[1] lamaran ー irene mino

5.1K 536 116
                                    

tok tok tok

sebuah ketukan terdengar sangat jelas di ruang kerja seorang wanita muda yang tengah meniti karirnya.

"ya masuk aja," teriaknya dari dalam ruangan.

seorang pria berperawakan tinggi menggunakan kemeja putih berbalut jas berwarna biru tua tanpa dasi, berhasil masuk ke ruangan si pemilik butik yang sangat terkenal itu.

bae irene.

"permisi, bu."

"iya, ada yang bisa saya ban─"

"─tu."

kalimatnya tercegat ketika melihat sosok pria yang tengah berdiri di hadapannya sudah tersenyum manis.

"mino? ngapain kamu disini?"

"ini, bu, saya mau ngantar lamaran."

irene mengernyitkan keningnya heran. sebenarnya apa maksud dari mino─pria yang berstatus sebagai pacarnya selama lima tahun itu.

"lamaran?"

mino mengangguk dengan semangat dan tersenyum sumringah.

"emang kamu udah gak kerja lagi di perusahaan itu? kamu di pecat yang?" tanya irene khawatir.

mino diam saja seperti tidak ada niat untuk menjawab. namun senyumannya masih terpasang dengan sangat jelas.

sampai irene pasrah. ia menghela napasnya lalu duduk lagi di kursi kerjanya.

"ya udah sini mana filenya?" tanya irene.

bukannya menyerahkan beberapa file ke irene untuk di cek, mino malah bergerak keluar ruangan dan membuat irene heran dengan sikap kekasihnya itu.

irene memilih untuk kembali lagi ke kerjaannya yaitu mencek file dari client.

selang beberapa menit, mino masuk lagi ke ruangan irene. kali ini ia nampak membawa satu bucket bunga lily putih yang diyakini bunga itu adalah bunga kesukaan irene.

mino lalu memberikan bunga itu ke irene dan gadis itu menerimanya. akan tetapi sikap mino sekarang membuat gadis itu merasa aneh.

"mino, ini maksudnya apasih? katanya kamu mau ngelamar di sini? ya udah mana sini berkasnya biar aku cek."

mino hanya tertawa pelan menanggapi kalimat irene tadi. ia meraih kedua tangan irene lalu menatap lekat kedua matanya.

"irene, dengarin aku. aku kesini emang mau ngelamar. tapi bukan ngelamar pekerjaan..."

irene merasakan gugup seketika tapi ia harus tetap merasa tenang jadinya ia hanya mengangkat satu alisnya, "lah terus?"

mino lagi-lagi tertawa pelan. apakah wanita di hadapannya ini benar-benar tidak mengerti akan maksudnya?

"aku kesini mau ngelamar kamu."

irene terdiam. mulutnya tiba-tiba sulit untuk mengeluarkan satu patah kata sekalipun. jantungnya jadi bekerja tidak normal.

"mino mau ngelamar irene."

mino merogoh saku jasnya yang untuk mengambil sebuah kotak. kotak itu adalah kotak cincin.

pria itu lalu bertekuk lutut dan membuka kotak cincin itu di hadapan irene.



















"so, bae irene, will you marry me?"


+

ini hanya untuk mengisi kekosongan di chapter pertama

adakah yang ngeship mereka?

buat yang mau req, silahkan req di chapter sebelum ini ya. req sepuasnya hehehe

next nanti irenenya mau sama siapa?

Perfect SquareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang