The Half Blood Vampire 26-30

Mulai dari awal
                                    

---

Nicole membuka matanya perlahan begitu mendengar benturan pintu yang cukup kuat.

“baguslah kalau kau sudah bangun! Aku tak perlu membangunkanmu lagi.” ujar Justin sambil memakai kemejanya. “15 menit lagi, aku sudah melihatmu diruang makan.....”

“terlambat 1 detik, kau tinggal.” ucap Nicole memotong ucapan Justin.

Kalimat Justin yang itu memang sudah hafal diluar kepalanya. Bagaimana tidak? Setiap pagi ketika ia baru bangun, kata-kata itu yang selalu didengarnya dari mulut Justin. Bukan kata selamat pagi, sudah bangun? Atau yang lainnya.

Dengan terburu-buru, Nicole menuruni tangga. Jika ia turun dengan santai seperti biasa, dia akan ditinggalkan oleh Justin. Semua ini karena ia lupa meletakkan salah satu buku kuliahnya, membuatnya menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk menemukan buku itu.

Saat akan menginjak tangga terakhir, kakinya tergelincir, membuatnya jatuh dan kakinya sakit. Sepertinya ada engsel yang bergeser pada pergelangan kakinya.

“aawww!” ringis Nicole. Bukan hanya kakinya yang sakit, tapi juga bokongnya.

Justin datang dari ruang makan, lalu menatap Nicole dengan tatapan datarnya.

“ceroboh!” ujarnya. “sudahlah! Jangan menghabiskan waktu lagi, cepat berdiri.”

Nicole menggigit bibir bawahnya menahan sakit. “kakiku sakit, Justin.”

“nanti juga sembuh. Jangan mendramatisir suasana. Aku tak akan menggendongmu kemobil. Cepat bangun.” Justin menarik lengan Nicole agar perempuan itu berdiri.

“aaawww” Nicole kembali meringis. “aku tidak bisa berjalan, Just.” rintihnya.

Justin melirik kaki Nicole yang terlihat membengkak. Pasti tulangnya bergeser. “kau gadis bodoh yang ceroboh!” bentak Justin.

Air mata Nicole mengalir dari sudut matanya. Bukan karena bentakan Justin, tapi karena kakinya semakin sakit, apalagi Justin masih mempertahankan posisinya untuk berdiri.

“dan cengeng.” sambung Justin.

Rumah sudah sepi karena sudah jam 9. Semua orang pasti sudah pergi. Tunggu! Sepertinya ada orang dirumah selain mereka.

“Wero! Jangan cuma berpikir apa yang sedang terjadi pada Nicole! Keluar dari kamarmu!” teriak Justin.

Tak lama wero keluar dari kamarnya dan menghampiri Justin. “ada apa?”

“kau telfon dokter, tukang urut atau siapapun yang bisa mengobati kaki Nicole.” perintah Justin.

Wero mengangguk. Lalu pergi kemeja telfon. Sedang Justin memapah Nicole menuju ruang tengah, mendudukkannya di sofa.

The Half Blood VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang