[Part 3] It is same, but different

223 31 0
                                        

Oh Hayoung menyenderkan punggungnya pada senderan bangku taman serta melipat kedua tangannnya didepan dada semiotika entara kakinya menyilang untuk sekedar menyemankan duduknya. Gadis di smpingnya, Choi Sooyoung, masih duduk dengan posisi tegapnya menatapnya bingung dan juga setengah berbinar senang. Mata itu kini menapat seakan tengah mencari kepastian.

"kau benar-benar bisa melihatku Hayoung-sii?"tanya Sooyoung antusias

"Ya."jawabnya singkat tanpa mengalihkan pandangannya untuk menatap Sooyoung yang kini kedua tangannya menggenggam lengan bagian atas Hayoung.

"kau juga bisa merasakan sentuhanku bukan?"

"memangnya kenapa? kau terlihat sangat senang dengan semua ini?"

"tentu! aku sangat senang karena ini. Sejauh ini belum ada yang bisa aku ajak mengobrol seperti ini selain denganmu"

"wajar saja, kau itu hantu. Hantu yang sangat terkenal di sekolah ini"

"terkenal? Apa iya aku sangat terkenal ?" gumam Sooyoung. Tangannya berhenti untuk menggenggam tangan Hayoung. Kini malah sibuk berfikir dengan punggungnya ia sandarkan ke bangku seperti halnya dengan Hayoung yang kini tengah menatapnya penasaran.

"Sooyoung-ssi"panggil Hayoung. Sooyoung hanya menoleh sekilas lalu beralih untuk menatap gedung sekolahnya. Tepatnya pada jendela ruang kelas di lantai dua. Ruang kelasnya.

"Kau menyukainya?"tanya Hayoung sedikit ragu. Matanya mengikuti arah pandang hayoung.

"apa?" Sooyoung tertegun. Dengan  cepat ia palingkan wajahnya untuk menatap Hayoung yang kini tengah menatapnya penasaran.

"siapa yang kau maksud?"kening Sooyoung berkerut samar. Sementara otaknya bekerja untuk mencoba menebak arah bicara Hayoung.

"yang kau pandangi sedari tadi. Kau menyukainya bukan?"

Sooyoung kembali mengalihkan pandanganya ke atas, ke sebuah jendela dengan seseorang yang tengah berdiri disana.

"maksudmu Oh Sehun? anak baru itu?" tanya Sooyoung masih menatap kearah yang sama.

"iya, kau terus saja memandanginya."

Pernyataan Hayoung tadi cukup membuat Sooyoung berpikir keras. Ia pun tidak tahu apa yang tengah terjadi padanya. Bagaimana mungkin dia bisa menyukai Oh Sehun yang baru ia kenal tadi pagi. Apalagi dirinya sangat berbeda dengan laki-laki itu. Tapi suatu hal lagi-lagi mengganggu pikirannya.

"Tidak. Aku sama sekali tidak menyukainya kupikir."sahut Sooyoung.

"dan pikiranmu tidak benar kurasa. Dari caramu memandangnya saja sudah terlihat jika kau menyukainya. Love at the first sigh"

"oh ya? Apa sejelas itu?"tanya Sooyoung membelalak terkejut.

"Sangat jelas." Ujar Hayoung seraya tertawa kecil.

"tapi aku rasa aku hanya terobsesi padanya."

"terobsesi? Bukankah sama saja? Ck kau ini." Decak Hayoung terkekeh.

"tentu saja ini tidak sama. Saat pertama kali aku melihat dia tadi pagi, aku seperti melihat sosok kakakku. Tatapan matanya yang tajam yang membuat dia sangat mirip dengan kakakku."

" Ah- Kau punya kakak?" nampaknya Hayoung mulai sedikit tertarik dengan kehidupan Sooyoung ,yang bisa dilihat dari raut wajahnya yang begitu antusias dengan apa yang dibicarakan Sooyoung.

"kenapa kau jadi cerewet sekali eoh? Ck."decak Sooyoung kesal. Setidaknya ia tidak lagi ingin mengingat tentang suatu hal yang terjadi di antara dia dan kakaknya. Sooyoung menghela nafas keras,sementara Hayoung masih tetap setia untuk menunggu kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Sooyoung yang terlihat seperti ada keraguan dan keengganan disana.

The InvisibleWhere stories live. Discover now