•••

Benar dengan dugaan Irina, setelah selesai pelajaran terakhir Irina sama sekali tak bisa melihat batang hidung Alice, jika bukan Marel yang mengatakan rindu akan Alice karena seharian tidak bertemu mungkin Irina tidak akan ingat akan Alice dan ucapan Alice. "Aku tidak ingin mereka membully mu...." kalimat itu terus terngiang ngiang di kepala Irina

Irina sudah mencari kemana mana, tapi ia tetap tak dapat menemukan Alice dengan berat hati ia meminta bantuan Mark dan Marel untuk mencarinya, kalian bisa menebak bagaimana hebohnya Marel ketika mendengar Alice menghilang dan kalian juga bisa menebak bagaimana wajah dingin dan cuek Mark terhadap kabar yang di umumkan oleh Irina kepada mereka

Dengan khawatir Marel sesegera menelusuri setiap sudut di sekolah ini, Mark hanya acuh dan telihat malas malasan akhirnya ia lebih memilih untuk memainkan handponenya dan bersandar di tembok, dan tempat ini cukup sepi sehingga sangat tidak mungkin Marel dan Irina bisa menemukannya

Namun, samar samar nampaknya ia mendengar sesuatu di balik tembok ini, Mark semakin mempertajam pendengarannya. "Kau melakukan semua ini demi menarik perhatian Mark kan hah?!" teriak seorang wanita yang nampak tak asing bagi Mark

Mark kembali mendengarkan . "Tidak-" suara lembut wanita itu mampu menggetarkan hati Mark

"Dasar kau jalang! Kau pikir dengan berpenampilan seperti ini kau bisa merebut Mark dari ku!" ahhh...suara ini adalah suara wanita penggoda yang sering menggoda dan mengaku Mark adalah pacarnya, Silvia itu adalah pemilik suara ini

Dan suara yang lemah dan lembut itu adalah Alice, Mark merasakan pipinya memanas diikuti dengan tawa Silvia yang nampaknya baru saja menampar Alice

"Jika kau berpikir aku mendekati Mark kau salah, aku tidak menyukainya dan tidak juga mencintainya Silvia! Silahkan kau ambil saja dia!" teriak Alice berusaha membela dirinya

Jleb! Rasanya seakan akan sudah ada sebuah bom yang menyerang hati Mark, sungguh hati Mark sangat sesak sakit mendengar pernyataan dari Alice, namun bebepa detik setelahnya, wajahnya kembali datar

"Benarkah?! Waw Alice aku sangat terkejut dengan ungkapanmu, dan nampaknya kau tidak menyukai Mark namun menyukai adiknya kan? Marel namanya, benarkah itu?" goda Silvia, Alice terdiam dan satu tamparan lagi mendarat di pipi Alice, Mark pun ikut merasakan rasa panas yang sangat perih ini

"Jawab aku! Apakah itu benar!"

"Ya!" jawab Alice lantang

Dan sekali lagi, hati Mark nampaknya sudah hancur berkeping keping bagaimana mate nya jatuh cinta kepada orang lain bukan kepada dirinya, sungguh ini sangat menyiksanya mendengar bagaimana belahan jiwanya berbicara bahwa dirinya menyukai orang lain, rasanya Mark sudah muak akan hal ini dan berusaha untuk mencari jalan masuk ke dalam suatu ruangan yang ada di dalam dinding ini

Tiba tiba, bayangan perempuan itu, perempuan yang sangat di cintai oleh Mark kembali terngiang di pikiran Mark dan mengurungkan niatnya dan bahkan ia semakin membenci Alice, karena menurutnya jika bukan karena Alice adalah seorang mate nya mungkin perempuan itu masih hidup dan bahagia bersamanya namun, hadirnya Alice justru membuat perempuan itu meninggalkan dirinya untuk selama lamanya

"Damn!" umpat Mark dan hendak meninggalkan tempat ini, namun Marel dan Irina lebih dulu menemukan Mark dan langsung membom Mark dengan pertanyaan

"Apa kakak menemukannya?!" tanya Marel yang nampaknya sangat kelelahan

"Tidak." jawab Mark dingin dan mengajak kedua saudaranya itu untuk meninggalkan tempat ini

"Mungkin dia sedang pergi ke toko buku atau semacamnya jadi ia tidak bisa di temukan di sini." ucap Mark dan menarik kedua lengan adiknya

Marel dan Irina hanya menurut saja,tapi tiba tiba Irina melepaskan cekalan Mark dan mendekati dinding tempat Mark bersandar tadi

"Irina apa yang kau lakukan?!" tanya Mark, emosinya mulai tersulut

"Sebentar kak, aku mendengar sesuatu di sini." Irina mulai meraba raba dinding dan ia menemukan pintu yang terhalang oleh lemari kaca yang berisi bongkahan piala

"Ketemu!" Irina akhirnya membuka pintu itu dan menampilkan Alice yang tengah di ikat di kursi dengan wajah yang nampak membengkak dan bercucuran air mata

"ALICE?!" Teriak Irina sekeras mungkin melihat temannya ini di siksa begitu keras oleh teman temannya yang berkuasa di tempat ini, sementara itu geng Silvia terlihat kikuk dan langsung melarikan diri dari kaca jendela yang di tutup oleh gorden kecil

"Sial mereka kabur!" umpat Marel dan langsung menghampiri Alice, Mark hanya menatap Alice jijik.

•••


Mate adalah Pasangan dari seorang Werewolf, yg mana seorang Werewolf dapat menemukan Matenya dari aromanya yg sangat wangi dan memabukan yg menguar dri dalam tubuhnya dan juga bisa ikut menyalurkan rasa sakit yg terjadi pada Matenya kpd seorang Werewolf yg menjadi pasangannya.


APAKAH HANYA AKU DISNI YANG MENGALAMI WATTPAD ERROR? SEINGGA HARUS RESET LAGI DARI AWAL HUHU T_T MAAFKAN HAMBA YATUHAN DOSA APA YANG AKU PERBUAT SEHINGGA WATTPAD MENJADI ERROR HUHUT_T

My Mate is a Nerd [TAMAT]Where stories live. Discover now