Bab 1 (Hasbi Muzaki)

8K 184 1
                                    

Ustad In love.

Bab 1. Hasbi Muzaki
.
.
.

(Warning : story pertamaku selain fanfic. Segala hal yang tertulis di dalamnya tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun. Typo, gaje, absurd but this story is mine.)

.
.
.

~ Saat itu aku seperti isim mufrad, tunggal sendiri saja. Seperti kalimat huruf, sendiri tak bermakna.~

.
.
.

"Tadi Umi bertemu dengan anaknya Bu Rahma, ituloh si Nisa, dia cantik dan sekarang sudah semester 3 di UNES. Selain itu dia juga pintar." Kata Humairah, wanita paruh baya yang berstatus sebagai istri pengasuh Pondok Pesantren Al-Hadi, sekaligus ibu dari seorang pemuda yang kini tengah berkutat dengan laptop didepannya.

"Cantik dan pintar saja tidak cukup Umi." Balas pemuda tadi tanpa menghentikan kegiatannya.

"Kalau gitu bagaimana dengan Najma? Dia cantik, pintar dan juga sudah hafal AL-Qur'an, jadi nanti bisa bantu umi disini."

"Maksud Umi Najma anaknya kyai Hasim itu?"

"Iya. Kamu kenal dia?" Tanya wanita dengan dengan lesung di pipinya itu antusias dan mendapat anggukan singkat dari lawan bicaranya.

Yah lagipula siapa yang tidak mengenal kyai Hasim? Pengasuh pondok pesantren Al-muqorobin yang terkenal itu?

"Tapi setauku dia sedang berta'aruf dengan salah satu ustad yang mengajar disana. Hasbi tidak ingin menjadi pengganggu." Jawab pemuda yang menyebut dirinya Hasbi tadi dengan nada datar seperti biasanya.

"Benarkah? Kok umi baru tau sih, kamu bohong ya Bi?"

"Memangnya sejak kapan Hasbi bisa membohongi umi?"

Sejenak pertanyaan malas dari pemuda didepannya membuat wanita paruh baya itu terdiam. Ditatapnya lekat manik hitam anak semata wayangnya itu. Memang sejak dulu Hasbi tidak bisa berbohong pada keluarganya, terutama pada ibu kandungnya. Umi yang begitu disayanginya, dia anak yang selalu jujur. Tapi bagaimanapun juga kabar tadi memang baru didengarnya hari ini.

"Ya sudah, bagaimana kalau nanti umi kenalkan sama anak teman umi yang lain? Barang kali diantara mereka ada yang kamu suka."

"Hasbi malas mi, lain kali saja."

"Kamu selalu saja seperti ini, kalau gitu kamu kapan nikahannya Bi?"

"Menikah? Hasbi belum siap mi."

"Belum siap bagaimana? Kamu sudah 24 tahun, bahkan kakakmu saja sudah punya anak sekarang."

"Hasbi masih ingin kuliah mi."

"Kuliah lagi? Masyaallah Bi, apa gelar sarjana ekonomi yang kamu dapat itu belum membuatmu puas? Lagipula kuliah dengan status sudah menikah itu tidak apa-apa kan?" Tanya Umi dengan nada kesal.

"Tetap saja nanti Hasbi bisa terganggu saat belajar. Umi, hanya butuh waktu beberapa bulan lagi Hasbi bisa lulus jadi biarkan Hasbi menyelesaikan kuliah dulu."

"Dan setelah itu kamu akan
menikah? " Tanya umi penuh harap.

"Entahlah, lihat saja nanti." Jawab Hasbi acuh.

Ustad in love ("DISCONTINUED")Kde žijí příběhy. Začni objevovat