3. dan

2.7K 391 3
                                    

Ada yang berubah beberapa hari ini. Dan Radit menyadarinya. Sera berubah. Mungkin kalimat itu lebih tepat untuk mendeskripsikan keadaan saat ini.

Jika hari-hari sebelumnya dia dan Sera selalu berangkat dan pulang sekolah bersama, namun tiga hari ini Radit tidak lagi mendengar suara cempreng dan lonjakan tubuh Sera di kasurnya untuk membangunkan Radit.

Entah apa yang terjadi, namun Radit yakin hal ini berhubungan dengan motor sport hitam yang sekarang terparkir di halaman rumah Sera. Radit kenal motor itu. Itu motor milik Javier, pemain bola sepak bola-tidak, bola takraw, maksudnya.

Perasaan Radit langsung kalut. Dia resah, bingung, dan ada rasa marah yang entah sejak kapan menggerogoti hati Radit saat ia melihat dari balkon rumahnya Sera keluar dari rumah perempuan itu sambil bergandengan tangan dengan Javier. Mereka saling melempar senyum saat tatapan mereka bertemu.

Hal itu membuat Javier menghela nafas.

Begitu motor yang membawa dua orang itu berlalu, Radit baru turun dari kamarnya dengan wajah lesu.

"Dimakan rotinya," ucap Mama Radit saat cowok itu mendudukkan bokongnya disalah satu kursi yang berada di meja makan.

Radit hanya mengangguk. Dalam kunyahan lemahnya, Radit memikirkan sesuatu.

Ia memikirkan hubungan Sera dan Javier. Genggaman tangan mereka tadi sudah jelas menunjukkan segalanya. Bahwa mereka sudah memiliki ikatan dan kenyataan bahwa Radit tidak suka akan hal itu.

Radit menyukai tetangganya itu.

Perempuan yang sejak lima tahun lalu mengusik hidup dan hatinya. Radit mengakuinya. Entah sejak kapan, namun Radit menyadari perasaan aneh itu.

Radit telah mengakui kekalahannya pada hatinya. Namun Radit tau sampai kapanpun ia tidak akan pernah bisa mengakuinya secara langsung pada Sera.

Perempuan yang ia suka.

***

Tentang Kita Yang Belum Paham Cinta [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang