bonus 2

2.4K 308 57
                                    

Kianna meringis. Hatinya ngilu tak karuan, kepalanya pusing, bibirnya gemetar, sepertinya ia akan menangis beberapa menit kemudian.

"tai lo jangan nangis dulu," bisik teman disebelahnya yang sudah berpakaian rapi dan tampan.

"gak elah santuy." kianna langsung mengajak rekannya itu duduk karena ia masi belum sanggup menengoknya.

"mau balik aja?" tawar rekannya itu. Kianna ngegeleng, "gue gak cemen." katanya.

Rekannya itu mencibir, "nangis traktir gue hanamasa seminggu."

"dasar."

Kianna menatap kearah ujung sana. Dimana calum berdiri dengan yuna disampingnya. "elah mantan gue tunangan, gue kapan."

"yaudah besok sama gue."

"enak aja." rekannya---Luke-hanya membalas tertawa. "lagian lo gak sama aja kaya calum, mau tunangan."

Luke tertawa, "lo yakin pertunangan calum sama yuna bakal langgeng?"

"yakin. Calum kan sayang sama yuna."

"gak lebih sayang sama lo?"

Kianna melirik sinis kearah luke, "ngawur kalo ngomong."

Luke ngegenggam tangan kianna, "sebelum hari pertunangan gue tiba, full gue milik lo." katanya sambil ketawa. "mau ngerasain kuburan nih anak!" cibir kianna.

"ayok mau ucapin selamat gak?" ajak luke. Kianna ngegeleng, "gak berani."

"tolol."

"galak!" kianna cemberut sambil ngeliat kearah calum. "ayok deh, gue mau buktiin sesuatu."

Kianna narik luke, "luke peluk pinggang gue." suruhnya yang langsung dituruti oleh luke.

Mereka berjalan mendekati calum-yuna. Yuna yang menyadari keberadaan kianna langsung menyikut lengan calum, "kenapa?"

"ada kianna sama cowok."

Mata calum langsung mencari sosok kianna dan dagunya serasa mau jatuh saat mengetahui siapa cowok disampingnya. Anjing.

"yun, selamat ya." kianna tersenyum senang lalu mencipika-cipiki pipi yuna. "semoga sampe nikahan, jangan lupa undang gue ya."

"iya pastinya, makasi ya udah mau dateng." kata yuna lalu lanjut menyalami luke.

"kuat ya?" tanya calum.

Kianna ngangguk, "kuat kan bareng pacar." kata kianna tengil

Calum menyipit, "gue pengen nangis."

Kianna langsung memukul calum, "selamat ya, semoga selalu bahagia. Nanti nikahan undang lagi, jagain yuna bener-bener jangan main main."

Calum tersenyum kecut, "yun boleh ijin peluk dia gak?" yuna ngangguk seakan mengerti.

Calum langsung memeluk kianna, "lo yang jaga diri baik-baik, jangan bego ya, jangan sampe diselingkuhin lagi. Kalo pas nikahan gue dateng sama pacar beneran jangan bohongan. Pokonya gak boleh goblok lagi, jangan jadi bucin, lo harus jadi mahal. Okay?"

Kianna menepuk-nepuk punggung calum, "thanks."

Lalu calum berlanjut salaman dengan luke, "selamat bro, semoga sampe nikah ya."

Calum ngangguk, "makasi ya, jagain kianna bener-bener. Kalo pacarnya kianna selingkuh, tonjok lagi aja." luke tertawa begitu dengan calum dan yuri.

"iya tenang aja."

Luke dan kianna langsung pergi dari hadapan calum-yuna. Hatinya benar-benar ngilu sekarang.

"mau pulang gak?" tanya luke yang mendapat balasan anggukan.






"na, gimana kalo kita balikan aja?"

"maaf gue gak bisa, lo pernah selingkuhin gue. Meskipun khilaf tapi lo sadar. Gue takut khilaf lo balik lagi, soalnya rasanya sakit banget. Mending gak usah."

"tapi gue gak bakal ngecewain lo kali ini." kata calum sambil mengelus rambut kianna.

"kesempatan kedua itu gak berlaku, cal. Kalau pun berlaku, orang itu jadi gak bisa belajar gimana caranya ngehargai kesempatan satu-satunya. Mending sekarang kita temenan, temenan gak bakal putus kan?"





END.

Kuper : Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang