Penyesalan

51 2 0
                                    

Entah perasaan apa yang akhir-akhir ini aku rasakan. Perasaan yang terlalu pedih untuk sekedar ditahan. Ingin rasanya aku membungkam sang hati. Agar berhenti teriak dan merintih karena perasaan ini.

Perih, entah mengapa ini begitu perih. Seakan-akan ada luka yang terbuka lebar di dalam hati. Apakah ini karena aku takut engkau pergi? Ya, kurasa aku memang takut kau pergi, dan mungkin kau tidak akan kembali lagi.

Percayalah. Sebenarnya akupun ingin mengerti. Akupun ingin mengerti dengan keadaan ini. Tapi entah kenapa, ada sesuatu yang slalu mencoba melawan ketika kuputuskan untuk pergi. Yang selalu memilih untuk bertahan ketika aku mencoba untuk melupakan.

Aku ingin kau tau. Saat ini hatiku tertahan padamu. Meskipun aku tau, hatimu kini bukanlah lagi miliku. Ingin rasanya menjerit, memaki diriku sendiri. Kenapa?!, Kenapa aku baru mengerti bagaimana rasanya mencintai seseorang yang bahkan sama sekali tak menghargai. Betapa bodohnya diriku pada saat itu. Meninggalkan dirimu yang menjaga cinta sepenuh hati hanya untukku. Dan lebih memilih orang lain yang bahkan belum tentu memilihku.

Tapi aku sadar semua telah terlambat. Aku tak bisa lagi memutar waktu dan memperbaiki semuanya. Bahkan aku tak berhak mendapatkan kesempatan kedua. Penyesalan ini begitu berat. Tapi aku rasa, memang inilah yang pantas aku dapatkan. Ketika mengkhianati cinta seseorang.

Mungkin aku terlalu munafik, mungkin aku terlalu egois, mungkin tak pantas bagiku dicintai seseorang sepertimu. Bahkan mungkin, aku orang yang tak pantas untuk dicintai. Tapi, aku tak ingin kehilanganmu, aku ingin terus selalu ada untukmu. Namun, kau lebih memilih melupakan segalanya dan pergi, dari pada berdiam diri dan merasakan luka yang perih.

Cinta Yang Terhalang SamuderaWhere stories live. Discover now