Chapter 2 : Ijuuin Story

602 32 18
                                    

Tik.. Tok.. Tik.. Tok..

Suara jam bersuara dengan tempo teratur, suasana ruang pribadi ini begitu sunyi. Di ruangan ini memiliki AC. Namun, sang empu ruangan ini memilih untuk membuka jendela nya dengan lebar agar udara segar dari luar masuk ke dalam ruangannya.

Tak lama, suara sebuah hp berdering di atas meja. Lalu, sebuah tangan meraih hp itu, lalu men-tap simbol telepon dengan background hijau.

"Halo, ma?" suara seorang pemuda dengan pakaian kantor nya, tangan sebelahnya memegang secangkir kopi.

"Halo, sayang. Bagaimana pekerjaanmu? Sudah selesai?" tanya sang Mama dari seberang telepon.

Pemuda itu menaruh cangkir kopi nya, lalu berjalan menuju jendela kaca nya yang besar, melihat ke dunia luar, dimana jalan raya tidak pernah ada kemacetan. Semuanya melaju dengan kecepatan standar tergantung rame atau tidaknya jalanan.

"Sudah, ma" jawab pemuda itu.

"Sekarang kamu sedang ada pekerjaan lagi?" tanya sang Mama lagi.

"Tidak, ma. Aku hanya sedang bersantai disini, melihat-lihat suasana di luar jendela" ujar pemuda itu sembari tersenyum kecil kepada dua orang gadis SMA yang melihat dirinya dari bawah sana, saar diseberi senyuman, sontak kedua gadis SMA itu berteriak histeris. Sebuah pemandangan yang selaku dia lihat setiap hari.

"Kalau kamu tidak ada pekerjaan, pulang ya sayang. Kita akan pergi ke rumah rekan kerja Papa untuk sebuah urusan serius, menyangkut masa depanmu juga" ucap sang Mama membuat pemuda itu menuru kan sebelah alisnya. Meski bingung, Ia tetap mengiyakannya dan menutup telepon. Meletakkan hpnya diatas meja, pemuda itu meminum habis kopi nya lalu bersiap-siap untuk pulang ke rumah.

Sepanjang koridor, pemuda itu selalu disapa rekan-rejan kerjanya, terutama karyawan wanita. Tak jarang para wanita itu menyapa sambil sedikit menggoda pemuda itu. Namun, digoda seperti apa pun, pemuda itu tak akan pernah tergiur untuk bermain dengan para wanita itu. Karena, alasannya tak lain adalah...

Dia penyuka sesama jenis.

Tidak ada yang tahu dengan orientasi seksualnya ini, kecuali dirinya sendiri. Meski dia penyuka sesama jenis, dua tak pernah berpacaran dengan laki-laki mana pun, demi menjaga image seorang anak tunggal dari pemilik perusahaan besar di Tokyo.

Jika ada yang bilang kalau pemuda itu tidak pernah menyukai cowok lain, maka kalian salah. Tak jarang dia menyimpan rasa pada cowok yang dekat dengan dirinya, tapi Ia urungkan untuk mengucapkan rasa cinta nya pada cowok yang dia suka. Karena, jika Ia menyatakan cintanya, itu hanya akan membuat orang yang dia cintai itu menjauhinya. Jadi biar saja dia merasakan sakit hati yang sangat mendalam dikala Ia melihat orang yang dia cintai berpacaran dengan cewek lain, dan menjadi tempat curhat orang yang Ia cintai dikala orang itu sedang sedih karena putus dengan pacarnya. Sakit, sangat sakit rasanya melihat orang yang Ia cintai menangis di depannya karena orang lain, tapi Ia tetap tidak bisa apa-apa. Jadi, yang bisa Ia lakukan hanyalah membiarkan rasa cinta itu menghilang seiring berjalannya waktu, tanpa memberi tahu orang yang Ia cintai bahwa Ia mencintai orang itu. Yah, Kyo memang buruk dalam hal cinta-cintaan.

Tapi, pernah suatu hari Kyo hampir mengungkapkan cinta nya pada pada cowok yang Ia sukai saat SMA dulu. Bahkan ungkapan cinta Kyo diterima dengan senang hati oleh cowok yang Ia tembak itu. Mereka pun berpacaran, tidak sampai seminggu mereka terpaksa putus karena waktu itu, Kyo mengajak kekasihnya ke rumah dan masuk ke dalam kamarnya. Saat berduaan di kamar, Kyo yang sewaktu itu tak mampu menahan dirinya, dia mencumbui kekasihnya begitu bergairah, sampai-sampai tak menyangka ada salah satu pelayan yang tak sengaja melihat aksi mereka berdua dan mengadukan semua yang Ia lihat kepada sang kepala keluarga. Dan mereka pun berpisah atas kehendak orang tua Kyo sepihak. Kekasih Kyo itu sendiri sebenarnya seorang yatim piatu yang tinggal sebatang kara di sebuah kost an.

Ijuuin X YuuWhere stories live. Discover now