°•¤ Re:XXX • Chapter 39 ¤•°

2.5K 153 22
                                    

Di hari libur pertamanya, Adam datang mengunjungi beberapa Universitas yang memiliki jurusan Perhotelan. Disana Adam hanya datang untuk menempelkan info lowongan pekerjaan untuk Cafe miliknya yang akan di buka sekitar 2 bulan lagi. Dengan pengalaman kerja yang Adam miliki dari kehidupan sebelumnya, ia memberikan informasi tersebut sejak jauh hari sebelum Grand Opening. Karena menyangkut bisnis, ia tidak pernah melakukan setengah-setengah mengenai hal tersebut.

Dari Wisnu, ia sudah mendapatkan beberapa kandidat Chef Pâtissier, sementara informasi lowongan pekerjaan yang ia sebarkan adalah untuk mencari beberapa orang Assistant Chef Pâtissier. Adam sengaja menyebarkan informasi tersebut, karena selain menjual kualitas, ia sudah berencana untuk mencari orang-orang fresh graduated yang walaupun belum memiliki banyak pengalaman, tapi memiliki penampilan yang fresh pula.

"Cuma nyari assistant?" Tanya seorang cewek pada Adam, yang baru saja akan beranjak pergi.

"Kalo berminat menjadi Chef Pâtissier, bisa hubungi nomer ini. Karena lowongan untuk bagian tersebut sudah banyak yang mendaftar." Adam mengeluarkan sebuah kotak berisi kartu nama, dan menyerahkannya satu lembar pada cewek tersebut.

"By the way, gue Adam." Adam mengulurkan tangannya, yang di sambut oleh cewek tersebut.

"Naomi. Panggil aja Nao."

"Itu kartu nama owner-nya. Kakak bisa bikin janji dengan dia untuk interview." Adam menjelaskan pada Naomi, karena pada kartu nama tersebut, bukan nama Adam yang tertera, melainkan nama Joshua.

Seperti kebiasaan Adam sebelumnya, ia memang selalu ingin bekerja di balik layar. Kalau sebelumnya ia selalu memakai nama Mr. Lee -yang adalah sang Opa- dan Wisnu, kali ini ia memakai nama Joshua. Karena di usaha barunya kali ini, mereka memang berkolaborasi bersama. Selain ingin membuat Joshua mandiri dan terjun langsung memegang dan memimpin sebuah usaha, meskipun masih berskala kecil, Adam juga ingin Joshua tidak lagi bersikap sungkan terhadap dirinya.

"Elu cuma nyari Assistant Chef Pâtissier doang?" Seorang cowok mendadak bertanya pada Adam. Ia berdiri di sebelah Naomi yang ada di hadapan Adam.

"Hmmm... Sebenernya ada lowongan Waiter full time. Untuk part time, udah full." Adam menjawab setelah melihat catatan di dalam smartphone P800 yang ia keluarkan dari dalam saku celananya. "Masalahnya, untuk waiter full time, nyari yang bisa shift pagi dan middle. Kalo berminat, ini kartu nama owner-nya. Sama seperti Kak Naomi... Maaf dengan Kak siapa?"

"Fajar." Cowok tersebut membalas uluran tangan Adam.

"Kak Fajar bisa membuat janji interview dengan owner-nya." Adam tersenyum membalas jabatan tangan cowok bernama Fajar tersebut. "Kalo gitu... gue permisi dulu. Makasih Kak." Adam tersenyum dan berpamitan meninggalkan Fajar juga Naomi.

"Gue kayak pernah liat dia. Tapi dimana ya?"

"Sama. Gue juga." Fajar menyahuti kalimat Naomi, yang sebenarnya hanya bertanya pada dirinya sendiri. Lalu keduanya saling beradu pandang, dan kembali menatap punggung Adam yang sudah berjalan menuju parkiran mobil.

°=°=°=°=°=°=°=°=°=°=°=°=°

Di minggu berikutnya, kembali pada saat Adam sedang libur Prakerin, ia ikut menemani Joshua menuju bangunan dua lantai yang masih dalam proses renovasi. Atas permintaan Joshua, Adam terpaksa menemaninya untuk menginterview orang-orang yang sudah mengirim CV ke Cafe milik mereka. Dan atas saran Wisnu, Adam juga mengajak Marco.

Sejak Kemal menawarkan info lowongan pekerjaan di tempat Adam, dan juga melalui proses diskusi panjang lebar antara dirinya juga Wisnu, akhirnya Marco di terima dan akan di pekerjakan di Cafe miliknya tersebut. Marco hanya bisa terbengong-bengong saat melakukan diskusi dengan Adam. Ia mengira kalau Adam hanya akan menemani Wisnu. Tetapi yang ia jalani malah sebaliknya.

°•¤ Re:XXX ¤•° [1st Seasons]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon