GOD ET ULE

3.7K 196 31
                                    

Massa semakin membesar. Demonstrasi kian tak terkendali. Bendera-bendera agama berkibar-kibar di banyak tempat dari kerumunan yang berjumlah ribuan. Para demonstran ini tengah menentang konferensi internasional yang dihadiri sekian banyak intelelektual dan ilmuwan ateis dan yang nyaris ateis. Demonstrasi berujung ricuh, karena ribuan orang dari sisi lainnya, yang terdiri dari para mahasiswa, masyarakat umum, para jurnalis dan akademisi, melakukan serangan balik untuk menghalangi para demonstran yang terus-menerus mengumandangkan nama Tuhan dan Tuhan.

Seorang presiden yang tengah ikut dalam konferensi itu mengeluh ke salah satu jenderal yang ada di sampingnya. "Aku tak menyukai ini. Apa kau bisa mengurusnya untukku Rob?"

Laki-laki berwajah sendu itu mengangguk, berdiri dari tempat duduknya lalu dengan segera menghilang di balik pintu yang cukup besar.

Para demonstran akhirnya saling bentrok dan melempar sesuatu. Sisi sebelah kiri adalah para demonstran yang tengah membela Tuhan dengan berbagai macam atribut. Sisi sebelah kanan adalah para ateis, agnostik, sekuleris, dan para pemikir bebas yang tak terlalu menyukai agama dan sebagian besar malah membencinya.

Sang jenderal mengamati keributan itu. Keributan yang membuat para polisi dan tentara tak sanggup berbuat banyak. Dia berlari kecil mendekati salah seorang bawahnya. "Neil, ambil semua peralatanmu kemari."

Tak lama kemudian, puluhan senjata semi otomatis berjajar mengarah ke kerumunan para demonstran. Sang jenderal dengan cepat dan tegas berkata, "Tembak mereka semua!"

Dalam waktu kurang dari lima belas menit, lebih dari lima ribu manusia bergelimpangan tanpa nyawa. Sang jenderal tersenyum puas, lalu tak sengaja melihat ekspresi anak buahnya yang terlihat heran dan tak percaya.

"John, orang-orang beragama itu sekarang pasti sudah berada di surga atau entah di mana. Tidakkah itu yang selama ini mereka inginkan? Sedangkan para ateis itu, kau tahu, tak akan kehilangan dan merasakan apa pun setelah mereka mati."

DUNIA YANG BENAR-BENAR ANEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang