Chapter 03

7.8K 507 15
                                    

.

.

.

Kedua adiknya pun terkadang mengeluh karna sang Kakak tidak bisa diajak bermain seperti petak umpet, kejar-kejaran dan semacamnya. Terkadang juga kedua adiknya merasa malu karna dicemooh oleh teman-temannya bahwa kakak mereka itu lemah dan penyakitan.

Menma- adik laki-laki Naruto- terkadang berkelahi dengan anak-anak yang mencemooh kakaknya itu karna tidak menerima sang kakak dicemooh seperti itu.

Al hasil? Menma dimarahi sang Ibu, dan setelah itu memandang Naruto bingung, sedih dan marah bercampur menjadi satu.

Semenjak kejadian itu, Naruto benar-benar dilarang untuk keluar rumah. Lebih di kekang dari sebelumnya. Pergi ke Perpustakaan pun sekarang tidak diizinkan, jadi jika ia menginginkan buku maka Ibunya atau Ayahnya atau mungkin Anbu yang menjaga nya akan membelikannya atau membawakannya. Terkadang juga Itachi lah yang membawakannya.

Seperti Pangeran bukan? Yang tidak usah banyak bergerak, tinggal meminta dan semua keinginannya akan terwujud. Terlebih lagi ia adalah anak dari Yondaime Hokage. Itulah pemikiran banyak orang, namun tidak untuk Naruto yang notaben adalah orang yang merasakan penderitaan itu.

Jika boleh jujur, Naruto tidak senang. Malahan dia sedih dan merasa menderita dengan apa yang terjadi pada dirinya.

Itachi adalah satu-satunya teman Naruto yang sudah ia anggap sebagai sahabat, dan saudaranya sendiri yang tidak pernah melihatnya dengan tatapan mengasihani, mengagungkan atau apapun itu.

Malahan sebaliknya, ia selalu menyemangati Naruto untuk menjalani hidup ini.

Naruto kini sudah berumur 12 tahun, dan kedua adiknya berumur 7 tahun. Kedua adiknya juga sekarang sudah masuk Akademy Ninja yang Naruto idam-idamkan sejak dulu.

Dari kecil sampai sekarang Naruto tidak pernah dimasukkan ke Akademy, tentu alasannya masih sama. Karna kondisi tubuhnya, selain itu karna ia tidak mempunyai aliran Chakra.

Awalnya orang tuanya ingin mengirimkan Jounin untuk mengajar Naruto, namun Naruto menolak dan lebih memilih belajar sendiri.

Minato dan Kushina pun pasrah. Naruto belajar membaca dan menghitung dari Kushina, karna bagaimana pun waktu Kushina lebih kosong dibandingkan Minato. Jadi ia ada waktu untuk mengajarinya.

Naruto sudah bisa membaca dan berhitung saat ia berumur 3 tahun. Cepat memang, namun jika mereka ingat dengan kenyataannya sebenarnya.

Itu membuat Minato dan Kushina kembali kecewa. Anak pintar, namun tidak mempunyai masa depan yang cerah sebagai seorang shinobi. Rasa sedih, kecewa dan malu bercampur menjadi satu. Namun semua rasa itu mereka tepis untuk saat itu, saat mereka belum memiliki Menma dan Naruko.

                           .

                           .

                           .

Itachi kini sudah menjadi kapten Anbu, dan sesuai janjinya dulu. ia kini menjadi Anbu pribadi Naruto. Meskipun begitu, Itachi masih memiliki tanggung jawab untuk menjalankan perintah atau misi lainnya selain itu.

Anbu pribadi Naruto sebelumnya adalah Kakashi dan Anko. Berhubung saat itu Kakashi memang yang terkuat di angkatannya, dan Anko yang merupakan murid Orochimaru- sannin Konoha-. Kini yang menjaga Naruto masih Anko, dan Kakashi. Oh iya, tidak lupa ditambah Itachi.

Saat Naruto berumur 10 tahun, ia menyadari ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Ada perasaan aneh yang meliputi dirinya. Karena ia tidak tau apa itu, ia menepis perasaan aneh itu.

Tiba-tiba ada ide gila melintas di otaknya. Ide itu adalah ia ingin mencoba kabur dari rumah pada malam itu, dan kebetulan juga saat itu Anbu yang mengawasinya sedang tidak ada.

.

.

.

Arigatou minna...

Jika kalian sudah menyempatkan membaca cerita...

Yoosshhh tunggu aja kelanjutannya...

Dan bagaimana cerita saat Naruto mencoba kabur dari rumah?..

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK...

by : Tsukiakari Zero-Five



















The Power of Golden DarknessWhere stories live. Discover now