Heart Attack

9.9K 884 34
                                    




************




Baekhyun menyerah dan ia harus bed rest. Sejak tiga hari lalu tubuhnya drop, ia kelelahan hingga sakit, mual dan pusing berat.

"Aku akan membawamu ke dokter dear.." luhan mengusap sayang kening baekhyun.

"Gwenchana hyung, pergi saja.. Hyung sudah telat.." baekhyun menyahut pelan dan memejamkan matanya.

"Anniyo, aku mengkhawatirkanmu babe.."

"Gwenchanayo, aku hanya perlu istirahat. Jika besok masih seperti ini, aku akan ke rumah sakit.." final baekhyun.

"Yaksokhae, hhh... Mian ne, hyung harus pergi.."

"Ne, hyung jangan katakan apapun pada umma dan appa ne.."

"Arrayo dear, anneyong.."




Luhan meninggalkan baekhyun setelah mengecup lembut keningnya. Ia pergi ke kantor saat sehun sudah menjemputnya. Sudah hampir tiga tahun ia menjalin hubungan dengan salah satu sahabat chanyeol itu. Yah tentu saja karna hubungan chanyeol dan baekhyun, luhan jadi mengenal sehun, berteman akrab hingga menjalin hubungan.








Perlahan mata baekhyun terbuka karna handphonenya tak berhenti berdering. Baekhyun menebak dan melirik malas, pasalnya sejak tadi chanyeol lah yang terus menelponnya. Setelah belasan kali akhirnya baekhyun terpaksa menjawab panggilan telponnya. Karna ia tau chanyeol yang keras kepala tidak akan berhenti dan ia tak ingin melihat kedatangan chanyeol dirumahnya.


"Bukankah sudah kukatakan pada chen jika aku sakit..?!"

"Sayang, sudah ke dokter..?? Kau mau aku mengantarmu..??"

"Tak perlu, jja aku mau tidur.."



Tanpa peduli jawaban chanyeol, baekhyun langsung saja memutus sambungan. Ia mengubah mode silent dan meletakkan kembali ponselnya di nakas. Kedua matanya kembali terpejam karna rasa pusing dan mual kembali terasa.




************




Namja berwajah kotak dengan nametag kim jongdae menghela nafas lelah. Semua petinggi dan pemilik saham sudah berkumpul untuk meeting tapi presdir mereka justru mondar mandir diruangannya.


"Presdir, meetingnya sudah harus dimulai.." chen menginterupsi langkah chanyeol.

"Kau pimpin saja meeting itu.." sahut chanyeol asal.

"Boleh saja jika sajangnim menyerahkan perusahaan ini pada saya.." balas chen malas.

"Chen ayolah, aku sedang khawatir pada baekhyun.."

"Meeting ini penting sajang-nim, anda bisa menemui baekhyun setelahnya, saya akan mengosongkan jadwal anda.." sekali lagi chen menyahut tenang.



Langkah chanyeol langsung terhenti, ia menatap chen dan tersenyum sumringah. Ia mendekati chen dan memeluknya.

"Kau benar-benar pengertian chennie.."

"Hentikan presdir, aku mual mendengarnya.."

Chanyeol tertawa terbahak, merapikan jas armani hitamnya lalu bersiap menuju ruang meeting.








Meeting berjalan lancar namun chanyeol kembali merasa kesal. Ada banyak orang yang dominan namja menanyakan keberadaan baekhyun. Presdir itu meremas pulpennya kesal. Ia menandai satu persatu wajah namja yang menanyakan baekhyun.

CynefinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang