Bab : Satu

5.3K 378 31
                                    

Happy reading~~~~




Suasana pagi di apartemen milik Jung yunho terasa panas dan tegang, padahal mentari pagi baru merambat dari ufuk timur dengan malu-malu, tetesan embun masih membasahi bumi. Namun jauh berbeda dengan suasana di dalam ruang tamu apartemen mewah milik Jung yunho, pemilik Jung Corp. Salah satu dari tiga perusahaan terbesar dan paling maju di Korea selatan.

Jaejoong menyilangkan kedua tangannya di dada, duduk dengan gaya angkuh menatap kedua mahluk yang duduk di seberang sofa.

Jung yunho dan Kim jae kyung kakak dari Kim jaejoong menatap seorang wanita muda yang duduk menatap datar kearah mereka berdua.

" kau bercanda jae ? Mana mungkin aku mau menyetujui permintaanmu itu ! " jae kyung memandang adiknya dengan sorot penuh keterkejutan, tidak habis pikir dengan apa yang baru saja adiknya ucapkan beberapa menit lalu.

Jung yunho, satu-satunya pria di sana hanya mendesah pasrah, otot di tengkuknya mendadak kencang mendengar permintaan ekstrim adik dari kekasihnya.

" pikirkan kembali permintaanmu itu, siapa tahu tunanganmu akan segera kembali dan kalian berdua bisa bertemu dengan eomma dan appa Kim, orang tuamu." Yunho mencoba membujuk Jaejoong yang tampak tenang dan tidak goyah sama sekali.

Jaejoong tersenyum tipis, sangat tipis. Jika Yunho tidak teliti memperhatikan pergerakan dari lawan bicaranya, bisa di pastikan yunho tidak akan bisa melihat senyum yang jarang Jaejoong tampilkan kepada siapapun.

Jaejoong menggaruk pelan pelipisnya menggunakan jari telunjuknya. " kalian hanya perlu mengucapkan ya atau tidak, itu sangat mudah kan." Berujar datar pada saudari dan calon kakak iparnya.

Jae kyung bangkit, berjalan menghampiri Jaejoong, berkacak pinggang di hadapan adiknya. " kau gila ! Mana mungkin aku mau menyerahkan Yunho untuk kau jadikan pengganti tunanganmu yang mendadak pergi entah kemana, walaupun hal itu hanya sementara." Jae kyung tidak rela jika adiknya meminta Yunho yang notabene nya adalah kekasihnya, berpura-pura menjadi tunangan Jaejoong menggantikan choi siwon yang menghilang sejak dua hari lalu, dan sore nanti kedua orang tuanya memaksa ingin bertemu dengan tunangan Jaejoong.

Jaejoong memutar bola matanya malas. " jadi kalian tidak mau ? Baiklah." Sahut Jaejoong datar. Ia kemudian bangkit, menyampirkan tas branded miliknya di lengan kanannya.

Yunho merasa hanyut melihat penampilan adik dari kekasihnya yang jauh lebih modern ketimbang jae kyung.

Jae kyung menatap nyalang pada adiknya, Jaejoong sudah keterlaluan menurutnya.

" jangan salahkan aku jika hubungan kalian berakhir nanti malam saat kedua orang tua kita mengetahui bahwa anak pertamanya sudah tidak lagi perawan dan berkali-kali menggugurkan kandungannya hanya karena kekasih-kekasihmu yang dulu meninggalkanmu demi wanita lain." Jaejoong berujar datar, tidak ada raut apapun dari wajah ayu jaejoong. Ucapan Jaejoong sangat datar dan menusuk hati kakaknya.

Yunho terperangah, ia sungguh tidak tahu tentang masa lalu kekasihnya, seandainya Jaejoong tidak mengatakannya secara gamblang di hadapan mereka.

Jae kyung mendelik tajam, ia mencengkram lengan adiknya sendiri dengan sangat kuat, namun Jaejoong tetap tenang. " apa kau mengancamku ? Memangnya kau ini siapa huh ? Bahkan appa dan eomma sering mengabaikanmu." Teriak jae kyung murka, ia tidak mau Yunho sampai tahu masa lalunya yang kelam akibat pergaulan bebasnya saat masih kuliah dulu.

Jaejoong menghempas cengkraman kakaknya dari lengannya yang berwarna kemerahan karena kuatnya cengkraman tangan kakaknya, jae kyung terhuyung dan dengan sigap Yunho memeluk tubuh jae kyung sebelum tubuh itu menyentuh marmer yang dingin.

Every Heart That LovesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang