Bertemu Sang Bumi

15 3 3
                                    

Hari selanjutnya, aku bertemu lagi dengan langitku. Kali ini jarak kami sedikit menipis, membuatku jauh lebih leluasa melihatnya. Banyak hal baru yang kutemukan dari dirinya, mulai dari tatapan tajamnya sampai pada senyum manisnya. Benar-benar membuatku melupakan rasa takutku. Menatap dirinya menjadi sebuah kebiasaan yang perlahan berubah menjadi candu.

Karena terlalu sering menatapnya, sesekali mata kami bertemu. Aku memang tidak pernah bisa menyembunyikan perasaanku, terutama perasaan senang. Sampai sepertinya dia tau kebiasaanku, dan perlahan mulai mendekat. Entah bagaimana cara tuhan bekerja, namun sepertinya tuhan memberiku kesempatan untuk mengenal dirinya. Pada salah satu kegiatan, kami dipertemukan dalam sebuah kelompok belajar. Tentu aku senang bukan kepalang. Dia mengajakku bicara, kami bercanda bersama, rasanya aku bisa memeluk langit dengan tangan kosong detik ini juga.

Kejutan tuhan ternyata tak berhenti disitu saja, disaat yang bersamaan aku dipertemukan oleh seseorang. Dialah sang Bumi. Hanya mendengarnya bicara saja, aku tahu dia adalah orang yang bijak. Bumi adalah sosok panutan, menurutku. Dia terlihat lebih tenang ketimbang langit, dan mengeluarkan aura positif yang cukup kuat. Benar-benar membuatku nyaman berada didekatnya. Bisa bersama dua orang hebat seperti mereka, bukankah sebuah keberuntungan yang luar biasa?

Tuhan, apa aku baru saja melakukan hal yang sangat terpuji? Sampai-sampai engkau memberiku hadiah seindah ini? Hal yang bahkan jauh lebih Indah dari yang pernah kubayangkan. Apa aku pantas mendapatkan ini semua? Tentu saja aku sangat sangat sangat bersyukur, aku juga merasa beruntung. Bukan karena aku dapat bersama Bumi dan dekat dengan Langit, tapi aku bersyukur karena kehadiran mereka membantuku mengatasi rasa takutku. Membantuku beradaptasi dengan cepat, dan mewarnai hari-hariku dengan Indah.

Tuhan..
Terimakasih banyak..

-White Wolf-

Oh my skyWhere stories live. Discover now