miss you 16

1.1K 226 56
                                    

"Apa menejer Yunho hyung baik?"

Taemin bertanya saat mereka sedang berjalan menuju apartemen heechul. Ini masih belum sore, tapi karna Yunho bilang heechul tidak menemaninya untuk pemotretan maka jaejoong memutuskan untuk datang lebih awal.

"Tentu saja, dia ramah dan manis. Meski sedikit cerewet"

"Tampan juga tidak?"
Jaejoong melirik Tarmin tak percaya. Anak itu tidak berubah. Masih menjadi si ganjen Taemin.

"Yaa.. Kenapa bertanya seperti itu. Kau sudah melupakan Minho eoh?"

"Aku hanya bertanya. Lagi pula aku memang harus melupakan Minho secepatnya, siapa tau menejer itu tampan dan seksi"

Tapi jaejoong menyukainya. Tawa lebar Taemin, adalah hal yang ia khawatirkan tidak pernah muncul lagi. Jaejoong tahu bahwa ia pun sedang bermasalah. Tapi beban yang di tanggung Taemin jelas lebih besar.

"Dia seksi.. Dan cantik. Kau akan malu jika mendekatinya"

"Maksutmu dia seperti kita? Aaissh kenapa tidak ada yang seperti temanmu itu saja. Siapa namanya. Changmin?"

Nyaris menghentikan langkah. Jaejoong menghela napas mendengar nama changmin di sebutkan. Sejak ia pulang dari rumah changmin, pria itu tidak lagi menghubunginya. Biasanya, pesan-pesan dari changmin akan meramaikan ponselnya.

Jaejoong tidak tahu, akan seperti apa hubungannya dengan changmin setelah ini. Apa semua akan seperti biasa atau mereka akan seperti dua orang asing.
Yang jaejoong syukuri adalah bagaimana changmin melepasnya malam itu. Setelah sesi ciuman yang hampir membuatnya goyah, changmin memanggil supir dan memintanya pergi. Jaejoong ingat betul apa yang pria itu katakan

"pergilah, jangan merasa bersalah atau apapun. Cukup pergi saja. Jika kau tidak mencintaiku tidak ada alasan bagimu untuk tetap disini. pergilah je, sebelum aku berubah pikiran dan menahanmu untuk diriku sendiri"

Itu cukup membuatnya sedih. Tapi apa yang changmin katakan Menyentak hati jaejoong dengan kencang. Jadi ia berbalik untuk keluar dari rumah besar itu.

**

Suasana cukup sepi. Hanya denting gelas yang beradu dengan meja yang terdengar sekali-kali di ruangan itu.
Sementara dua orang penghuni yang duduk bersisian disana tidak mengeluarkan suara sama sekali.

"Jadi dia akan menemui ku sore ini?"
Heechul membuka obrolan. Ia tidak tahan dengan suasana canggung yang melingkupi bar kecil aprtemennya.

"Ya.. Heechul kau tidak perlu melakukan ini. Kau bisa tinggal dan semua akan baik-baik saja"

Yunho menaruh minumannya di meja. Ini terlalu siang untuk minum. Tapi belakangan ia membutuhkannya.

"Baik-baik saja? Kau serius mengatakannya? Katakan padaku. Bagaimana aku menghadapi jaejoong setelah semuanya.. Aku tidak bisa tinggal dengan rasa bersalah yang semakin besar tiap harinya"

Heechul meyugar kasar rambutnya. Merasakan pusing yang mendera karna pikiran yang menumpuk.

"Kesalahan ini milikku. Aku yang harus menanggungnya"
Ucap yunho

"Tentu saja ini salahmu. Tapi aku tidak percaya diriku bisa terjebak didalamnya. Kau tahu.. Aku mulai berfikir bahwa changmin lebih baik darimu"

Seketika kepala Yunho bergerak cepat untuk menoleh kearahnya. Menatap Heechul dengan mata marah dan terluka.

"tutup mulutmu.. bajingan itu, dia yang menyebabkan semuanya"
Desisnya berbahaya

"Bukan dia. Tapi kau, lihat dirimu, kau yang menyedihkan. Seseorang mencintai jaejoong dan harusnya kau mempertahankan apa yang menjadi milikmu, Berusahalah untuk membuatnya tetap memilihmu, bukan malah naik dan menghangatkan diri di ranjang orang lain"

miss youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang