiba-tiba semua vampir datang dan menghampiri aku dan juga 2 Frist Blood.

"A..apa-apaan ini?"tanya Kanato takut.

"Jangan takut! Kanato-kun! Aku akan menjaga kalian semua. Nyawa kalian penting bagi ku"ujar ku berusaha menenangkan Kanato.

"Harimau putih atau es?"tanya Ayato heran.

"Diamlah kepala tomat! Mui sedang konsentrasi"jawab Shin kesal pada Ayato.

"Ice Romus Dead!"gumamku mengucapkan mantra yang dapat di dengar oleh Leon yang terkejut.

Tiba-tiba terbentuk lah kurungan yang mirip kayak penjara dari es abadi milikku.

"Suatu hari akan ku balas! Mui! Kau akan jadi milikku!"teriak Leon lalu aku kirim dia ke dunia sihir.

"Coba saja,baka!"teriakku membalas lalu dia hilang bersama hewan sihiran nya.

"Mui-chan,apa..itu?"tanya Azusa pada ku degan berjalan mendekati ku.

"Itu hanya penyerangan bagi sekolah. Mungkin penyerangan yang besar akan terjadi beberapa bulan atau tahun lagi" jawab ku pada Azusa.

"Tapi tadi itu kan tidak biasa? Lalu,apa kau akan selalu menjaga kami walau pun akan terjadi beberapa tahun?"tanya Kanato cemas pada ku.

"Tentu. Walau pun masih lama,aku akan sering berlatih. Aku kurang kuat,sehingga pasti musuh bisa lolos. Jadi jangan khawatir!"jawab ku pada Kanato berlalu pergi.

"Sampai jumpa semua!"pamit Laito pada semua vampir.

"Heh,kamu mau kemana?"tanya Ayato sedikit membentak Laito.

"Tentu aku ikut Bitch-chan"jawab Laito mengikuti aku.

"Tu..tunggu!"perintah Kino gugup.

.

.

.

▶Singkat cerita◀

.

.

.

*Istana Mui*

Aku bersama 13 vampir itu sudah sampai di istana. Mereka terlihat sangat lelah. Terutama aku yang sudah kewalahan nyerang hewan sihir milik Leon beserta majikannya. Bolak balik Kou hanya ngeluh terus tentang kejadian yang di sekolah tadi.

"Aduh,gimana kalau aku tadi udah dimakan sama hewan buas itu? Aku kan jadi ga bisa fashion. Lha,terus aku kan juga bisa mati gara-gara hewan buas yang nakal itu. Model top kayak aku kan harus tetap hidup dan harus sehat selalu. Kalok aku kena goresan,aku kan mana mungkin jadi model top lagi?"keluhan Kou membuat Ayato sangat marah.

"Heh mulut kayak ujung monas yang lancip! Lho bisa gak diem sebentar? Kayak kucing yang lagi kehilangan embok nya aja kamu itu. Kamu memang ingin di makan oleh hewan sihir tadi?"balas Ayato sewot ke Kou.

"Udah,diem. Kalok aku ga ada,mana mungkin kita akan terkenal?"balas Kou tak ingin kalah dari Ayato.

"Sudah cukup! Hentikan perbuatan kalian!"perintah Reiji sambil melerai mereka berdua.

"Sudahlah! Aku sudah capek"keluh Kanato pada semua.

"UAAFF!!!"Laito hanya menguap panjang dan lebar.

Aku hanya duduk di sebelah Shuu yang tumbennya dia masih melek,kagak tidur.

"Shuu-san,tumben ga tidur?"tanya ku pada Shuu,sedangkan mereka semua asyik sendiri,terutama antara Ayato dan Kou yang masalahnya ga pernah ada ujungnya.

"Kamu nyindir aku atau apa?"tanya Shuu balik pada ku.

"Aku hanya bertanya. Sekarang jawab!" jawabku lalu memerintah Shuu.

"Aku..jadi ga bisa tidur"jawab Shuu sedikit lelah.

"Tapi kamu sudah lelah. Kalau begitu, sebaiknya kau tidur saja! Aku juga mau tidur"saran ku pada Shuu,tetapi aneh nya,ekspresi Shuu berbeda jadi tambah heran dan sedikit takut.

"Ke..kenapa dengan mu?"tanya Shuu pada ku yang membuat semua pandangan vampir ke arah ku.

"Ma..mata?"tanya ku balik bingung.

"Warna emas. Yap,warna matamu emas. Gold"jawab Shuu berkali kali.

"Oh,hanya itu. Tidak masalah. Bila Shiva melihat warna mataku ini,pasti dia akan terus loncat-loncat senang"balas ku pada mereka semua.

"Menandakan apa itu?"tanya Yuma sedikit gemetaran.
                                 ***

Makasih buat kalian semua yang udah mau baca.
Author senang sekali.
Kalau ingin tahu kisah selanjutany, baca terus part berikutnya!!!
Maaf kalau isi nya dikit,harap maklum!

SAMPAI JUMPA!!!👋😙

Diabolik Lovers [13 Vampire] [SLOW UP]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora