penegasan

11 3 0
                                    

Layar ponsel ku terus berkedip seiring masuknya pesan dari grup yang baru saja di buat. Aku lebih memilih untuk mengabaikannya kali ini, jauh berbeda dengan reaksiku semenit yang lalu. Tadinya aku sangat antusias untuk berkenalan dan sekedar bercakap-cakap dengan teman baru. Namun sepertinya semesta tidak mengizinkan ku untuk tertawa malam ini.

Saat aku memilah kontak milik teman-temanku sebelum menyimpannya, jariku terhenti saat layar ponselku menunjukkan kontak milik Langit. Dengan cepat aku membuka foto profil pada kontak tersebut, ku perhatikan dengan seksama wajah pria yang sedang tersenyum bersama temannya. Tubuh tegap dengan balutan switer abu-abu dan sebuah kupluk berwarna senada, tersenyum hangat menatap kamera. Bagiku Langit terlihat cukup mempesona.

Lama aku menatap fotonya, setelah dirasa cukup puas, aku menyimpan foto itu dan kembali ke menu utama untuk menambahkan kontak Langit sebagai teman. Dan yang terjadi setelahnya cukup membuatku terguncang. Pada pesan statusnya, tertulis sebuah kalimat yang aku sendiri tidak tau apa artinya. Namun pada bagian akhir, terdapat tanda hati yang sangat menyesakkan untuk dilihat. Hanya ada satu dugaan yang sangat aku yakini untuk saat ini : Langit telah memiliki kekasih.

Malam itu, aku menarik selimutku dan memejamkan mata, berusaha untuk tidur. Meski waktu masih menunjukkan pukul 8 malam. Masih terlalu Dini untuk tidur, tapi kurasa itu cukup membuatku untuk melupakan pesan status Langit yang kulihat malam ini.

💔💔💔

Beberapa hari setelah malam itu, aku melanjutkan hari-hariku seperti biasa. Langit juga masih menunjukkan eksistensinya sebagai orang yang selalu ada di dekatku. Sejujurnya aku merasa cukup terusik dengan pesan status itu, dan aku butuh kejelasannya. Sampai akhirnya tiba saat dimana Langit menegaskan statusnya.

Ketika kelas kami membuat suatu acara kunjungan ke suatu kantor terpenting yang ada di kota ini. Dengan kebetulan aku dan Langit duduk bersebelahan kala perjalanan menuju kesana. Dan satu temanku dengan memaksa, meminta Langit menceritakan tentang kekasihnya yang selama ini tidak pernah dia bicarakan. Saat itulah, sebuah kalimat penegas terucap dari nya.

Seharusnya aku tidak merasakan apapun saat mendengar pengukan itu. Seharusnya aku bisa tidak peduli saat dia mengatakannya. Dan tidak seharusnya hatiku terasa sesak saat mengetahui kebenarannya. Tapi yang kurasakan lebih dari yang ku kira.

Bukankah dengan jelas dia menegaskan statusnya? Seharusnya aku tau kan itu artinya apa?

Namun apapun alasannya, yang jelas aku masih belum siap untuk kehilangan sosok Langit yang setiap harinya tidak pernah absen dalam kehidupanku. Aku masih membutuhkan Langit untuk menyingkirkan sisa mimpi burukku.

Tuhan.. Langit memang hadiah terindah, tapi bisakah ia tetap bersamaku apapun keadaannya?

Sepulangnya dari acara kunjungan, aku merebahkan tubuhku diatas kasur dan memainkan ponselku. Ku buka aplikasi tempatku menyimpan foto Langit beberapa hari lalu. Sejenak kupandangi wajahnya, rasa senang itu masih ada, tapi terselip perasaan sakit didalamnya. Aku menghela nafas sejenak, mencari tombol delete sebelum akhirnya mematikan ponselku dan memilih untuk bermimpi.

- White Wolf -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh my skyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang