•••

"Fiuhhh....hari ini menyenangkan sekali...." gumam Alice sambil memandang ke arah langit biru yang di hiasi oleh awan awan Sirokumulus yang seperti gerombolan domba berbulu lebat yang memenuhi sang langit biru dan menyandarkan punggungnya di kursi yang ada di taman sekolah itu, wajahnya memerah ketika ia mengingat akan perkataan Marel yang tiba tiba ia akan menjadikan Alice pacarnya, itu sungguh hal yang sangat mustahil bagi Alice apalagi ketampanan Marel bahkan setara dengan Mark dan dirinya sangat jelek jika dilihat dari fisik yang pasti lelaki akan menolak Alice lebih dahulu sebelum ia menyatakan rasa sukanya

"Sudahlah Alice saat ini aku lapar sekali, tapi sandwich ini terjatuh dan aku tidak mempunyai uang untuk membeli sandwich, tak apa lah biar aku makan permukaannya saja yang tidak kotor." Alice kemudian membuka kotak makannya yang isinya sangat berantakan dan ia sedang memilah bagian mana saja yang tidak kotor

Meskipun sandwich itu kotor, Alice tetap memakannya dengan perasaan senang tentu saja, meski tersisih rasa sedih yang ikut menusuk pikiran Alice tapi sekarang yang ia pikirkan adalah makanan,tubuhnya sudah menuntut asupan makanan berkarbohidrat

Di seberang sana, ada sepasang mata yang menatap Alice dengan iba sekaligus jijik, mata hazel yang bagaikan elang itu nampaknya tidak pernah berhenti mengintai Alice seolah olah Alice adalah sasaran empuk.

"Kau benar benar wanita menjijikan!" gumamnya

Namun tatapannya berubah ketika seorang pria datang menghampiri Alice dan Alice pun nampak terkejut sekaligus senang sosok itu hadir di sampingnya

"Cih.." pria elang itu pergi meninggalkan mangsanya

"Apa yang kau makan Alice?! Oh astaga itu kotor! Kau jangan memakannya!" pekik Marel tidak percaya ada orang sejorok Alice

"Wanita ini benar benar membuatku penasaran!" ucap Marel dalam hati

"Tidak apa Marel, lagi pula aku memakan bagian yang bersih saja, yang kotornya sudah aku sisihkan." jawab Alice sambil melanjutkan makannya

Hap !

Hanya satu detik lengan Alice sudah ada di dalam genggaman Marel . "Kau calon pacarku, mana ada calon pacarku memakan makanan kotor, mari ikut aku ku traktir kau makan!" ucap Marel antusias dan menyeret agar Alice ikut bersamanya

Namun tiba tiba Marel berhenti dan menoleh kebelakang. "Dan oh iya jika kau tidak nyaman dengan memanggil namaku, kau boleh memanggilku baby ataupun darling." ucap Marel genit membuat Alice menundukan kepalanya

"hahahahah aku bercanda Alice, tapi jika kau menganggapnya serius tak apa, aku tidak keberatan..." ucap Marel polos tanpa dosa yang malah membuat Alice semakin bullshing

"Irina dan kakakku sedang menunggu di kantin yuk kita ikut gabung." Marel menarik pergelangan Alice dengan lembut, nada bicara Marel yang begitu ramah dan lembut membuat Alice perlahan nyaman, peduli setan dengan orang orang yang menatapnya tajam yang terpenting ia bisa menikmati mimpi indah ini.

•••

Jam pelajaran pun sudah selesai, seluruh murid berdesakan memenuhi gerbang termasuk Alice  kini Alice pun ikut ikutan berdesakan untuk pulang lebih dahulu karena ia berjanji kepada Marel ia akan secepatnya menelfonnya dirinya, Marel sengaja memberikan nomer ponselnya kepada Alice dengan alasan agar hidup Alice lebih cerah di banding sebelumnya .

Yaahhh ketika Marel mengajak Alice ke kantin, Irina dengan senang hati menerima Alice ikut bergabung dengan mereka, namun Mark selalu saja menghindar dengan alasan ia harus meminjam buku pelajaran untuk menyalinnya di buku catatan.

My Mate is a Nerd [TAMAT]Where stories live. Discover now